Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Rute Migrasi Hewan Laut, Kawasan Ini Jadi Fokus Percepatan Konservasi Laut

Reporter

image-gnews
Penyelam mengamati terumbu karang dan ikan di Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu 9 Maret 2022. Pantai yang menjadi zona konservasi terumbu karang sejak tahun 2009 itu, saat ini luasnya sudah mencapai sekitar 15 hektarw dan menjadi tempat wisata yang menawarkan keindahan berbagai biota laut. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Penyelam mengamati terumbu karang dan ikan di Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu 9 Maret 2022. Pantai yang menjadi zona konservasi terumbu karang sejak tahun 2009 itu, saat ini luasnya sudah mencapai sekitar 15 hektarw dan menjadi tempat wisata yang menawarkan keindahan berbagai biota laut. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyatakan Kepulauan Sunda Kecil berupa gugusan pulau di timur Pulau Jawa dan Bali di sebelah barat hingga Pulau Timor di timur menyimpan keanekaragaman hayati yang melimpah. Sunda Kecil menjadi rute migrasi hewan-hewan laut dari Samudera Hindia menuju Samudera Pasifik atau sebaliknya. 

Beberapa spesies karismatik langka ada di sana, di antaranya ikan mola-mola, hiu paus, pari, dan penyu. Sejak Maret 2020 sampai 31 Agustus 2023, proyek pelestarian terumbu karang dari praktik penangkapan ikan yang merusak, polutif, dan memicu perubahan iklim dilakukan di perairan Sunda Kecil.

Bappenas bersama Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) menjalankan program rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang di wilayah itu. Program bernama Coremap-CTI itu merupakan fase ketiga rangkaian program rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang yang telah berlangsung sejak 1998.

Program tersebut mendapat dukungan pendanaan melalui dana hibah yang bersumber dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dengan total anggaran Rp 72,8 miliar atau setara USD 5,2 juta. Lokasi proyek terletak di Sunda Kecil, yakni Nusa Penida di Bali, serta Gili Matra dan Gili Balu di Nusa Tenggara Barat. Coremap-CTI menghasilkan peningkatan kapasitas untuk mengelola ekosistem terumbu karang di dalam serta di luar kawasan konservasi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kejar target 2045
Direktur Eksekutif ICCTF, Tonny Wagey, mengatakan ada lima manfaat yang dihasilkan melalui proyek tersebut, yaitu meningkatkan efektivitas pengelolaan untuk 30 ribu hektare kawasan laut yang dilindungi dan dimanfaatkan secara berkelanjutan, meningkatkan jasa ekosistem pada 7.431 hektare area terumbu karang, dan 857,6 hektare area mangrove. Kemudian, meningkatkan status konservasi spesies laut seperti ikan mola-mola, hiu, dan penyu melalui pembuatan kode etik, standar operasional prosedur, dan rencana aksi, implementasi praktik perikanan berkelanjutan untuk komoditas inti perikanan kakap dan tuna, serta pengembangan praktik budidaya rumput laut yang berkelanjutan.

Sunda Kecil adalah satu dari 11 ekoregion yang berada di segitiga terumbu karang. Wilayah itu memiliki 76 persen spesies karang, 2.631 spesies ikan karang, dan enam jenis penyu. Oleh karena itu, potensi yang sangat besar tersebut harus selalu dijaga dan dilestarikan agar bisa berkontribusi terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan ekonomi di kawasan pesisir. Lebih dari itu, mampu mempercepat Indonesia mewujudkan target 30 persen kawasan konservasi laut pada 2045.

Pilihan Editor: Ingin Wisata Terumbu Karang di Nusa Penida? Cek Tarifnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

4 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.


Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kunjungan Kerja ke India

22 hari lalu

Mochammad Firman Hidayat, Deputi Bidang Koordinasi Sumber DayaMaritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, bersama rombongan saat kunjungan kerja ke National Institute of Ocean Technology (NIOT) India pada 1 - 5 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar India di Jakarta.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kunjungan Kerja ke India

Delegasi dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi kunjungan kerja ke India untuk membina kerja sama di bidang bioteknologi.


KKP Atur Kuota Wisata di Kawasan Konservasi Nasional

23 hari lalu

KKP Atur Kuota Wisata di Kawasan Konservasi Nasional

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengatur sistem kuota untuk aktivitas pariwisata alam perairan di dalam Kawasan Konservasi Nasional.


Budi Daya Rumput Laut Kampung Pogo Bertumbuh Bersama KlasterkuHidupku

27 hari lalu

Budi Daya Rumput Laut Kampung Pogo Bertumbuh Bersama KlasterkuHidupku

BRI melalui program KlasterkuHidupku memberi bantuan peralatan untuk budi daya rumput laut.


Bella Hadid Senang Mengonsumsi Lumut Laut, Bermanfaat atau Membahayakan Kesehatan?

37 hari lalu

Lumut laut atau Irish moss. Shuterstock
Bella Hadid Senang Mengonsumsi Lumut Laut, Bermanfaat atau Membahayakan Kesehatan?

Lumut laut disebut baik untuk pencernaan, kesehatan tiroid, dan kekebalan tubuh. Bella Hadid termasuk yang mengonsumsinya. Benarkah bagus?


KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

39 hari lalu

KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

Sebagai upaya pelestarian ekosistem terumbu karang yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan program Adopsi Karang.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

42 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

43 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Rangkul Stakeholder, KKP Perkuat Perlindungan Kawasan Konservasi

46 hari lalu

Rangkul Stakeholder, KKP Perkuat Perlindungan Kawasan Konservasi

KKP menargetkan penambahan perluasan kawasan konservasi sebesar 30 persen dari luas lautan sampai tahun 2045


Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

55 hari lalu

Petugas BKSDA Aceh bersama tim dokter hewan membedah bangkai gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di kawasan Hutan Desa Lancong, Sungaimas, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 20 Desember 2023. Sampel organ yang diambil di antaranya cairan usus, limpa, hati, darah, potongan usus, jantung, dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA/Syifa Yulinnas
Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.