Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyuwangi Gelar Fashion Show di Bawah Pohon Trembesi, Bernuansa Film Lord of the Rings

image-gnews
Gelaran Banyuwangi Fashion Festival yang digelar di bawah rerimbunan Pohon Trembesi berusia ratusan tahun. Foto: Humas Pemkab Banyuwangi
Gelaran Banyuwangi Fashion Festival yang digelar di bawah rerimbunan Pohon Trembesi berusia ratusan tahun. Foto: Humas Pemkab Banyuwangi
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi -- Sejumlah peragawan dan peragawati berjalan di atas catwalk berbentuk huruf T pada Sabtu pagi, 22 Juli 2023 kemarin di Hutan De Djawatan, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Jaraknya sekitar 31 kilometer ke arah selatan dari pusat kota di ujung timur Pulau Jawa ini.  Mereka membawakan busana karya dalam ajang Banyuwangi Fashion Festival (BFF).  

Fashion show itu diadakan di bawah rimbun pepohonan trembesi berusia ratusan tahun. Tujuannya untuk mendorong tingkat kunjungan wisata di  bekas tempat penimbunan kayu milik djawatan perkebunan yang telah non-aktif yang kini beralih menjadi hutan trembesi itu. 

Fashion Show Berlatar Hijau Lumut Bak Lord of The Rings

Pohon dengan dahan hijau melumut itu seperti mengingatkan banyak orang dengan latar film terkenal besutan Peter Jackson, Lord of The Rings. Keelokan alam menyatu dengan ragam adibusana kreasi para desainer bumi Blambangan. Mengusung tema sentire, dari Bahasa Italia yang bermakna rasa, mewujud dalam ragam desain busana yang mengangkat cita rasa jajanan lokal. Kue-kue lokal seperti bagiak, klemben (roti bolu), uceng-uceng dan lainnya termanifestasi dalam motif wastra yang didesain apik.

Tak kurang dari sebelas desainer dan 35 dress maker (pembuat baju) dilibatkan dalam mewujudkan aneka outfit yang bisa dikenakan dalam ragam kegiatan. Jenisnya beragam, mulai pakaian formal hingga casual.

Gelaran Banyuwangi Fashion Festival yang digelar di bawah rerimbunan Pohon Trembesi berusia ratusan tahun. Foto: Humas Pemkab Banyuwangi 

Industri Busana Jadi Contoh Industri Ramah Lingkungan

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan gelaran fashion show di tengah alam terbuka tersebut, mengandung makna mewujudkan suatu industri yang ramah lingkungan. “Industri busana ini harus bisa menjadi contoh bagi industri yang lain agar ramah lingkungan dan memperhatikan keberlanjutan,” ujarnya saat pembukaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak semata mendorong tumbuhnya industri busana yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, Ipuk juga mendorong terwujudnya kesadaran kolektif untuk menjaga alam. “Memadukan keindahan alam ciptaan Tuhan dengan kreasi terbaik buatan manusia ini, semoga menghadirkan kesadaran bagi kita untuk terus menjaganya,” ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Nanin Oktavianti Memgatakan gelaran BFF yang memasuki tahun ketujuh ini sebagai panggung bagi para perancang dan talenta model lokal untuk unjuk karya. “Kami tidak hanya melibatkan para desainer yang telah memiliki banyak prestasi dan pengalaman. Tapi, juga melibatkan para dress maker dari kalangan pelajar. Harapannya ada sharing wawasan dan pengalaman,” kata Nanin.

Nanin memaparkan, industri fesyen di Banyuwangi terus bergeliat tiap tahunnya. Mulai dari wastra atau kain nusantara yang berupa batik, hingga ragam pemanfaatannya menjadi aneka mode pakaian terus berkembang. Tak sedikit yang berhasil menembus pangsa pasar nasional hingga internasional. “Geliat ini terus kami dorong untuk mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi,” kata dia.

Pilihan Editor: Melihat Keseruan Gelaran Fashion Show di Atas Bukit Prambanan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa UGM Buat Semen dari Cangkang Kerang, Bisa Hentikan Kerusakan Lingkungan?

23 jam lalu

Petani Pegunungan Kendeng memasung kakinya dengan semen saat menggelar aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, 14 Maret 2017. Izin pembangunan dan pertambangan pabrik PT Semen Indonesia diterbitkan kembali oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. TEMPO/Amston Probel
Mahasiswa UGM Buat Semen dari Cangkang Kerang, Bisa Hentikan Kerusakan Lingkungan?

Semen rupanya bisa dibuat dari cangkang kerang.


Kejar Target Nol Emisi, Pertamina International Shipping Dorong Kapal Dual Fuel dan Bahan Bakar Hijau

4 hari lalu

PT Pertamina International Shipping (PIS) Eka Suhendra dalam forum Gastech 2024 di Texas, Amerika Serikat. Dok. Pertamina International Shipping (PIS)
Kejar Target Nol Emisi, Pertamina International Shipping Dorong Kapal Dual Fuel dan Bahan Bakar Hijau

Komitmen itu dibuktikan dengan menambah armada baru yang berteknologi dual fuel dan penggunaan bahan bakar hijau yang ramah lingkungan.


B. Braun Luncurkan Infus Pereda Nyeri dan Pereda Panas Ramah Lingkungan

5 hari lalu

Produksi cairan infus di pabrik B. Braun Indonesia di Cikampek, Karawang, Jawa Barat.  DOK/B-Braun Indonesia
B. Braun Luncurkan Infus Pereda Nyeri dan Pereda Panas Ramah Lingkungan

B. Braun Indonesia meluncurkan cairan infus pereda nyeri dan penurun panas yang diklaim ramah lingkungan.


Mengenal Tumbuhan Indigofera, Alternatif Biomassa yang Ramah Lingkungan dan Punya NIlai Jual

17 hari lalu

Tanaman indigofera adalah salah satu tanaman yang memiliki protein kasar biomassa yang tinggi, di Desa Gimbang, Gunung Kidul, Yogyakarta, 24 Desember 2023. Sehingga indigofera bisa di manfaatkan residunya atau serbuk kayunya menjadi menjadi sumber energi terbarukan, dan mendukung program co-fairing biomassa bagi pembangkit listrik milik PLN. Tempo/Jati Mahatmaji
Mengenal Tumbuhan Indigofera, Alternatif Biomassa yang Ramah Lingkungan dan Punya NIlai Jual

Saat ini mengganti sebagian bahan bakar batu bara dengan biomassa sangat potensial diterapkan di Indonesia, salah satunya menggunakan indigofera.


Mengenal Cate Blanchett, Aktris Penerima Penghargaan Donostia di Festival Film Spanyol

22 hari lalu

Cate Blanchett/Foto: Instagram/Cate Blanchett
Mengenal Cate Blanchett, Aktris Penerima Penghargaan Donostia di Festival Film Spanyol

Aktris Australia Cate Blanchett menerima penghargaan Donostia di Festival Film San Sebastian Spanyol, pada Sabtu, 21 September 2024


LamiPak Kenalkan Kemasan Aseptik Ramah Lingkungan

22 hari lalu

Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Indonesia Ali Jamil saat mengunjungi stan LamiPak Indonesia. Dok. LamiPak
LamiPak Kenalkan Kemasan Aseptik Ramah Lingkungan

PT Lami Packaging Indonesia (LamiPak Indonesia) memperkenalkan produk kemasan aseptik ramah lingkungannya di Pameran Propak berskala internasional


Serba-serbi Tren Denim: Gaya, Tips, dan Cara Merawatnya

31 hari lalu

Hanchel by Hanisa Rachel Novarizka menghadirkan nuansa denim dengan bahan batik yang chic modern di atas panggung Jogja Fashion Trend 2024/Foto: Doc. Asmat Pro
Serba-serbi Tren Denim: Gaya, Tips, dan Cara Merawatnya

Dalam panggung mode musim Spring-Summer dan Fall-Winter 2024, desainer ternama seperti Loewe, Gucci, dan Chanel memamerkan berbagai gaya denim menarik


Peneliti ITB Pakai Olahan Getah Pinus dan Sawit untuk Marka Jalan Tol, Begini Tampilannya

32 hari lalu

Peneliti ITB dan sejumlah mitra menguji bahan marka jalan dari olahan gondorukem dan glisero di Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Dok. ITB)
Peneliti ITB Pakai Olahan Getah Pinus dan Sawit untuk Marka Jalan Tol, Begini Tampilannya

ITB dan sejumlah entitas menjajal pemakaian bahan dari getah pinus gondorukem dan gliserol untuk marka garis jalan tol.


Ramah Lingkungan, Kerajinan Songket Binaan PT Bukit Asam Gunakan Pewarna Alami

35 hari lalu

Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Songket, menghasilkan kerajinan Songket Behembang Lingge khas Tanjung Enim yang ramah lingkungan. Dok. Bukit Asam
Ramah Lingkungan, Kerajinan Songket Binaan PT Bukit Asam Gunakan Pewarna Alami

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berkomitmen mendukung pengembangan songket lewat Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Songket.


Transportasi Publik Perlu Perhitungkan Dampak Lingkungan

38 hari lalu

Pesepeda ber-atribut lengkap melewati lajur sepeda yang berada di jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta Barat, Ahad, 9 Oktober 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pembangunan lajur sepeda ini mendorong masyarakat untuk memakai transportasi ramah lingkungan. TEMPO/Muhammad Ilham
Transportasi Publik Perlu Perhitungkan Dampak Lingkungan

Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pentingnya perencanaan transportasi melihat dampak lingkungan