TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan udara jauh lebih aman daripada perjalanan darat, tetapi penumpang tetap harus memperhatikan keselamatan. Untuk berjaga-jaga ketika berada di pesawat, terdapat beberapa langkah yang bisa diambil penumpang untuk memastikan bahwa mereka siap menghadapi keadaan darurat. Salah satu saran mantan pilot adalah menemukan pintu keluar terdekat.
"Ketika saya naik pesawat, saya selalu mencatat pintu keluar terdekat, menghitung jumlah baris antara posisi saya dan pintu keluar itu," kata mantan pilot Hans Mast, yang sekarang menjadi agen perjalanan di Golden Rule Travel.
Ia juga menjelaskan pentingnya menghitung baris yang merupakan bagian dari proses yang sering diabaikan oleh semua orang, tetapi ini merupakan langkah yang sangat penting untuk dilakukan.
“Dalam keadaan darurat, jarak pandang mungkin bisa saja terganggu, dan memiliki peta dalam pikiran ini bisa menyelamatkan nyawa,” kata dia. Ingatlah bahwa jika bagian dalam kabin dipenuhi asap, Anda dapat mencari lampu berwarna di sepanjang lorong untuk menunjukkan pintu keluar.
Tetapi jangan menunggu hingga pesawat siap lepas landas untuk menemukan pintu keluar, lakukanlah segera mungkin ketika naik ke pesawat. "Kesadaran akan keselamatan Anda di pesawat dimulai setelah Anda naik ke pesawat, bukan setelah kru memulai pengarahan keselamatan. Pilot dapat menekan alarm evakuasi bahkan sebelum melakukan manuver motor starter," kata mantan pilot Nick Eades.
Mungkin dari banyaknya penumpang, hanya beberapa orang yang bereaksi dengan cepat. Jika kebakaran terjadi didalam pesawat mungkin saja berakhir menjadi sebuah bencana yang besar.
Penumpang pesawat juga disarankan memesan tempat duduk dekat akses keluar jika siap dan dapat membantu dalam keadaan darurat. Menurut sebuah studi 2008 oleh University of Greenwich, penumpang yang berada di dekat baris pintu keluar lebih mungkin selamat dari kecelakaan pesawat karena mereka seringkali dapat mengevakuasi pesawat lebih cepat daripada penumpang yang jauh. Barisan kursi dekat pintu keluar biasanya memiliki lebih banyak ruang untuk kaki, tapi jangan mau nyamannya saja, sangat penting juga memiliki kemampuan membuka pintu keluar secara fisik.
Selain memilih tempat duduk di dekat pintu keluar dan mengetahui persis di mana letak pintu keluar terdekat, ada cara lain untuk bersiap menghadapi kemungkinan keadaan darurat. Persiapan ini dimulai sebelum meninggalkan bandara.
"Saya tidak membawa terlalu banyak barang bawaan," kata mantan pilot Dan Bubb, seorang profesor di University of Nevada, Las Vegas. "Saya telah melihat banyak penumpang membawa tas tangan yang sangat besar dan berat ke dalam pesawat dan mencoba memasukkannya ke dalam kompartemen bagasi atas. Hal ini tidak hanya membuang waktu, menghalangi penumpang lain untuk duduk di tempatnya tetapi juga sangat berbahaya jika tas tersebut jatuh pada seseorang," ujar dia.
Bubb juga merekomendasikan untuk memakai sepatu tertutup untuk mencegah cedera, apakah itu tersandung jari kaki di lorong kamar mandi atau melukai kaki selama evakuasi darurat. Anda tidak pernah tahu apakah mungkin ada jarum tajam yang menonjol dari pesawat atau tidak.
Pada saat yang sama, penumpang juga harus memeriksa kartu keamanan di saku kursi belakang. Bahkan seorang pilot berpengalaman pun perlu karena setiap jenis pesawat memiliki konfigurasi, lokasi keluar, dan metode pembukaan pintu keluar yang berbeda.
Secara umum, peluang mengalami kecelakaan penerbangan sangat rendah. Bahkan jika mengalaminya, peluang bertahan hidup sangat tinggi. Sebuah studi oleh di Amerika antara tahun 2001 dan 2017, 98,2 persen penumpang dalam kecelakaan penerbangan yang melibatkan maskapai penerbangan A.S. selamat tanpa cedera atau cedera ringan. Namun, selalu disarankan untuk selalu menjaga keamanan dan memiliki peluang bertahan hidup setinggi mungkin.
DWI NUR AZIZAH | TRAVEL & LEISURE
Pilihan Editor: Penumpang Pesawat Cium Bau Anyir, Ada Darah dan Kotoran di Bawah Kursi