Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berburu Spot Foto di Hutan Mangrove Desa Wisata Ketapang Mauk Tangerang

Reporter

image-gnews
Pintu masuk kawasan wisata hutan Mangrove, Ketapang Urban Aquaculture, Mauk Kabupaten Tangerang. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Pintu masuk kawasan wisata hutan Mangrove, Ketapang Urban Aquaculture, Mauk Kabupaten Tangerang. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Ayudhia, 19 tahun bersama tiga temannya berlari kecil di atas jembatan bermotif kayu yang mengelilingi kawasan hutan mangrove Ketapang Urban Aquaculture di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.  Ketika menemukan spot untuk berfoto, keempat remaja ini langsung mengabadikan momen kebersamaan mereka dengan kamera gawai yang masing masing mereka bawa.

Seolah menemukan harta karun, empat remaja ini menjerit kegirangan ketika menemukan tempat foto yang menurut mereka menarik dan unik.  Hampir setiap sudut mereka telusuri dan selalu berfoto dengan latar belakang hijaunya daun pohon mangrove yang tumbuh subur di kawasan wisata itu.

"Kalau ke sini selalu kami berburu spot foto karena hasilnya bagus, unik aja dengan latar belakang pohon hijau dan laut," ucap gadis yang disapa Ayu ini kepada Tempo, Jumat, 4 Agustus 2023. 

Nabilla, teman Ayu menambahkan, ia paling suka berfoto di jembatan melingkar di tengah hutan mangrove dengan latar belakang pohon mangrove yang rimbun dan gedung futuristik yang berdiri kokoh di tengah kawasan hutan." Suasananya alami, kalau sore fotonya lebih indah karena ada tambahan suasana sunset," ucapnya.  

Setelah puas berfoto dengan berbagai gaya, sambil bersendau gurau dan tertawa riang empat gadis muda itu mencicipi jajanan dan minuman yang dijual warga setempat. Warga setempat banyak yang membuka warung makanan dan minuman di pinggir kawasan hutan yang menyatu dengan rumah warga di Desa Ketapang itu.  

Kawasan Wisata Hutan Mangrove Ketapang Aquaculture di Mauk, Kabupaten Tangerang. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

Tempo yang berkunjung ke kawasan hutan bakau itu menikmati deretan pohon mangrove setinggi empat meter yang berdiri kokoh di samping pintu gerbang Desa Wisata Ketapang. Daunnya rimbun memenuhi dahan-dahan yang kuat membentuk pagar alam nan indah dan hijau.  

Hamparan hutan mangrove yang luas terlihat jelas ketika memasuki kawasan Ketapang Urban Aquaculture. Kawasan wisata mangrove seluas 14 hektare itu dipenuhi ratusan jenis pohon mangrove yang tumbuh subur. Kawasan hutan itu dilengkapi jembatan  bermotif kayu yang bentuknya melingkar dan membentuk jalan setapak agar pengunjung bisa menyusuri hutan mangrove dari tengah hingga ke pinggir.

Pengunjung bisa menyusuri hutan dan berswafoto di titik titik yang diinginkan. Banyak spot foto yang indah dan Instagramable disajikan dalam kawasan ini.  Titik favorit berfoto jembatan berbentuk melingkar di tengah hutan.  

Pengunjung juga bisa berfoto dari atas gedung serbaguna yang ada dalam kawasan itu. Gedung berarsitektur  futuristik berbentuk ikan itu terlihat megah di tengah hijaunya hutan mangrove. 

Berasal dari Kampung Nelayan Kumuh

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kawasan wisata Desa Ketapang dan Ketapang Urban Aqua culture merupakan perpaduan desa wisata dan kawasan wisata hutan bakau yang baru resmi beroperasi Januari lalu. Dulunya, kawasan ini merupakan pemukiman nelayan miskin dan kumuh. 

Pada 2018, Pemerintah Kabupaten Tangerang  merevitalisasi Desa Ketapang menjadi eduwisata berkolaborasi dengan berbagai instansi baik pusat dan provinsi Banten sedang menata lingkungan pemukiman padat penduduk." Dan saat ini Desa Ketapang sudah bertransformasi menjadi desa yang indah, bersih dan ekonomi warganya juga bangkit karena adanya sektor wisata ini," kata Camat Mauk Arief Rahman.  

Pintu masuk kawasan wisata hutan Mangrove, Ketapang Urban Aquaculture, Mauk Kabupaten Tangerang. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

Saat ini, wajah Desa Ketapang telah berubah menjadi desa yang tertata rapi dan dilengkapi infrastruktur pendukung seperti jalan dan saluran air, taman, pelabuhan mini, rumah yang telah dibedah serta kawasan wisata hutan mangrove yang kini menjadi magnet kawasan ini." Bukan hanya penataan kawasan kumuh tapi juga penataan ekonomi masyarakat, lingkungan, infrastruktur  dasar dan ekonomi warga  yang merupakan tiga fokus dari program gerbang mapan," kata Arief. 

Jadi Kawasan Percontohan 

Kawasan wisata Desa Ketapang, kata Arief, telah dikunjungi dari berbagai negara seperti Nepal, Bangladesh, Vietnam dan "Bulan depan datang lagi dari Belanda. Jumat pekan lalu, dikunjung 148 Kabupaten se-Indonesia, kawasan ini sudah menjadi percontohan," ujarnya. 

Perekonomian Warga Bangkit 

Arief mengatakan, Desa Ketapang berbeda dengan desa wisata lainnya, terutama pola penataannya. Pengunjung dari berbagai negara yang datang ke Ketapang untuk belajar perubahan dan pola penataanya. "Kalo soal wisata banyak yang lebih bagus dan indah. Tapi bagaimana proses penataannya, bedanya ini dari nol dari kumuh bau tidak sehat non sarana prasarana kini berubah menjadi bersih dan indah," kata Arief.  

Selain penataan kawasannya, kata Arief, pemerintah juga membangkitkan perekonomian masyarakat dengan cara memberika pelatihan ekonomi warga melalui kegiatan UMKM. " Pemberdayaan ekonom di Ketapang sudah berhasil, jika dulu warga hanya mengandalkan pendapatan dari melaut (nelayan)." 

Seiring semakin ramainya pengunjung ke desa wisata itu, kata Arif, warga memanfaatkan potensi di sektor wisata dengan berjualan, mie, minuman, warung kopi hingga warung makan. Warga setempat juga dilatih untuk memanfaatkan teknologi tepat guna dengan  mengubah buah mangrove menjadi minuman dan makanan. "Dengan adanya sumber pendapatan baru, warga Desa Ketapang memiliki penghasilan yang signifikan dan ini telah membangkitkan perekonomian mereka," tutup Arief.

Pilihan Editor: 5 Wisata Hutan Mangrove di Indonesia yang Patut Dikunjungi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

4 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.


Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

7 hari lalu

Aksi tanam 1.000 pohon mangrove di areal pelabuhan Tanjung Api-api Banyuasin. Penanaman ini sebagai salah satu upaya menjaga potensi ekowisata di pesisir Banyuasin. Dok. Istimewa
Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

Mangrove juga punya potensi pemanfaatan jasa lingkungan seperti pengembangan ekowisata serta tempat berkembang aneka biota laut.


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

16 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

20 hari lalu

Pantai Minang Rua, Desa Kelawi, Bakauheni, Lampung Selatan (TEMPO/Mila Novita)
Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

Pantai Minang Rua letaknya tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, jarak tempuhnya tak sampai dengan 30 menit.


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

22 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

24 hari lalu

Taman Nasional Berbak Sembilang, Banyuasin, termasuk salah satu destinasi wisata alam yang diunggulkan. Pada Oktober hingga Desember, wisatawan dapat menyaksikan ribuan burung migrasi. TEMPO/Parliza Hendrawan
3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.


Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

50 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

Sandiaga Uno menyatakan ada lima desa wisata di sekitar IKN yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf.


Pertamina Rehabilitasi Mangrove di NTT

54 hari lalu

Pertamina Rehabilitasi Mangrove di NTT

Pertamina melalui Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Hutan Pertamina, pulihkan lingkungan melalui rehabilitasi mangrove di Nusa Tenggara Timur (NTT).


Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

19 Februari 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. TEMPO/Riri Rahayu
Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

Menparekraf RI Sandiaga Uno menargetkan pembentukan sebanyak 6.000 desa wisata selama tahun 2024.


Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

9 Februari 2024

Deretan lapak penjual ikan bandeng menjelang Imlek di kawasan Rawa Belong, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020. Ikan bandeng dijual mulai dari harga Rp. 70.000 per kilo. TEMPO/Fajar Januarta
Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

Menjelang imlek pedagang ikan bandeng musiman penuhi Pasar Rawa Belong. Berikut profil daerah Rawa Belong, disebut tempat kelahiran Si Pitung.