Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta Menarik tentang Bhutan, Negara dengan Emisi Karbon Negatif

Reporter

image-gnews
Deretan bendera doa menghadap pengunungan Himalaya, di Bhutan bendera doa menyimbolkan umur panjang, kebahagian, kemakmuran, keberuntungan dan pengampunan bagi semua mahluk hidup. Bendera doa dipercaya akan membimbing jiwa orang yang sudah meninggal, 10 Februari 2015. Dailymail.co.uk
Deretan bendera doa menghadap pengunungan Himalaya, di Bhutan bendera doa menyimbolkan umur panjang, kebahagian, kemakmuran, keberuntungan dan pengampunan bagi semua mahluk hidup. Bendera doa dipercaya akan membimbing jiwa orang yang sudah meninggal, 10 Februari 2015. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBhutan adalah negara kecil berbentuk kerajaan di Asia Selatan yang dikenal dengan Negeri Naga Guntur. Negara itu mungkin tak sepopuler India atau Cina sebagai tujuan wisata, tapi Bhutan juga memiliki ragam hal menarik.

Dalam sejarahnya, Bhutan dikenal dengan banyak nama, seperti 'Lho Mon' (Negeri Kegelapan dari Selatan), 'Lho Tsendenjong' (Negeri Cendana dari Selatan), 'Lhomen Khazhi' (Negeri Empat Tujuan dari Selatan) dan 'Lho Men Jong' (Negeri Obat Tumbuhan dari Selatan). 

Sebelum 2000-an sangat sulit untuk mendapatkan informasi dari negara ini. Barulah pada awal 2000-an, Bhutan membuka akses untuk para wisatawan.

Berikut 5 fakta menarik dari Bhutan:

Negara negatif karbon

Dengan perubahan iklim menjadi kenyataan yang mengerikan di seluruh dunia, Bhutan adalah satu-satunya negara yang berstatus negatif karbon di dunia. Di zaman di mana negara-negara harus bergerak untuk menjadi netral karbon, Bhutan jelas telah meningkatkan standarnya. Negara itu bisa menekan produksi emisi karbondioksida, salah satunya karena keberadaan hutannya yang masih hijau.

Kebahagiaan Nasional Bruto atas Produk Domestik Bruto

Orang mungkin menganggapnya aneh, tetapi Bhutan pasti telah menetapkan prioritasnya dengan benar. Istilah dari Kebahagiaan Nasional Bruto (GNH), diciptakan pada 1970 oleh Raja Jigme Singye Wangchuck. Ini bertujuan pada pendekatan holistik untuk mengukur kemajuan suatu bangsa dan sama-sama menekankan pada aspek non-ekonomi untuk mengukur kemajuan.

Tidak ada lampu lalu lintas di negara ini

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak ada lampu lalu lintas di Bhutan dan semua manajemen lalu lintas dijaga. Bhutan mungkin satu-satunya negara yang bebas dari lampu lalu lintas.

Raja yang mengundurkan diri untuk demokrasi

Jigme Wangchuc, mantan raja Bhutan mengundurkan diri dari tahtanya pada 2005, dengan mengumumkan pengerjaan konstitusi baru. Sementara itu, dia menyerahkan tahtanya kepada putranya, Jigme Khesar Namgyel Wangchuck dengan mengarahkan negara itu untuk menjadi demokrasi parlementer. Mungkin ini pertama kalinya dalam sejarah seorang raja dengan rela mengurangi kekuasaannya untuk membiarkan kerajaannya berkembang dengan cara yang lebih kontemporer dan terbuka.

Tanah sihir dan dongeng

Bhutan adalah negeri dengan sejumlah dongeng dan pengetahuan. Cerita di sekitar Paro Taktsang mungkin yang paling menarik. Biara di sisi tebing diyakini sebagai tempat Padmasambhava mendarat sambil terbang di atas punggung seekor harimau betina. Beberapa legenda juga percaya bahwa harimau betina adalah murid sang guru dan membawanya dari Tibet.

ANDINI SABRINA | INDIA TIMES

Baca juga: 5 Tempat Paling Sulit Dijangkau di Dunia tapi Layak Didatangi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

11 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

13 jam lalu

Paro Taktsang atau Tiger's Nest di Bhutan (Pixabay)
Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

Penghapusan syarat asuransi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung untuk menjelajahi budaya, bentang alam, dan warisan unik Bhutan.


Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

1 hari lalu

Anastasya Poetri tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu, 4 Juni 2023. Dok. Anastasya Poetri
Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.


5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

1 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

2 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

2 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

2 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur


Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

3 hari lalu

Sejumlah petugas mengevakuasi seorang wisatawan yang meninggal dunia setelah hilang tenggelam terbawa arus ombak di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (22/4/2024). (ANTARA/HO-Tagana Pangandaran)
Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.


5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

3 hari lalu

Embung Cangkring menjadi salah satu destinasi wisata di Geopark Karangsambung-Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung
5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.


10 Negara Terpencil di Dunia, Ada yang Luasnya Hanya 21 Kilometer Persegi

3 hari lalu

Paro Taktsang atau Tiger's Nest di Bhutan (Pixabay)
10 Negara Terpencil di Dunia, Ada yang Luasnya Hanya 21 Kilometer Persegi

Berikut deretan negara terpencil di dunia, ada yang terpisah sejauh 4.654 kilometer, setara dengan jarak dari London ke Nova Scotia, Kanada.