TEMPO.CO, Jakarta - Proses pengajuan visa Schengen akan jauh lebih mudah daripada sekarang. Negara-negara anggota Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk memindahkan proses aplikasi visa tatap muka saat ini ke proses digital.
Rencana untuk membuat proses visa Schengen secara digital tidak hanya akan lebih efisien, tetapi juga akan lebih nyaman bagi para pelancong karena mereka tidak perlu melakukan banyak perjalanan ke konsulat.
Proses digital baru ini juga akan menggantikan stiker visa dengan yang digital. Ini diyakini akan menjadi sistem yang lebih aman bagi pelancong dan negara. Stiker digital pasti akan mengakhiri risiko pemalsuan dokumen dan pencurian stiker visa yang, sayangnya, merupakan kejadian yang cukup umum.
Selain itu, akan ada platform online atau situs web untuk mengajukan visa Schengen. Aplikasi kemudian akan diarahkan ke sistem nasional resmi yang bersangkutan.
Pelancong akan diminta untuk mengunggah semua dokumen yang diperlukan untuk aplikasi visa dan membayar biaya visa. Namun, proses aplikasi online bukan untuk semua orang. Pelamar pertama kali masih harus datang secara langsung. Ini berlaku untuk mereka yang informasi biometriknya telah kedaluwarsa.
Untuk beberapa tujuan dan tujuan yang memiliki persyaratan visa khusus, situs web akan mengarahkan secara otomatis ke persyaratan lebih lanjut yang dibuat oleh negara mana pun yang direncanakan untuk dikunjungi.
Saat ini, ada 27 negara Schengen, yaitu Austria, Belgia, Republik Ceko, Kroasia, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lituania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia , Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia dan Swiss.
TIMES OF INDIA
Pilihan Editor: Kroasia Kini Masuk Zona Schengen, Simak Hal yang Perlu Diketahui Pelancong
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu