TEMPO.CO, Magelang - Sederet tokoh dunia telah singgah ke Candi Borobudur untuk melihat keindahan dan kemegahan setiap reliefnya. Setiap berkunjung, para wisatawan yang naik ke Candi Borobudur selalu diantarkan oleh seorang pemandu wisata.
Salah satu pemandu wisata di Candi Borobudur yang legendaris dan pernah menghantarkanpara tokoh internasional adalah Mura Aristina. Staf Edukator Musium Cagar Budaya (MCB) Candi Borobudur itu pernah mengantarkan Raja Charles III, Putri Thailand Maha Chakri Sirindhorn, Putra Mahkota Norwegia Haakon, Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam, Raja Swedia Carl XVI Gustav, hingga beberapa Miss Universe.
Terkini, Mura saja mengantarkan Kaisar Jepang Naruhito berwisata ke Candi Borobudur. Para tokoh dan wisatawan yang berkunjung pun selalu memuji kepiawaiannya dalam bercerita tentang relief serta sejarah Candi Borobudur.
Awali Karier Tour Guide di Candi Borobudur dengan Jadi Tukang Sapu
Sebelum menjadi pemandu wisata atau staff edukator, Mura Aristina mengawali kariernya sebagai tukang sapu di Candi Borobudur. "Lulus SMA usia 16 tahun, 1999 sampai 2004 menjadi tukang sapu di sini," kata Mura saat ditemui Tempo, Kamis 22 Juni 2023.
Selama menjadi tukang sapu, Mura kerap ditanya pengunjung letak-letak relief yang terpahat di Candi Borobudur. "Karena sering ditanya akhirnya hafal dengan sendirinya setiap detail relief di Candi Borobudur, jadi belajar otodidak," ujar Mura.
Mura menceritakan, pernah suatu ketika, ada seorang pengunjung yang bertanya letak sebuah relief candi dan setelah ditunjukkan, pengunjung itu memberikan tip. "Sejak saat itu saya berpikir bahwa pemandu adalah suatu pekerjaan yang luar biasa, menyenangkan dan bermanfaat," ucap Mura.
Kemudian, saat ada pembukaan posisi satpam, Mura memutuskan untuk mendaftar dan ia pun diterima untuk menjadi petugas keamanan Candi Borobudur hingga 2008. "Barulah pada 2008 saat pembukaan posisi staf edukator dan pemandu, saya mendaftar dan alhamdullilah diterima," kata dia.
Sejak saat itulah, Mura dengan semangat menggeludi profesi sebagai pemandu wisata di Candi Borobudur. Ketika memulai karier sebagai pemandu wisata, Mura mengaku belum fasih dalam berbahasa asing sehingga saat bertugas selalu membawa kamus.
Oleh karena itu, untuk menunjang karirnya, Mura terus berlatih berbahasa Inggrisnya dengan singkat dan kilat. "Kemana-mana membawa kamus udah kayak orang gila, sampai masuk angin juga, tetapi saya tidak menyerah untuk belajar, sampai bisa lepas kamus,” kata Mura.
Selanjutnya Pengalaman Memandu Arkeolog...