TEMPO.CO, Magelang - Melihat pemandangan alam memang bisa menghilangkan penat dan menyegarkan pikiran. Indahnya pemandangan alam dan udara sejuk diantaranya bisa didapatkan di Magelang yang letaknya secara geografis berada di antara banyak gunung, yakni Merapi, Sumbing, Telomoyo dan Bukit Menoreh.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan gunung yang berjajar serta sejuknya udara di lereng Gunung Merbabu bisa mengunjungi Wana Mukti Si Guede.
Wana Mukti Si Guede yang menyajikan panorama empat gunung itu berada di Desa Kebonlegi, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.
Kepala Desa Kebonlegi Daslan mengatakan wisata Wana Mukti Si Guede diinisiasi oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) bersama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang. "Wisata ini juga dikelola bersama Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Kebonlegi dengan didukung dan diresmikan langsung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI) pada 2020," ujarnya kepada Tempo, Kamis, 15 Juni 2023.
Wisata Wana Mukti Siguede, tempat memandang 4 gunung dari Lereng Merbabu. TEMPO/ARIMBI HP
Meski dibuka saat pandemi Covid-19 sedang genting-gentingnya, Daslan mengaku warga binaannya tak kenal menyerah dan terus bergerak mencari inovasi untuk pengembangan wisata tersebut. "Pengunjung yang datang ke sini juga bisa menikmati kuliner, kopi, bersantai di kebun, sembari menyaksikan 4 gunung di gardu pandang atas," kata dia.
Tak hanya itu, Daslan mengatakan pengunjung yang gemar camping bisa datang ke Wana Mukti Si Guede dan menyewa berbagai perlengkapannya. "Bawa tenda dan perlengkapan sendiri juga bisa, untuk sewa tempatnya hanya Rp 15.000 sudah termasuk parkir," kata dia.
Saat akhir pekan atau hari libur, jumlah pengunjung dan camping bisa melonjak tajam. "Kami maksimal kapasitasnya untuk 500 orang, bisa full, untuk camping biasanya mahasiswa dari berbagai daerah," kata Daslan.
Bukan cuma wisatawan lokal, menurut Daslan, sekali waktu, Wana Mukti Si Guede dikunjungi turis dari mancanegara. "Untuk Harga Tiket Masuk (HTM) tidak ada perbedaan lokal maupun mancanegara, Rp 13.000 per orang," ujarnya.
Daslan menuturkan bagi pengunjung yang menyukai sunset atau sunrise biasanya akan datang subuh atau menjelang magrib. "Karena pemandangannya dari sini sangat bagus, asalkan tidak kabut atau hujan, bahkan banyak yang rela datang jam 03.00 WIB," ujarnya.
Daslan berharap ke depan, Bumdes, Pokdarwis dan Kemenparekraf bisa kembali bersinergi untuk mengembangkan Wana Mukti Si Guede.
Pilihan Editor: Mencicip Sop Senerek Bu Atmo, Kuliner Khas Magelang yang Usianya Separuh Abad
![Seorang pelanggan menikmati minuman di teras kafe dan restoran Les Deux Magots, ketika kafe, bar, dan restoran membuka kembali teras mereka setelah tutup selama berbulan-bulan, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Paris, Prancis, 19 Mei , 2021. [REUTERS / Christian Hartmann]](https://statik.tempo.co/data/2021/05/19/id_1022100/1022100_400.jpg)
