Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tradisi Grebeg Suro, Sejak Kapan Dirayakan?

image-gnews
Masyarakat bersiap merebut tumpeng dan gunungan hasil bumi di Srono, Banyuwangi, Jawa Timur, 13 Oktober 2015. Menyambut 1 Suro (1 Muharam 1437 hijriah) masyarakat melakukan tradisi tahunan Grebeg Tumpeng Suro yang bertujuan untuk mengucap rasa syukur atas rejeki yang berlimpah. ANTARA FOTO
Masyarakat bersiap merebut tumpeng dan gunungan hasil bumi di Srono, Banyuwangi, Jawa Timur, 13 Oktober 2015. Menyambut 1 Suro (1 Muharam 1437 hijriah) masyarakat melakukan tradisi tahunan Grebeg Tumpeng Suro yang bertujuan untuk mengucap rasa syukur atas rejeki yang berlimpah. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun, masyarakat Indonesia merayakan berbagai perayaan tradisional yang kaya akan sejarah dan budaya. Salah satu perayaan yang paling dikenal adalah Grebeg Suro, sebuah peristiwa yang menggabungkan elemen keagamaan, kebudayaan, dan sosial masyarakat Jawa. 

Tradisi ini merupakan salah satu warisan leluhur yang diwariskan dari generasi ke generasi, menggambarkan pentingnya nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan penghormatan terhadap budaya. Perayaan ini menjadi bukti nyata bagaimana bangsa Indonesia tetap memelihara akar budayanya sambil merangkul modernitas.

Grebeg Suro, yang juga dikenal sebagai Suroan, adalah perayaan tahunan yang diperingati oleh masyarakat Jawa, terutama di daerah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Tradisi ini bertepatan dengan perayaan tahun baru Islam pada bulan Muharram, pada bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah.

Perayaan Grebeg Suro dimulai dengan shalat dan doa bersama di masjid atau surau setempat, dihadiri oleh seluruh warga komunitas. Setelah rangkaian ibadah, perayaan dilanjutkan dengan prosesi unik yang menjadi inti dari Grebeg Suro, yaitu pengangkatan "Beksan" atau "Warak Ngendog".

Beksan adalah sosok boneka besar yang diisi dengan jerami dan dipercayai mengandung roh leluhur. Prosesi ini dipandu oleh pemangku adat dan tokoh-tokoh masyarakat yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas ini.

Sejarah Grebeg Suro dapat ditelusuri kembali ke abad ke-8 Masehi, ketika Kerajaan Mataram Islam berdiri di tanah Jawa. Perayaan ini awalnya merupakan bagian dari upacara agama Hindu-Buddha yang disesuaikan dengan nilai-nilai Islam setelah agama tersebut masuk ke Nusantara.

Sejak saat itu, Grebeg Suro terus bertransformasi dan mengalami penggabungan dengan elemen-elemen budaya lokal, sehingga mencerminkan semangat toleransi dan harmoni antaragama di Indonesia.

Perayaan Grebeg Suro diwarnai dengan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh warga, tanpa memandang perbedaan latar belakang atau status sosial. Hal ini menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat Indonesia merayakan keragaman dan memelihara persatuan dalam perbedaan. Selain itu, Gerebeg Suro juga menjadi momen penting bagi para generasi muda untuk belajar dan mengenal nilai-nilai budaya serta menjalin ikatan kebersamaan dengan generasi sebelumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun Grebeg Suro telah ada selama berabad-abad, perayaan ini tetap hidup dan relevan dalam kehidupan masyarakat Indonesia hingga saat ini. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti gotong royong, saling menghormati, dan semangat persatuan, adalah aspek penting dalam membangun bangsa yang kuat dan berdaya saing di kancah global.

Namun, meskipun Grebeg Suro telah banyak dipelihara, perayaan ini juga dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama dalam era modern ini. Dalam upaya untuk melestarikan budaya ini, banyak kelompok masyarakat dan lembaga pemerintah berkolaborasi untuk mempromosikan Grebeg Suro sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.

Dalam semangat kebersamaan dan toleransi, perayaan Grebeg Suro telah menjadi simbol penting dalam menyatukan masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dan keyakinan. Melalui warisan budaya ini, bangsa Indonesia akan terus menghargai sejarahnya dan mengambil inspirasi dalam menghadapi masa depan yang penuh harapan.

Dengan berlangsungnya Grebeg Suro setiap tahun, diharapkan perayaan ini dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi yang akan datang. 

Melalui perayaan ini, masyarakat dapat terus menghormati dan mengapresiasi sejarah serta budaya mereka sendiri, sambil mempererat ikatan sosial antara satu sama lain. Grebeg Suro adalah sebuah peristiwa yang terus hidup dan menjadi bukti kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya.

Pilihan Editor: Keraton Surakarta Gelar Kirab Pusaka 1 Suro Malam Ini, Beda Hari dengan Pura Mangkunegaran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

18 jam lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

6 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

6 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.