Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

image-gnews
Wisatawan mengunjungi kawasan Pantai Padang di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa 3 Mei 2022.  Pantai Padang menjadi tujuan wisata favorit bagi warga dan perantau saat libur lebaran di kota itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Wisatawan mengunjungi kawasan Pantai Padang di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa 3 Mei 2022. Pantai Padang menjadi tujuan wisata favorit bagi warga dan perantau saat libur lebaran di kota itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, Padang - Pedagang Kaki Lima atau PKL di kawasan wisata Pantai Padang tetap berjualan meski sering berhadapan dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Setiap hari, pedagang bisa berhadapan dengan Satpol PP sebanyak 3 kali.

Di kawasan Pantai Padang, memang berdiri tenda-tenda semi permanen milik pedagang. Selain itu, ada pedagang yang menjajakan jualan dengan berjalan kaki. 

Salah satu pedagang, Upik mengatakan Satpol PP sangat sering melakukan penertiban. Sehari bisa empat kali.

"Saya sudah sering diingatkan Satpol PP untuk tidak berjualan di kawasan Pantai Padang, karena menghambat fasilitas umum," kata Upik.

Upik mengaku sudah mencoba untuk melakukan mediasi dengan pemerintah setempat agar memberikan fasilitas berjualan di tepi Pantai. Namun, hal itu tidak kunjung mendapatkan titik temu.

"Sudah berbagai cara saya lakukan tetapi belum ada solusi yang konkret dari pemerintah," kata Upik.

Sebab solusi yang tidak kunjung ada, Upik memutuskan untuk tetap berjualan di kawasan Pantai Padang. "Mau bagaimana lagi, solusi tidak ada, terpaksa saya lanjut berjualan," kata dia.

"Kalau Satpol PP datang, saya akan pergi, begitu juga sebaliknya. Mau tidak mau saya harus berjualan untuk makan," kata Upik.

Upik yang sudah 15 tahun menjadi PKL di kawasan Pantai Padang menjual beragam kuliner, seperti langkitang, pensi, kerupuk kuahndan nasi goreng. Ia menjajakan dagangannya dari pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.

Setiap hari, Upik meraih keuntungan dari berjualan sekitar Rp 2 juta. Hari libur bisa sampai Rp 5 juta.

"Namanya berjualan kadang ramai, kadang sepi," kata Upik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Upik pun berharap pemerintah segera memberikan solusi terkait tempat berjualan bagi mereka. Sebab, para PKL juga sudah merasa lelah bentrok dengan Satpol PP.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Padang Mursalim menyatakan anggotanya sudah sering menertibkan PKL di Pantai Padang. Setiap hari pasti melakukan patroli di kawasan tersebut.

“Kami setiap hari patroli, namun tidak efektif. Karena PKL akan berjualan lagi saat petugas sudah pergi dari kawasan tersebut,” kata Mursalim.

Menurut Mursalim, anggotanya sudah sering melakukan penertiban secara persuasif, namun kadang masyarakat sering tidak mau tahu. Padahal secara hukum, PKL di Pantai Padang sudah jelas melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kota Padang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat. 

"Mereka sudahlah melanggar, kami juga dilawan. Dulu Satpol PP pernah diserang menggunakan parang," jata Mursalim.

Mengenaj solusi sendiri yang dituntut PKL, menurut Mursalim, sudah ada dari Pemerintah Kota Padang. Salah satunya adalah pembangunan Lapau Panjang Cimpago (LPC) untuk para PKL. “Sudah ada solusi tetapi mereka tetap saja berjualan di bibir pantai. Bahkan ada yang menjual LPC yang sudah diberikan pemerintah kepada pihak lain,” ujarnya.

“Saya berharap kesadaran PKL untuk tidak berjualan di bibir pantai, karena itu fasilitas umum. Untuk usaha penertiban sudah kami lakukan semampunya. Tidak mungkin juga kami fokus ke Pantai Padang dan menurunkan 300 personel ke sana,” kata Mursalim.

Pilihan Editor: Objek Wisata Pantai Padang Dipenuhi Tumpukan Sampah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demo PKL Malioboro Berakhir Ricuh, Begini Aturan Relokasi PKL di Sekitar Kawasan Malioboro

11 hari lalu

Para PKL Malioboro menggelar aksi sembari berjualan di balik pagar Teras Malioboro 2 akibat penutupan pagar area itu oleh petugas UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Kota Yogyakarta Sabtu petang (13/7). Penutupan itu dilakukan untuk mencegah para PKL kembali berjualan di selasar pedestrian Malioboro. Tempo/Pribadi Wicaksono
Demo PKL Malioboro Berakhir Ricuh, Begini Aturan Relokasi PKL di Sekitar Kawasan Malioboro

Relokasi PKL di sekitar kawasan Malioboro telah ditetapkan. PKL Malioboro melakukan aksi demo yang berakhir ricuh.


Geger Teras Malioboro Ditutup Saat Akhir Pekan, PKL Demo Sambil Jualan Dari Balik Pagar

13 hari lalu

Para PKL Malioboro menggelar aksi sembari berjualan di balik pagar Teras Malioboro 2 akibat penutupan pagar area itu oleh petugas UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Kota Yogyakarta Sabtu petang (13/7). Penutupan itu dilakukan untuk mencegah para PKL kembali berjualan di selasar pedestrian Malioboro. Tempo/Pribadi Wicaksono
Geger Teras Malioboro Ditutup Saat Akhir Pekan, PKL Demo Sambil Jualan Dari Balik Pagar

Aksi demonstrasi digelar para pedagang kaki lima (PKL) yang menempati area Teras Malioboro 2 Jalan Malioboro pada Sabtu petang 13 Juli 2024.


Usai Penyegelan Masjid Ahmadiyah, Situasi di Nyalindung Garut Kondusif

18 hari lalu

Ilustrasi pengeras suara masjid. Dok. TEMPO/ Bernard Chaniago
Usai Penyegelan Masjid Ahmadiyah, Situasi di Nyalindung Garut Kondusif

Salah seorang pendamping warga Ahmadiyah di Garut mengatakan penyegelan masjid Ahmadiyah dilakukan tanpa pemberitahuan sama sekali.


5 Rekomendasi Wisata Pantai di Sumatera Barat, Ada Pantai Padang dan Pantai Carocok

24 hari lalu

Wisatawan mengunjungi kawasan Pantai Padang di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa 3 Mei 2022.  Pantai Padang menjadi tujuan wisata favorit bagi warga dan perantau saat libur lebaran di kota itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
5 Rekomendasi Wisata Pantai di Sumatera Barat, Ada Pantai Padang dan Pantai Carocok

Berikut 5 rekomendasi wisata pantai di Sumatera Barat, bukan cuma Pantai Air Manis. Ada pula Pantai Padang, Pantai Carocok, Pantai Nirwana.


Usai Bongkar Tenda WNA Pencari Suaka di Trotoar Setiabudi, Satpol PP Bakal Berjaga 7 Hari

25 hari lalu

Warga negara asing (WNA) dari berbagai negara yang sedang mengalami konflik seperti Somalia, Sudan, Afghanistan, Rohingya, Irak, Iran, dan Yaman, mendirikan tenda-tenda di depan kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Jalan Setia Budi Selatan, Kuningan, Jakarta , Senin 1 Juli 2024.  TEMPO/Subekti.
Usai Bongkar Tenda WNA Pencari Suaka di Trotoar Setiabudi, Satpol PP Bakal Berjaga 7 Hari

Satpol PP telah membongkar deretan tenda milik WNA pencari suaka yang berdiri di depan kantor UNHCR, Jakarta. Tindakan preventif dilakukan agar pengungsi tidak kembali mendirikan tenda.


Baliho Tokoh yang Ikut Penjaringan Parpol Terpasang Jelang Pilkada Solo, Bawaslu Lakukan Ini

26 hari lalu

Komisioner Bawaslu Kota Surakarta  Poppy Kusuma bertemu dengan wartawan di Solo, Jawa Tengah, Minggu . 30 Juni 2024. ANTARA/Aris Wasita
Baliho Tokoh yang Ikut Penjaringan Parpol Terpasang Jelang Pilkada Solo, Bawaslu Lakukan Ini

Bawaslu tidak merekomendasikan apa pun kepada Satpol PP karena belum ada penetapan calon di Pilkada Solo.


Siapa Pemilik Rest Area Gunung Mas Bogor yang Jadi Tempat Baru PKL Puncak Bogor?

30 hari lalu

Foto udara pembongkaran lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 24 2024. Pemerintah Kabupaten Bogor menyebutkan ada 331 lapak PKL yang ditertibkan di kawasan wisata Puncak yang merupakan bangunan liar. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Siapa Pemilik Rest Area Gunung Mas Bogor yang Jadi Tempat Baru PKL Puncak Bogor?

Kondisi ekonomi PKL di Kawasan Wisata Puncak dijanjikan menjadi lebih baik setelah pindah ke Rest Area Gunung Mas. Lantas siapa pemilik rest area itu?


Pemerintah Kabupaten Bogor Gusur Para PKL di Puncak, Berikut Kronologinya

31 hari lalu

Polisi berusaha memadamkan api dari ban bekas dan barang yang dibakar Pedang Kaki Lima (PKL) di Jalan Raya Puncak Bogor, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 24 Juni 2024. Sejumlah PKL melakukan penutupan jalan karena tidak terima lapak dagangan mereka dibongkar oleh petugas gabungan Satpol PP, Polri dan TNI, sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas di wilayah tersebut. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Pemerintah Kabupaten Bogor Gusur Para PKL di Puncak, Berikut Kronologinya

Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan penertiban bangunan liar di kawasan Puncak. Para PKL menggelar perlawanan.


Pemkab Bogor Menggusur Para PKL di Kawasan Puncak, Mau Dipindah ke Rest Area

33 hari lalu

Sejumlah bangunan liar dan lapak para PKL di kawasan Puncak ditertibkan oleh Pemda Bogor, ada yang Terima dan tidak. Yang menerima dipindahkan ke rest area dan mereka yang menolak memprotes dengan mengadang petugas di jalan raya Puncak, Cisarua, Bogor. Senin, 24 Juni 2024. TEMPO/M.A MURTADHO
Pemkab Bogor Menggusur Para PKL di Kawasan Puncak, Mau Dipindah ke Rest Area

Pemkab Bogor tengah menertibkan kawasan Puncak dari para pedagang kaki lima atau PKL. Para pedagang melawan penggusuran tersebut.


105 Ribu Satpol PP dan 1,2 Juta Satlinmas Dikerahkan untuk Pilkada Serentak 2024

51 hari lalu

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
105 Ribu Satpol PP dan 1,2 Juta Satlinmas Dikerahkan untuk Pilkada Serentak 2024

Kemendagri menempatkan Satpol PP dan Satlinmas secara tersebar di seluruh wilayah untuk mendukung Pilkada serentak 2024.