TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti ajang lari malam atau night run Kotabaru Fair 2023 yang digelar di Yogyakarta Sabtu malam 11 Februari 2023. Tak kurang dari 300 wisatawan yang ikut lari malam dengan jarak pendek sekitar 7 kilometer dengan rute utama mengitari kawasan Kotabaru Yogya itu berasal dari Jakarta, Surabaya, Klaten, Magelang, Wonosobo, juga Kendal. Event ini mengambil start dan finish di Jalan I Dewa Nyoman Oka.
"Dalam event ini kami mengajak wisatawan mengenali potensi Kotabaru yang ikonik, sebagai salah satu kawasan paling menarik dari Yogyakarta di waktu malam," kata Pelaksana Harian Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Ramlan Kamarullah di sela event yang digagas bersama Pemerintah Kota Yogyakarta itu.
Sejarah Kawasan Kotabaru di Yogyakarta
Kawasan Kotabaru di jantung Kota Yogyakarta, tidak bisa dipisahkan dari sejarah panjang berdirinya Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan ini di masa silam merupakan perumahan elit Belanda yang dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII yang memerintah pada periode tahun 1877 - 1921.
Terpisah dari Kota Yogya yang saat itu hanya fokus di area Keraton Yogyakarta, kawasan Kotabaru memang benar-benar baru. Bangunan rumah megah dengan arsitektur Belanda berdiri kokoh hingga saat ini masih terjaga keasliannya.
Event Kotabaru Fair Yogyakarta diwarnai berbagai acara salah satunya ajang lari malam atau night run yang diikuti ratusan wisatawan dari berbagai daerah Sabtu, 11 Februari 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kawasan ini kemudian menjadi daya tarik tersendiri dengan segudang potensi di antaranya sejarah, budaya, kuliner, dan belanja yang bisa dikembangkan.
Kotabaru Cagar Budaya di DIY
Kotabaru pun telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kawasan elit Belanda itu dibangun dengan sejumlah fasilitas yang saat ini masih dirawat dan dipergunakan dengan baik.
Seperti sekolah-sekolah dengan arsitektur khas Belanda,
tempat olahraga seperti Stadion Kridosono, rumah sakit, tempat-tempat peribadatan, hingga Stasiun Lempuyangan. "Potensi Kotabaru ini masuk dalam kawasan koordinatif destinasi super prioritas Borobudur yang didorong mendatangkan wisatawan lebih banyak," kata Ramlan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta Kadri Renggono menuturkan event Kotabaru Fair menjadi program untuk menyiapkan Kotabaru turut menjadi pilihan destinasi alternatif wisatawan ketika menyambangi Kota Yogyakarta. "Dalam event ini kami mengajak warga di kampung sekitar terutama UMKM dan pelaku kesenian juga terlibat menyambut wisatawan yang turut serta dengan produk unggulan dan penampilan terbaiknya," kata Kadri.
Pentas Seni Usai Kotabaru Fair
Usai puas mengikuti lari malam, wisatawan pun disuguhi sejumlah acara di kawasan Kotabaru itu semalaman suntuk. Mulai dari pentas seni, walking tour de Kotabaru, bazar ekonomi kreatif, dan photography contest.
Tak sampai di situ, pada Ahad, 12 Februari 2023 event itu berlanjut dengan Kotabaru Pagi-Pagi berupa ajang creative economic car free day yang dipusatkan di sepanjang Jalan Suroto Kotabaru dari jam 06.00 – 10. 00 WIB. Event ruang kreatif ini perpaduan performance art, kegiatan olah raga ringan (bersepeda, jogging) serta geliat ekonomi dengan pelibatan dunia usaha baik UMKM Kota Yogyakarta dan usaha pariwisata di Kota Yogyakarta.
Pilihan Editor: World Read Aloud Day 2023, Yogyakarta Garap Wisata Literasi di Kotabaru
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.