Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyusuri Candi Pringapus, Penjaga Ketersediaan Air di Lereng Gunung Sindoro

image-gnews
Candi Pringapus di Lereng Sindoro. Tempo/Arimbihp
Candi Pringapus di Lereng Sindoro. Tempo/Arimbihp
Iklan

TEMPO.CO, Temanggung - Menyusuri lereng Gunung Sindoro di Kabupaten Temanggung, wisatawan akan dimanjakan dengan hamparan kebun tembakau serta udara yang sejuk. Tak hanya itu, wisatawan akan menemui banyak peninggalan sejarah yang unik dan sayang untuk dilewatkan.

Salah satu peninggalan sejarah di Kabupaten Temanggung yang unik dan menarik untuk dipelajari adalah Candi Pringapus. Sesuai namanya, candi tersebut terletak di desa Priangapus, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Daerah situs Candi Pringapus dan sekitarnya merupakan wilayah endapan lahar gunung Sindoro yang memiliki karakteristik tanah subur, sehingga sekitarnya digunakan untuk kebun oleh warga setempat. Keunikan lain dari Candi Pringapus adalah lokasinya yang berada di tengah-tengah perkampungan penduduk dan diapit oleh kebun produktif milik masyarakat.

Sejarawan Universitas Sebelas Maret (UNS) Rendra Agusta mengatakan Candi Pringapus pertama kali disebut pada 1844 dalam catatan peneliti asal Jerman, Junghuhn yang kala itu sedang melakukan penelitian di Pulau Jawa. Berdasarkan catatan Junghuhn, ada candi lain yang berdiri sekitar 300 meter dari Candi Pringapus yang bernama Candi Perot.

"Menurut catatan sejarah dan temuan benda arkeologi disekitarnya, Candi Pringapus memiiki luas 29,68 meter persegi dan dibangun sekitar 850 Masehi dengan dominasi komponen batu andesit," kata Rendra kepada Tempo, Senin, 26 Juni 2023.

Selain itu, Rendra mengatakan Candi Pringapus berasal dari zaman pemerintahan Dinasti Syailendra, di masa yang tidak jauh berbeda dengan pembangunan Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Rendra menjelaskan Candi Pringapus pertama kali direstorasi dan dipugar oleh Dinas Purbakala Pemerintah Kolonial pada 1930. "Dilihat dari bentuk bangunannya, Candi Pringapus berarsitek Hindu Syiwa dengan struktur bangunan menyerupai Mahameru atau tempat tinggal para dewata," kata dia.

Hal tersebut terbukti dengan adanya arca Lembu Nandini, kendaraan Syiwa dan relief hapsara-hapsari yang menggambarkan makhluk setengah dewa. Menengok lebih dalam ke struktur Candi Pringapus, pengunjung bisa melihat satu buah candi, seperti Candi Bima yang ada di Banjarnegara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sekitar Candi Pringapus dipenuhi rerumputan hijau yang biasanya dimanfaatkan pengunjung untuk duduk-duduk.

Juru Kunci Candi Pringapus Daryono mengatakan bangunan bersejarah tersebut tersusun dari bebatuan andesit, terdiri dari 3 bagian yakni bawah, tengah dan atas. "Bawah merupakan kaki candi atau Bhurloka, yang menyimbolkan dunia bawah atau dunia pendosa," kata dia.

Sedangkan bagian tengah, kata Daryono, merupakan badan candi yang disebut Burwaloka, yang menyimbolkan tempat orang-orang suci yang terbebas dari dosa. "Bagian atas atau Swarloka, yang merupakan simbol alam atas yakni tempat bersemayamnya para dewa," ujarnya.

Daryono menjelaskan Candi Pringapus mengahadap ke arah baratndan di dalamnya terdapat arca Nandini yang merupakan sapi tunggangan dari Dewa Syiwa. "Dalam candi tersebut terdapat arca lembu dalam posisi duduk. Di sebelah barat bangunan candi, di tepi 'sendang' (danau kecil) terdapat sebuah lingga dan arca sapi," ujarnya.

Menurut Daryono, penduduk setempat meyakini arca sapi ini merupakan penjaga ketersediaan air sendang. Sebab, salah satu keunikan sendang tersebut adalah airnya tidak pernah kering meskipun pada musim kemarau berkepanjangan.

Pilihan Editor: Mencicip Sop Senerek Bu Atmo, Kuliner Khas Magelang yang Usianya Separuh Abad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Wisatawan Sering Diusir saat Makan di Restoran Kapal Pesiar

2 hari lalu

Ilustrasi kapal pesiar. (Istimewa)
Alasan Wisatawan Sering Diusir saat Makan di Restoran Kapal Pesiar

Beberapa wisatawan menceritakan pengalamannya ditolak saat memasuki restoran di kapal pesiar.


Ayam Goreng Korea Kuliner Favorit Wisatawan yang Mengunjungi Korea Selatan

3 hari lalu

Ayam goreng Korea. Pixabay.com/Janyoung
Ayam Goreng Korea Kuliner Favorit Wisatawan yang Mengunjungi Korea Selatan

Selain Ayam Goreng Korea, wisatawan juga tertarik dengan jajangmyeon, kepiting kecap asin


Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

6 hari lalu

Kota Seoul, Korea Selatan, 19 April 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

Pemerintah Korea Selatan ingin menyaingi Hollywood dengan mendirikan pusat industri hiburan


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

6 hari lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Jalur Pendakian Gunung Merbabu, Selamet, Sindoro, hingga Gunung Sumbing

6 hari lalu

Seorang pendaki berfoto dengan latar belakang perbukitan, di jalur pendakian Gunung Merbabu, 3 Oktober 2016. Saat siang hari hijaunya padang ilalang dan sabana akan membuat para pendaki mabuk kepayang. TEMPO/Nur Septia Wilda
Jalur Pendakian Gunung Merbabu, Selamet, Sindoro, hingga Gunung Sumbing

Setiap pendaki hendaknya menempuh jalur pendakian resmi saat mendaki gunung.


Jarang Didatangi Wisatawan, Moldova Tawarkan Wisata Kebun Anggur hingga Warisan Budaya

7 hari lalu

Moldova. eufordigital.eu
Jarang Didatangi Wisatawan, Moldova Tawarkan Wisata Kebun Anggur hingga Warisan Budaya

Moldova mungkin negara yang asing jarang terdengar. Padahal negara ini menyimpan banyak hal menarik untuk dijelajahi.


Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan kekasih melakukan selfie. couponraja.in
Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

Tren selfie menyimpan kenangan dari setiap perjalanan, namun lebih penting menjaga keselamatan diri dan tempat yang dikunjungi.


Alasan Menginap di Italia Akan Bertambah Mahal

7 hari lalu

Villa Treville, Positano, Italia. Instagram.com/@villatrevilla
Alasan Menginap di Italia Akan Bertambah Mahal

Pemerintah Italia berencana menerapkan biaya tambahan untuk wisatawan yang menginap di destinasi populer


Nikmati Suasana Istana Gyeongbokgung Malam Hari pada 9 September

7 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Nikmati Suasana Istana Gyeongbokgung Malam Hari pada 9 September

Istana Gyeongbokgung akan kembali dibuka malam hari mulai 9 September hingga 27 Oktober 2024


Tiga Fasilitas Penting Bagi Wisatawan saat Memilih Maskapai Penerbangan

8 hari lalu

Ilustrasi koper di kabin pesawat. Shutterstock
Tiga Fasilitas Penting Bagi Wisatawan saat Memilih Maskapai Penerbangan

Menurut studi terbaru ada tiga hal yang menjadi prioritas utama bagi wisatawan saat memilih maskapai penerbangan