Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jurus Yogyakarta Lariskan Dagangan UKM di Kampung Wisatawan Mancanegara

image-gnews
Sejumlah pelaku usaha kecil menengah berkumpul di sebuah kafe butik di kampung turis manca Tirtodipuran Kota Yogyakarta dan membahas peluang memperluas pasar produknya. Dok. Istimewa
Sejumlah pelaku usaha kecil menengah berkumpul di sebuah kafe butik di kampung turis manca Tirtodipuran Kota Yogyakarta dan membahas peluang memperluas pasar produknya. Dok. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tak kurang 30 pelaku usaha kecil menengah berkumpul di kafe butik, kampung wisatawan mancanegara yang berada di Jalan Tirtodipuran Mantrijeron Kota Yogyakarta, Senin, 20 Maret 2023.

Dalam forum yang digagas Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu, para pelaku usaha di kampung turis itu berembug soal cara agar dagangannya bisa menjangkau pasar lebih luas. "Kampung turis Prawirotaman dan Tirtodipuran ini tak pernah sepi kunjungan, banyak wisatawan menginap dan beraktivitas di kawasan ini, jelas ini pasar yang menjanjikan untuk UKM," kata Kepala Dinas Koperasi UKM DIY Srie Nurkyatsiwi dalam forum itu.

Dengan potensi itu, Srie berharap agar wisatawan mancanegara selama tinggal di kampung itu tidak hanya sekedar tidur, namun juga memberi dampak pelaku usaha kecil. "Turis itu, kami harap bisa berkesempatan mengenal dan menikmati kuliner pelaku UKM di sini, jangan sampai hanya konsumsi (makanan) hotel saja," kata dia.

Padahal Yogya merupakan gudangnya oleh-oleh, baik kuliner dan cinderamata yang diproduksi masif perajin lima kabupaten/kota. Hal yang menjadi tantangan, bagaimana membuat para turis mancanegara itu bisa mengetahui lalu membeli dagangan pelaku UKM itu.

Srie mengatakan salah satu cara yang bisa ditempuh selain bekerjasama dengan biro perjalanan dan hotel, tak lain dengan mengoptimalkan platform marketplace lokal yang disediakan pemerintah DIY, yakni Sibakul. Aplikasi yang menjadi etalase digital pelaku UKM di DIY itu menurutnya perlu dikenalkan lebih intens agar bisa terjangkau para turis manca yang terpusat di kawasan kampung kampung wisata sisi selatan Kota Yogya itu.

"Produk UKM yang dipajang di platform itu sejauh ini paling laris masih kuliner, itu paling banyak dicari wisatawan," kata Srie. "Makanya yang juga perlu digencarkan adalah produk UKM lain seperti cinderamata, karena ada banyak di platform ini."

Platform Sibakul, menurut Srie, jumlah anggotanya awalnya hanya 2.000 UKM se-DIY, namun kini telah berkembang menjadi 350 ribu UKM. Pemanfaatan platform marketplace itu oleh pelaku UKM, khususnya sektor kuliner di Yogyakarta disertai monitoring Balai Pengawas Obat dan Makanan serta dinas kesehatan lima kabupaten/kota.

Aplikasi Sibakul juga berfungsi mendata pelaku UKM dan memberi legalitas jelas, seperti Nomor Induk Berusaha atau NIB bagi pedagang. Juga dokumen Pangan Industri Rumah Tangga atau PIRT terutama usaha kuliner. Satu paket yang melekat dengan fasilitasi PIRT itu adalah packaging maupun label halal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sebagian besar pelaku UKM yang bergabung dengan platform ini sudah punya pembayaran digital untuk transaksi nontunai alias cashless," kata Srie.

Hanya saja, Srie tak menampik bahwa wisatawan yang mengakses platform itu rata-rata masih di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, sedangkan Kulonprogo dan Gunungkidul masih kurang. Diduga karena faktor geografis serta fasilitasi WiFi maupun minimnya aplikasi pendukung jasa pengiriman online.

Khusus untuk dua kabupaten itu, yakni Kulon Progo dan Gunungkidul, Dinas Koperasi UKM DIY melibatkan Kantor Pos agar lebih optimal.

Anggota DPRD DIY, Sinarbiyat Nujanat menyatakan untuk menggaungkan platform digital itu perlu melibatkan pula pelaku usaha lain, seperti penginapan atau perhotelan tempat turis manca menginap, restoran atau kafe tempat turis manca berkumpul serta biro perjalanan dan pengelola destinasi. "Jangan sampai ada juga pelaku UKM yang tak tahu platform ini," kata dia.

Pilihan Editor: Yogyakarta Mulai Siapkan Pengembangan Becak Listrik Jadi Transportasi Wisata

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

1 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

1 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

1 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

2 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

2 hari lalu

Anastasya Poetri tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu, 4 Juni 2023. Dok. Anastasya Poetri
Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.


5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

2 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

3 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal