Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masjid Shiratal Mustaqiem Samarinda, Warisan Sejarah yang Bukan Cuma Objek Wisata Religi

Reporter

image-gnews
Masjid Shiratal Mustaqiem Samarinda. ANTARA
Masjid Shiratal Mustaqiem Samarinda. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meski tidak mengklaim sebagai kota religi, Samarinda setidaknya punya tiga masjid populer, yaitu Baitul Muttaqien di Islamic Center, Masjid Raya Darussalam, serta masjid tertua bernama Shiratal Mustaqiem yang memiliki makna jalan lurus. Shiratal Mustaqiem sekaligus menjadi ikon bangunan bersejarah Ibu Kota Kalimantan Timur dan tidak sekadar sebagai tempat ibadah umat Islam.

Masjid yang dibangun pada 1881 itu menyimpan sejarah peradaban Islam dan bermakna mendalam bagi masyarakat Muslim di Samarinda. Salah satunya Shiratal Mustaqiem, yang dinilai mampu mengubah kawasan yang sebelumnya dikenal sebagai kampung maksiat menjadi Kampung Masjid.

"Bangunannya memang terbuat dari kayu ulin khas Kalimantan Timur. Mulai dari lantai, pilar, daun jendela, pintu, hingga atap sirap," kata Sekretaris Kelompok Sadar Wisata Amanah Masjid Shiratal Mustaqiem, Mazbar.

Keseluruhan material masjid diambil dari empat kampung di Samarinda, yakni Karang Mumus, Dondang, Kutai Lama, dan Loa Haur. Bukan sekadar bangunan tua yang dikenang hanya karena sejarahnya, masjid itu senantiasa dimakmurkan menjadi pusat kegiatan masyarakat. Antusiasme masyarakat sekitar meramaikan masjid dapat dilihat dari aktivitas remaja masjid, rutinitas salat berjamaah, kegiatan gotong royong, majelis taklim, pendidikan Al-Quran, hingga menjadi sentra kegiatan kerukunan masyarakat Samarinda Seberang.

Kekompakan masyarakat sekitar yang senantiasa menjaga, melestarikan, dan memakmurkan masjid mengantarkan Shiratal Mustaqiem menempati posisi ke-2 Festival Masjid-masjid Bersejarah di Indonesia pada 2003. Anugerah itu kemudian diabadikan pada tugu pajangan di halaman muka. Saksi bisu yang menandai betapa masyhur masjid tua kebanggaan warga Samarinda di seantero Nusantara.

Masjid yang memiliki luas bangunan sekitar 625 meter persegi dan teras sepanjang 16 meter itu pernah direnovasi pada 2001 oleh Walikota Samarinda saat itu, Achmad Amins. Shiratal Mustaqiem pun masuk sebagai cagar budaya yang dilindungi UU Nomor 5 tahun 1992 tentang benda cagar budaya.

Kekayaan Kota Samarinda
Pesan disampaikan oleh Camat Samarinda Seberang Aditya Koesprayogi. Dia menyebut arti penting menjaga dan melestarikan peninggalan budaya di Kota Samarinda. Aditya mengakui Masjid Shiratal Mustaqiem merupakan lokasi awal berdiri Samarinda dan memiliki banyak peninggalan budaya yang merupakan kekayaan kota tersebut.

Upaya yang dilakukan pihak Kecamatan Samarinda Seberang untuk melestarikan situs budaya masjid itu antara lain dengan menggelar beragam kegiatan seperti lomba lari, sepeda santai, hingga lomba fotografi demi meningkatkan pemahaman masyarakat tentang warisan budaya Samarinda Seberang. Sementara, Pemerintah Kota Samarinda telah merencanakan program strategis untuk pengembangan pariwisata di Samarinda Seberang, salah satunya membangun dermaga di depan Masjid Shiratal Mustaqim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka sedang berusaha menyelesaikan proses relokasi tanah yang diperlukan untuk pembangunan dermaga tersebut dan memohon dukungan warga sekitar," ungkap Aditya.

Dermaga tersebut bukan hanya menjadi tempat bersandar kapal melainkan juga pusat kegiatan seperti tempat menjajakan produk-produk UMKM lokal sekaligus etalase budaya Samarinda Seberang. Apresiasi masyarakat Samarinda Seberang kepada Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia atas dukungan pelestarian budaya. 

Mereka berharap kerja sama dengan TNI dan Polri semakin meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap peninggalan sejarah di Samarinda Seberang. Contohnya, program revitalisasi situs budaya dan religi oleh Polresta Samarinda menyambut Hari Bhayangkara Ke-77. Salah satu tempat yang dipilih untuk revitalisasi adalah Masjid Shiratal Mustaqiem, yang memiliki nilai budaya bagi Samarinda.

"Polri memiliki beberapa program yang akan dilaksanakan. Pertama, mereka akan memperbaiki tempat mushaf tua yang telah berdiri selama 350 tahun," kata Waka Polresta Samarinda, AKBP Eko Budiarto.

Revitalisasi itu bertujuan menjaga dan memperbaiki kondisi situs bersejarah tersebut. Mereka akan melibatkan pula ahli sejarah dari Universitas Mulawarman untuk mendiskusikan sejarah Masjid Shiratal Mustaqiem agar dipahami dengan baik oleh masyarakat. Selain itu, Polri juga berencana membangun gapura tanpa menghilangkan bentuk pagar masjid. Mereka ingin membangun tambahan bangunan tersebut tanpa mengurangi nilai historis situs tersebut.

Tindakan Polri dalam melindungi dan menjaga situs-situs budaya dan peninggalan sejarah ini merupakan dorongan positif dan semangat bagi anggota Polri dan masyarakat. Anggota Polri, termasuk Kapolsek dan petugas di sekitar situs-situs tersebut, akan melakukan pengawasan dan patroli untuk menjaga situs-situs tersebut dari aksi perusakan.

Pilihan Editor: Masjid Bersejarah dan Kelenteng Tertua di Kota Pangkalpinang Direvitalisasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran Panggil Dubes Jerman atas Pelarangan Pusat Islam di Hamburg

2 hari lalu

Sejumlah pemuda yang menggunakan penutup wajah berdiri di depan sebuah masjid di Hamburg, Jerman, Rabu 8 Oktober 2014. AP/dpa, Markus Scholz
Iran Panggil Dubes Jerman atas Pelarangan Pusat Islam di Hamburg

Pemerintah Jerman melarang operasi Islamic Center Hamburg (IZH), memicu pemerintah Iran memanggil duta besar Jerman di Teheran.


Duta Besar Zuhairi Ajak Kader NU Belajar dari Ulama Tunisia

5 hari lalu

Umat muslim tiba di Masjid Zitouna untuk merayakan Maulid Nabi, di Tunis, Tunisia, Senin (13/1). REUTERS/Anis Mili
Duta Besar Zuhairi Ajak Kader NU Belajar dari Ulama Tunisia

Duta Besar mengingatkan menjadi ulama dan cendekiawan membutuhkan penempaan dan pembelajaran yang serius.


Pemerintah Kota Sukabumi Ajukan Tiga Bangunan Masuk dalam Cagar Budaya

6 hari lalu

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menandatangani berita acara pelantikan enam penjabat Walikota dan Bupati di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, 20 September 2023. Enam kepala daerah sisa masa jabatan 2023-2024 yang dilantik adalah Pj Walikota Bekasi Gani Muhammad, Pj Walikota Sukabumi Kusmana Hartadji, Pj Walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono, Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif, Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman, dan Pj Bupati Purwakarta Benny Irwan. TEMPO/Prima Mulia
Pemerintah Kota Sukabumi Ajukan Tiga Bangunan Masuk dalam Cagar Budaya

Tiga bangunan tersebut memiliki berbagai sejarah yang berkaitan erat tentang perjuangan dan terbentuknya Kota Sukabumi dan berusia di atas 50 tahun


Sejarah Observatorium Bosscha yang Lumpuh Akibat Polusi Cahaya di Langit Lembang

7 hari lalu

Prasasti peresmian di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. TEMPO/Prima Mulia
Sejarah Observatorium Bosscha yang Lumpuh Akibat Polusi Cahaya di Langit Lembang

Mengintip sejarah perjalanan pembangunan Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung Barat yang lumpuh akibat polusi cahaya.


ISIS Mengklaim Bertanggung jawab atas Penembakan di Oman yang Menewaskan 9 Orang

9 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
ISIS Mengklaim Bertanggung jawab atas Penembakan di Oman yang Menewaskan 9 Orang

ISIS lewat Telegram mengungkap bertanggung jawab atas aksi penembakan di sebuah masjid syiah di Oman.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI dalam Korban Penembakan di Oman

10 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI dalam Korban Penembakan di Oman

Penembakan di Oman menewaskan empat orang dan beberapa korban luka-luka. Kementerian Luar Negeri memastikan WNI selamat.


Masjid di Oman Ditembaki Saat Peringatan Hari Asyura, Empat Tewas

10 hari lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Masjid di Oman Ditembaki Saat Peringatan Hari Asyura, Empat Tewas

Empat orang tewas saat sebuah masjid di Oman ditembaki bertepatan dengan peringatan hari Asyura.


Jasa Raharja Beri Bantuan untuk Pembangunan Masjid

18 hari lalu

Direktur SDM & Umum Jasa Raharja, Rubi Handojo menyerahkan bantuan sebesar Rp50 juta untuk perbaikan Masjid Al-Dakwah Taman Pondok Jati di Geluran, Sidoarjo, Jawa Timur. Senin1 Juli 2024
Jasa Raharja Beri Bantuan untuk Pembangunan Masjid

Bantuan tersebut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas fasilitas masjid, tetapi juga untuk mendukung kegiatan pembelajaran agama Islam di lingkungan sekitar.


Menteri AHY Serahkan Sertifikat Tanah Masjid Sunan Giri di Gresik yang Berdiri Sejak Tahun 1500

21 hari lalu

Ilustrasi sertifikat tanah. Istimewa
Menteri AHY Serahkan Sertifikat Tanah Masjid Sunan Giri di Gresik yang Berdiri Sejak Tahun 1500

AHY berharap jangan ada konflik di kemudian hari setelah terbitnya sertifikat tanah tersebut.


Irak Temukan 5 Bom Besar ISIS Tersembunyi di Masjid Bersejarah Mosul

26 hari lalu

Warga sipil melarikan diri melewati masjid al-Nuri yang rusak berat saat pasukan Irak meneruskan gempurannya terhadap ISIS di kota tua Mosul, Irak, 4 Juli 2017. Berikut sejumlah kejadian tragedi dan teror di dunia sepanjang 2017.  AP/Felipe Dana
Irak Temukan 5 Bom Besar ISIS Tersembunyi di Masjid Bersejarah Mosul

Aparat Irak meminta UNESCO menghentikan semua operasi rekonstruksi di Masjid al-Nuri dan mengevakuasi seluruh kompleks sampai bom tersebut dievakuasi