TEMPO.CO, Jakarta - Amsterdam di Belanda telah menjadi tujuan wisata dunia yang lengkap, mulai dari seni, sejarah dan alamnya. Tapi kota ini juga dikenal dengan distrik lampu merahnya yang populer bagi turis asing.
Tapi sekarang, Amsterdam memutuskan ingin benar-benar menghilangkan citra buruknya. Kampanye 'Stay Away' yang baru ingin membuat orang berusia 18 hingga 35 tahun agar enggan bepergian ke kota untuk minum, prostitusi dan obat-obatan.
Kampanye yang diluncurkan sejak akhir Maret ini menggunakan media video yang ada di sekitar lokasi. Target penontonnnya adala wisatawan, utamanya wisatawan Inggris yang sering dianggap sebagai pengunjung kota yang paling gaduh dan paling mengganggu.
Video itu akan memperingatkan mereka tentang konsekuensi minum terlalu banyak, mengonsumsi narkoba dan menyebabkan masalah dengan perilaku antisosial mereka. Jika kampanye terbukti berhasil, kampanye tersebut akan diperluas untuk menyertakan wisatawan dari negara lain juga.
Kampanye 'Stay Away' ini bukan satu-satunya hal yang dilakukan Amsterdam untuk mencegah turis gaduh. Kota ingin memberlakukan batasan pada bar crawl dan pesta lajang, mengurangi jumlah kapal pesiar sungai dan melarang merokok ganja di jalan-jalan pusat kota. Amsterdam juga ingin memindahkan kawasan lampu merahnya ke 'pusat erotis' baru di luar area dalam kota.
Ini bukan pertama kalinya Amsterdam berupaya untuk menindak turis yang mengganggu. Pada 2021, Dewan Kota Amsterdam memperingatkan wisatawan yang tidur di mobil, mabuk-mabukan parah, buang air di tempat umum, sampai berpakaian dengan kostum penis. "Pengunjung yang menghormati Amsterdam dan orang-orang Amsterdam selalu disambut dan tentu saja akan tetap demikian. Pengunjung yang memperlakukan penduduk dan warisan budaya kami dengan tidak hormat tidak diterima. Pesan kami untuk turis seperti itu: jangan datang ke Amsterdam," kata pemkot Amsterdam.
TIMEOUT | DUTCH NEWS
Pilihan Editor: Digitalisasi Visa Schengen, Ini Hal yang Perlu Diketahui Pelancong
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu