Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Karimun, Ada Penanaman 1.000 Mangrove dan Festival Layangan

image-gnews
Beberapa intansi terkait melakukan penanaman pohon mangrove di pesisir Ambat Jaya, Tanjung Balai Karimun. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Beberapa intansi terkait melakukan penanaman pohon mangrove di pesisir Ambat Jaya, Tanjung Balai Karimun. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Iklan

TEMPO.CO, Batam - Setiap 5 Juni 2023 diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Berbagai kalangan masyarakat merayakannya dengan acara menarik untuk mengingatkan mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Salah satunya dilakukan oleh masyarakat Karimun.

Masyarakat Kampung Ambat Jaya, Desa Pangke, Kabupaten Karimun meriahkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 dengan acara menanam mangrove dan festival layang. Acara itu diinisiasi oleh Forum Peduli Kesejahteraan Lingkungan (FPKL) dan NGO Lingkungan Akar Bhumi Indonesia.

"Acara ini memberikan edukasi kepada masyarakat dan juga menghibur, kita berharap acara yang sama bisa rutin dilaksankan," kata Ketua FPKL Sahar Jemahat, Senin, 5 Juni 2023.

Menanam 1.000 pohon mangrove

Acara dimulai dengan penanaman 1.000 pohon mangrove pada sore hari. Sebelumnya masyakarat Kampung Ambat Jaya sudah beberapa hari berjibaku menanam mangrove di pesisir laut mereka.

"Pada hari puncak ini, tinggal 200 bibit lagi yang kita belum tanam, nanti secara bersamaan kita tanam," kata Hendrik Hermawan, Founder Akar Bhumi Indoensia.

Adapun 800 bibit sebelumnya sudah ditanam bersama oleh anggota Akar Bhumi dan masyarakat setempat. "Lumpur di pesisir ini sangat tebal, jadi kita cukup kesulitan menanam, tetapi itu bisa teratasi," kata Hendrik.

Penanaman mangrove pada puncak Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu juga diikuti pemerintah setempat. Pesisir Ambat Jaya dipilih karena lokasi ini mengalami pendangkalan pasisir laut akibat sendimentasi reklamasi perusahaan di sekitar kawasan.

"Kita optimis setelah ini ditanam, pesisir laut kampung ini akan kembali membaik, karena akar mangrove akan mengikat lumpur itu untuk jadi daratan yang keras," ujar Ketua Akar Bhumi Indonesia Sony. 

Festival Layangan

Setelah melakukan penanaman, masyarakat juga menghadiri festival layangan pada sore harinya. Festival dipusatkan di pantai yang tidak jauh dari Ambat Jaya.

Acara layangan ini diinisiasi oleh Perkumpulan Layangan Seluruh Indonesia (Pelangi) yang dikuti para pecinta layangan Indonesia dan Malaysia. Masyarakat sangat antusias mengikuti festival layangan tersebut.

Suasana festival layangan di Pantai Ambat Jaya, Tanjung Balai Karimun. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Datok Abdul Hamid, pecinta layangan asal Malaysia mengaku senang bisa ikut festival layangan di Karimun. Ini acara layangan kedua yang diikutinya di Indonesia.

Menurut dia, festival layangan ini bisa menghibur masyarakat pesisir sekitar lokasi acara sekaligus menggerakkan ekonomi usaha masyarakat. "Karena festival ini masyarakat bisa jualan," ujarnya. 

Selain itu, festival layangan menjadi ajang untuk menjalin tali silaturahmi pecinta layangan yang ada di Indonesia dan Malaysia serta organisasi yang ikut dalam acara peringati Hari Lingkungan Sedunia. "Saya sangat senang, bisa ikut acara ini, kami intinya hanya support acara penanaman mangrove (dalam rangka hari lingkungan) dengan cara bermain layangan," kata pria yang biasa disapa Norman itu. 

Setidaknya Norman membawa 12 buah layangan berukuran besar dalam festival tersebut. Selama tiga hari layangan itu dicoba dinaikan di pesisir Pantai Ambat Jaya.

"Kemarin angin kuat, sekarang sayangnya hanya bisa naik dua layangan, karena angin tidak terlalu kencang," kata Norman. 

Salah seorang warga kampung Ambat Jaya, Gita mengaku senang ada acara seperti ini. Sebab, jarang sekali acara festival di Karimun apalagi memperingati Hari Lingkungan. "Acara seperti ini harus rutin dilaksanakan," kata dia.

Setelah acara festival layangan, peringatan Hari Lingkungan ini dilanjutkan dengan diskusi terbuka bertema "Tantangan Lestarikan Mangrove di Kepulauan Riau" pada malam harinya. Acara berlangsung di alam terbuka di kawasan hutan mangrove.

Berbagai pihak hadir sebagai narasumber, mulai dari Penegak Hukum KLHK, DLH Karimun, Perwakilan PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan Karimun hingga masyarakat setempat. Keluhan masyarakat terkait lingkungan juga menjadi pembicaraan dalam diskusi.

Pilihan Editor: Surga Thrifting: 5 Pusat Perbelanjaan Barang Murah di Batam, Salah Satunya di Nagoya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Jenis-jenis Pohon Mangrove

13 hari lalu

Ilustrasi hitan magrove. pexels
Mengenal Jenis-jenis Pohon Mangrove

Hutan tanaman Mangrove memiliki kemampuan menyimpan karbon dalam jumlah besar. Keberadaannya juga memberikan berbagai manfaat.


Dukung Target Emisi Karbon Nol, Maybank Indonesia Tanam 2 Ribu Bibit Mangrove di Bali

27 hari lalu

Penanaman 2.000 bibit mangrove  oleh PT Bank Maybank Indonesia Tbk, di Mangrove Arboretum Park, Tanjung Benoa, Bali, Jumat 25 Agustus 2025. ( Foto/Tempo/Lourentius EP)
Dukung Target Emisi Karbon Nol, Maybank Indonesia Tanam 2 Ribu Bibit Mangrove di Bali

PT Bank Maybank Indonesia (Maybank Indonesia atau Bank) kembali menegaskan komitmennya untuk keberlanjutan dengan menanam 2.000 bibit mangrove di Mangrove Arboretum Park, Tanjung Benoa, Bali


9 Aktivitas Seru Berwisata di Kebun Raya Mangrove Surabaya

33 hari lalu

Kebun Raya Mangrove Surabaya. Foto: Bappedalitbang.surabaya.go.id.
9 Aktivitas Seru Berwisata di Kebun Raya Mangrove Surabaya

Wisata Kebun Raya Mangrove Surabaya menjadi destinasi baru di kota Pahlawan. Simak aktivitas serunya yang cocok dimasukkan ke dalam list liburan Anda.


Laut dan Ekosistem Pesisir Berperan dalam Pengendalian Perubahan Iklim

39 hari lalu

Laut dan Ekosistem Pesisir Berperan dalam Pengendalian Perubahan Iklim

Indonesia dan Amerika saat ini telah memperkuat komitmennya dalam menghadapi pemanasan global melalui pengelolaan karbon biru


BRGM: Kebutuhan melanjutkan program rehabilitasi mangrove sangat besar

48 hari lalu

BRGM: Kebutuhan melanjutkan program rehabilitasi mangrove sangat besar

Kebutuhan untuk melanjutkan program rehabilitasi mangrove dan restorasi gambut.


Surabaya Punya Kebun Raya Mangrove, Apa Istimewanya?

51 hari lalu

Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa mengamati salah satu jenis mangrove di Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya, Rabu 26 Juli 2023. ANTARA/HO-Pemkot Surabaya
Surabaya Punya Kebun Raya Mangrove, Apa Istimewanya?

BRIN bersama Pemkot Surabaya membangun Kebun Raya Mangrove. Saat ini memiliki 57 koleksi yang sudah diidentifikas.


BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

17 Juli 2023

Kepala BPOM Penny K Lukito saat acara penanaman 10,000 tanaman obat di Jakarta, Minggu (16/7/2023). (ANTARA/Hreeloita Dharma S/rst)
BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito menyoroti paparan senyawa aktif obat yang mengontaminasi perairan Indonesia.


Wisata Tungku Arang Bakau Tanjungberakit di Bintan yang Terbengkalai

15 Juli 2023

Pintu masuk tungku arang bakau Tanjungberakit, Batam. Foto Yogi Eka Sahputra
Wisata Tungku Arang Bakau Tanjungberakit di Bintan yang Terbengkalai

Tungku arang bakau di Tanjungberakit, Bintan sudah didesain pemerintah daerah menjadi museum destinasi wisata tapi kini kondisinya tidak terawat.


Peneliti BRIN Jelaskan Asal Tumpukan Sampah yang Tutupi Hutan Mangrove Muara Angke

14 Juli 2023

Tumpukan sampah timbul di hutan mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin 10 Juli 2023. ANTARA/HO-Jurnalis Jakarta Utara
Peneliti BRIN Jelaskan Asal Tumpukan Sampah yang Tutupi Hutan Mangrove Muara Angke

Peneliti BRIN mejelaskan asal tumpukan sampah yang menutupi kawasan hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta Utara


Soal Tumpukan Sampah di Mangrove Muara Angke, Pemprov DKI: Dari Daerah Lain

13 Juli 2023

Tumpukan sampah timbul di hutan mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin 10 Juli 2023. ANTARA/HO-Jurnalis Jakarta Utara
Soal Tumpukan Sampah di Mangrove Muara Angke, Pemprov DKI: Dari Daerah Lain

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI mengatakan sampah yang menutupi hutan Mangrove Muara Angke berasal dari daerah lain.