TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan kritis di rumah sakit Cina telah mencapai puncaknya, menurut otoritas kesehatan setempat, Kamis, 19 Januari 2023. Hal itu disampaikan ketika jutaan orang melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk mudik Imlek yang sebenarnya meningkatkan kekhawatiran akan wabah baru.
Ada skeptisisme yang meluas atas data resmi Covid-19 Cina sejak pemerintahnya tiba-tiba menghentikan kontrol anti-virus bulan lalu yang telah melindungi 1,4 miliar orang Cina dari penyakit tersebut selama tiga tahun.
Cina mengatakan Sabtu, 14 Januari lalu bahwa hampir 60.000 orang dengan Covid-19 telah meninggal di rumah sakit antara 8 Desember dan 12 Januari. Namun, jumlah itu tidak termasuk mereka yang meninggal di rumah dan beberapa dokter di Cina mengatakan mereka tidak disarankan untuk mencantumkan Covid pada akta kematian.
Saat perjalanan meningkat selama musim liburan Tahun Baru Imlek yang sibuk, sebanyak 36.000 orang dapat meninggal setiap hari akibat penyakit tersebut, menurut perkiraan terbaru dari perusahaan data kesehatan Airfinity yang berbasis di Inggris. Pakar lain memperkirakan lebih dari 1 juta orang akan meninggal akibat penyakit itu tahun ini.
Namun, seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada konferensi pers bahwa Cina telah melewati periode puncak pasien Covid di klinik demam, ruang gawat darurat dan dengan kondisi kritis. Jumlah pasien dengan kondisi kritis di rumah sakit lebih dari 40 persen lebih rendah pada 17 Januari dari puncak yang terlihat pada 5 Januari, kata seorang pejabat.
Data baru muncul setelah Presiden Xi Jinping menyatakan keprihatinannya bahwa daerah pedesaan tidak siap menghadapi lonjakan infeksi karena musim liburan, yang secara resmi dimulai pada 21 Januari. Musim liburan itu membawa kerumunan penduduk kota kembali ke kota asal mereka dan berpotensi menjangkiti warga desa, terutama lansia.
Sebelum Covid-19 pertama kali muncul di kota Wuhan di Cina tengah pada akhir 2019, musim liburan dikenal sebagai migrasi tahunan terbesar orang di mana pun di dunia. "Pencegahan dan pengendalian Covid Cina masih dalam masa stres, tetapi cahaya ada di depan, kegigihan adalah kemenangan," kata Xi pada Rabu, 18 Januadi dalam pesan liburan yang disiarkan oleh CCTV. "Saya paling khawatir tentang daerah pedesaan dan petani. Fasilitas medis relatif lemah di daerah pedesaan, sehingga pencegahannya sulit dan tugasnya berat."
REUTERS
Baca juga: Mudik Imlek di Cina, Kementerian Transportasi Prediksi Ada 2 Miliar Perjalanan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu