Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogyakarta Mulai Siapkan Pengembangan Becak Listrik Jadi Transportasi Wisata

image-gnews
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menjajal becak listrik yang diproyeksikan mengisi transportasi wisata di Yogyakarta Senin (20/3). Dok. Istimewa
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menjajal becak listrik yang diproyeksikan mengisi transportasi wisata di Yogyakarta Senin (20/3). Dok. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Becak listrik diproyeksikan akan mengisi transportasi wisata di seputaran Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai alternatif dari becak kayuh atau becak konvensional yang membutuhkan tenaga lebih bagi pengayuhnya. 

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan modifikasi becak ini ditujukan untuk mengurangi beban kayuh masyarakat yang menggantungkan hidup sebagai tukang becak kayuh. Ditemui usai meninjau becak-becak listrik dengan berbagai desain di halaman Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada Senin, 20 Maret 2023, Sultan mengatakan modifikasi ini memang perlu dilakukan. 

Hal ini mengingat kondisi riil di jalanan perkotaan di DIY. Untuk daerah tujuan wisata seperti dari Keraton Yogyakarta menuju Tugu Pal Putih saja, sudah terdapat perbedaan ketinggian yang cukup signifikan, yaitu sekitar 35 - 40 meter hanya dalam jarak 2 kilometer saja.

Hal ini tentu menjadi permasalahan tersendiri, mengingat kondisi jalan di DIY cenderung memiliki kemiringan dan perbedaan tinggi, bukan hanya jalur Keraton ke Tugu Pal Putih saja. Jika ditambahkan dinamo pada becak, meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan beban kayuh, namun paling tidak akan jauh mengurangi beban kayuh para pengais rezeki dari becak.

“Jadi kami ingin yang mengurangi beban itu lebih ringan untuk genjotnya gitu karena ada motor penggerak yang membantu mengurangi beban tukangnya. Sehingga kalau itu bisa cocok untuk mereka, harapan saya ada perubahan gitu ya. Kalau sekarang kan ngayuh sampe sana sudah langsung kemringet,” kata Sultan.

Dari beberapa tampilan dan fitur becak yang dipresentasikan pada Sultan, masih ada beberapa catatan yang disematkan untuk perbaikan. Meskipun memang, becak-becak tersebut semuanya telah lolos dari Tim Penguji Kelayakan Listrik.  

“Perlu diperbaiki karena bagi wanita mungkin punya problem dengan terlalu pendek (jarak antara tempat kaki dan pembatasnya). Terus untuk orang yang tinggi juga itu jadi masalah. Kurang dalam sedikit gitu, terlalu pendek sepertinya jadi kalau ngerem mendadak khawatir juga kalau enggak pakai sabuk pengaman bisa kejlungup,” kata Sultan.

Sultan meminta Dinas Perhubungan DIY sebagai leading sector proyek ini mampu menyegerakan perbaikan yang dibutuhkan pada becak listrik ini. Setelahnya, ia berharap produk ini bisa segera diluncurkan dengan tanpa memberikan beban pada para pengayuh becak. 

Jika sudah siap, Sultan ingin segera ada sosialisasi lebih lanjut untuk paling tidak sebagai awalan, bisa mengoperasikan becak listrik ini di kawasan wisata dan diseragamkan.

Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwi Panti Indrayanti menjelaskan becak listrik ini akan menjadi pilot project. Pengaturan transportasi di perkotaan ini, termasuk berkaitan dengan pengadaan becak kayuh bertenaga alternatif. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk itu, pihaknya membawa lima dari 17 prototype becak listrik yang sudah dibuat oleh Dinas Perhubungan DIY, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, BPTG dan BLPT. Dari 17 unit itu, lima unit ini mewakili seluruh  model-modelnya.

“Sudah dilakukan uji coba juga oleh para ahli, maka rekomendasinya memang pada becak yang mungkin secara tipe atau secara statisnya itu tidak sesuai dengan becak yang sering kita lihat. Jadi cenderungnya kepada becak pariwisata. Seperti disampaikan Bapak Gubernur, bahwa dari sisi kenyamanan dan keamanan ini yang lebih utama,” kata Ni Made.

Hal ini akan ia sesuaikan dengan Surat Edaran Dirjen Perhubungan yang mana penggunaan kendaraan umum memang ada spesifikasinya. Standar teknis berkaitan dengan becak kayu ini memang sudah berpedoman kepada SE Dirjen Perhubungan Darat, hanya terkait dengan modifikasi tenaga penggerak saja.

Ni Made mengatakan becak ini ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2024. Dengan produksi massal sebanyak 50 unit becak listrik dan charging station di Beskalan.

Ni Made memastikan akan terus mendampingi operasional dari becak listrik ini. Meskipun begitu, ia mengatakan becak konvensional bisa terus beroperasi di DIY.

“Kita ingin melestarikan becak ya. Namun saat ini melihat pengayuh yang sudah renta, orang cenderung sungkan karena kasihan. Nah ini yang coba kita fasilitasi, biar mereka bisa terus naik becak tanpa sungkan pada pengayuhnya, mengingat tukang becak butuh penumpang untuk mencari nafkah,” kata Ni Made.

Pilihan Editor: Yogyakarta Siapkan Sederet Event Sport Tourism Sepanjang Februari-Maret

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

11 jam lalu

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

1 hari lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Dok. Pemda DIY.
Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta


Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

3 hari lalu

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia
Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila


Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

3 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.


Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

3 hari lalu

Tengkorak fosil Gajah Blora yang dipamerkan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, bagian dari Vredebur Fair 4-29 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.


Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

4 hari lalu

Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO/Mila Novita
Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

Yogyakarta yang memiliki destinasi populer di tiap kabupaten/kota dinilai butuh suasana kondusif termasuk dalam momentum Pilkada ini.


Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

5 hari lalu

Suasana di Teras Malioboro 1 Yogyakarta saat pagi hari. Tempo/Pribadi Wicaksono
Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

Wisatawan tidak hanya sekadar bisa berbelanja berbagai cinderamata unik, namun juga bisa menikmati berbagai kuliner tradisional Yogyakarta.


Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

5 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

Event itu tersebar di lima kabupaten/kota di DI Yogyakarta pada 12 Agustus hingga 12 September 2024.


Mobilitas Wisatawan Tinggi, Yogyakarta Waspadai Penularan Cacar Monyet

5 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Mobilitas Wisatawan Tinggi, Yogyakarta Waspadai Penularan Cacar Monyet

Masyarakat dan wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta pun diimbau turut mewaspadai penularan kasus cacar monyet yang kembali mencuat belakangan ini.