TEMPO.CO, Yogyakarta - Kalangan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaporkan selama libur lebaran 2023 okupansi hotel di wilayah itu mengalami penurunan. Pada libur lebaran H-2 sampai H+3 tahun ini okupansi hotel di Yogyakarta hanya 50 persen, atau turun dibanding tahun lalu, sebesar 75 persen. Industri pariwisata Yogya pun sempat dicap lesu sebagian kalangan pelaku wisata.
"Jelang akhir Mei ini okupansi hotel sudah melampui okupansi saat libur lebaran lalu, sekarang rata rata sudah di atas 80 persen," kata Imant Setiawan, General Manager Hotel Artotel Suites Bianti Yogyakarta di sela pertemuan dengan belasan general manager hotel wilayah DIY dan Jawa Tengah, Sabtu, 20 Mei 2023.
Alasan Okupansi Hotel Meningkat Dibanding Libur Lebaran
Imant menuturkan, satu pemicu melesatnya lagi okupansi hotel saat ini karena aktivitas MICE atau Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition yang jadi ruh pariwisata Yogya menggeliat lagi. Ia mencontohkan bagaimana dampak MICE pada kontribusi okupansi hotel. Bulan Juni 2023 mendatang misalnya, Yogyakarta kembali menggelar event senirupa bertaraf internasional ArtJog.
Dari ArtJog ini sejumlah seniman luar Yogya akan hadir dan telah reservasi di hotel itu selama kurang lebih 30 hari. Kenaikan lama tinggal karena adanya event khusus seperti ArtJog ini berkali lipat dibanding momen libur umumnya yang lama tinggal wisatawan rata rata 2-3 hari.
"Selain event pameran senirupa, event perfilman dan musik juga meningkatkan okupansi secara signifikan," kata dia.
Sebut saja acara tahunan seperti Jogja-NETPAC Asian Film Festival atau JAFF, long stay rombongan pelaku perfilm-an bisa 9 sampai 10 hari atau hingga event berakhir. "Lain lagi kalau rombongan itu ke Yogya untuk produksi film, lama tinggalnya bisa sebulan penuh," ujarnya.
Berbagai Event Setelah Libur Lebaran
Imant mengungkap, dengan kondisi MICE yang kembali normal pihaknya tak segan memodifikasi program khusus yang jadi favorit tamu di momen tertentu. Seperti misalnya saat Ramadhan lalu ada event buka puasa dengan 1,5 ton daging sapi dinamai Sumringah, maka selepas lebaran ini event itu dimodifikasi menjadi Sabtu Sumringah alias tetap ada meski hanya saat hari Sabtu.
Selain itu, ujar Imant, usai libur lebaran itu, pihaknya terus menggelar event demi memberi hiburan unik pengunjung. Seperti mengajak para general manajer di wilayah Yogya-Jawa Tengah terlibat dalam event kompetisi memasak hingga kompetisi bartender.
Pilihan Editor: Libur Lebaran 2023, PHRI: Okupansi Hotel Meningkat di Hari Kedua Idul Fitri
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu