Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kedai Kopi Kim Teng, Peninggalan Pejuang Kemerdekaan di Pekanbaru

image-gnews
Foto Kim Teng, pemilik Kedai Kopi Kim Teng di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa, 10 Mei 2022. Kim Teng seorang veteran pejuang revolusi Kemerdekaan Indonesia. TEMPO | Abdi Purmono
Foto Kim Teng, pemilik Kedai Kopi Kim Teng di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa, 10 Mei 2022. Kim Teng seorang veteran pejuang revolusi Kemerdekaan Indonesia. TEMPO | Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, Pekanbaru - Berkunjung ke Kedai Kopi Kim Teng laksana sebuah ritual wajib bagi wisatawan yang datang ke Pekanbaru, Provinsi Riau. Ibaratnya, jangan mengaku pernah ke Pekanbaru jika belum mencicipi kopi dan makanan di kedai kopi yang berdiri pada 1950 itu. 

Bekas Ketua Aliansi Jurnalis Independen atau AJI Pekanbaru Fakhrurrozi Baidi mengatakan, Kedai Kopi Kim Teng begitu populer Provinsi Riau, khususnya di Kota Pekanbaru. Hampir setiap hari kedai ini penuh pembeli. Bukan cuma masyarakat biasa, pejabat pemerintahan, petinggi tentara dan polisi, sampai bos perusahaan ngopi di sana. 

"Kalau datang kesiangan, bisa tidak kebagian tempat di sini. Di akhir pekan, tempat ini ramai sekali sampai orang-orang antre,” kata Fakhrurrozi pada Selasa, 10 Mei 2022. Tersedia sekitar 25 meja di Kedai Kopi Kim Teng yang jembar. Setiap meja dilengkapi empat kursi plastik. 

Masuk Kedai Kopi Kim Teng, pengunjung lebih dulu melewati enam gerai dagangan berjejer di bagian depan. Pengelola Kedai Kopi Kim Teng memang menyediakan tempat bagi para pedagang dengan skema kerja sama sewa maupun bentuk lain. Sembari minum kopi, pengunjung bisa menyantap sate padang, mi ayam, soto medan, sop ikan, dan banyak lagi.

Suasana Kedai Kopi Kim Teng, kedai kopi legendaris di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa, 10 Mei 2022. TEMPO | Abdi Purmono

Hampir seluruh dinding ruang kedai ditempeli 27 papan iklan. Ada iklan konvensional sampai iklan digital dengan isi promosi perbankan hingga alat pertanian. Pada sisi kanan atas dinding terpasang foto besar berlatar biru, berbingkai hitam, dan berlapis kaca. Bingkai foto ini berisi gambar seorang pria tua Cina dalam balutan jas warna pastel. 

Sang pria berkacamata dan berpeci veteran. Di bagian kiri dada tergantung Bintang Gerilya dan tiga tanda kehormatan lain. Seluruh tanda kehormatan pun disatukan dalam satu bingkai kaca ukuran kecil berwarna emas, persis di bawah foto besar. “Itu bapak saya, Kim Teng yang punya kedai ini. Saya anaknya, generasi kedua yang mengelola kedai ini setelah bapak wafat," kata Liong alias Kaliono Tenggana seraya menunjuk foto. 

Kaliono adalah sulung dari tujuh bersaudara, hasil pernikahan Kim Teng (1921-2003) dengan Fei Poan. Lelaki kelahiran 1945 itu, kini berusia 78 tahun. Dia tampak ligat atau tangkas bekerja, bersikap hangat, terbuka meski sibuk melayani pesanan bergelas-gelas kopi. Kaliono memastikan resep kopi tetap sama sejak kedai berdiri. 

Kaliono Tenggana (kanan), 78 tahun, anak pertama Kim Teng saat melayani pesanan di Kedai Kopi Kim Teng, Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa, 10 Mei 2022. TEMPO | Abdi Purmono

Kopi yang dipakai jenis kopi arabika dari dataran tinggi Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Biji-biji kopi dipanggang, digiling, dan diseduh oleh Kim Teng. Kaliono mewarisi keahlian meracik kopi lantaran sejak remaja terbiasa membantu orang tuanya di kedai. "Kalau kopi di sini tidak enak, tentu usaha kami sudah tutup sejak lama," ujar Kaliono seraya menambahkan kopi susu dan roti bakar srikaya yang menjadi menu sarapan khas terlaris. 

Selain menawarkan hidangan kopi yang khas dan sedap, Kedai Kopi Kim Teng punya sejarah panjang. Kim Teng bernama lengkap Tan Kim Teng. Dia lahir di Singapura, Maret 1921, sebagai anak ketiga dari lima bersaudara, hasil perkawinan Tan Lung Chiu dan Tan Mei Liang. 

Profil Kim Teng

Kehidupan keluarga Kim Teng sangat miskin di Singapura. Saat Kim Teng berusia 4 tahun, ayahnya membawa keluarga menyeberang dari Singapura ke Pulau Padang, Riau, untuk mengubah nasib. Secara administratif, pulau seluas 986 kilometer persegi ini dulu masuk wilayah Kabupaten Bengkalis dan sekarang masuk wilayah Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti.   

Keluarga Kim Teng berpindah tempat tinggal beberapa kali hingga akhirnya menetap di Bengkalis sejak 1934. Di Bengkalis, Tang Tjun Lan (anak tertua) menikahi Bok Tong An, seorang pedagang kelontong yang sering berdagang ke Kota Melaka, Malaysia dan Singapura. Tong An juga punya toko di Pekanbaru sehingga Tjun Lan pindah ke Pekanbaru pada 1935. Tjun Lan mengajak Kim Teng. Seluruh anggota keluarga keluarga orangtua Kim Teng ikut pindah ke Pekanbaru empat tahun kemudian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kopi susu dan kopi O (kopi hitam), dua varian kopi andalan dan terlaris di Kedai Kopi Kim Teng, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. TEMPO | Abdi Purmono

Kim Teng menikahi Tjang Fei Poan pada 1943 atau saat Kim Teng berusia 22 tahun. Menjelang Jepang menyerah pada Pasukan Sekutu, Kaliono Tenggana lahir. Kim Teng aktif berjuang mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dengan menjadi tentara pada Resimen IV Riau pimpinan Hasan Basri. 

Kim Teng menjadi anak buah Letnan Satu RA Priodipuro, dengan tugas utama sebagai telik sandi atau mata-mata intelijen. Tapi Kim Teng juga ditugasi mengurusi perbekalan perang, antara lain amunisi, bahan peledak, senjata, pakaian dan sepatu tentara, serta obat-obatan. Kim Teng yang menyamar sebagai pedagang beberapa kali berhasil menembus blokade Angkatan Laut Belanda dengan membawa logistik maupun senjata dari Singapura untuk diserahkan kepada pasukan Indonesia di Riau. 

Sehabis perang, Kim Teng berhenti jadi tentara dan sempat menganggur setahun. Ia kemudian ikut abangnya, Tjun Lan, yang buka warung kopi di Pekanbaru pada 1950 dengan menyewa sebuah rumah papan yang beratap daun rumbia dan berlantai tanah. Kedai kopinya bernama Kedai Kopi Yu Han, terletak di Jalan Sago. 

Jatuh bangun usaha kedai kopi

Pada 1955, Kedai Kopi Yu Han dilanjutkan Kim Teng dan dipindahkan ke tepian Sungai Siak. Nama kedai kopinya berubah jadi Kedai Kopi Nirmala. Kedai kopi ini hanya bertahan hingga 1959. Kim Teng menutup Kedai Kopi Nirmala akibat pemberlakuan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 1959 tentang Larangan bagi Usaha Perdagangan Kecil dan Eceran yang Bersifat Asing di Luar Ibu Kota Daerah Swatantra Tingkat I dan II serta Karesidenan. 

Peraturan itu sebenarnya ditujukan kepada warga negara asing (WNA) Cina, tapi beleid ini justru berdampak pada semua warga Cina yang berdagang di perdesaan, baik WNA Cina maupun orang Cina sudah jadi warga negara Indonesia. Akibatnya, ratusan ribu WNA Cina dipulangkan ke negeri leluhur. 

Kim Teng beruntung. Dengan statusnya sebagai Veteran Tentara Resimen IV dan berjasa besar selama perang kemerdekaan, akhirnya Kim Teng kembali membuka warung kopi pada 1961 dengan nama Kedai Kopi Segar di Simpang Sago, dekat Bank Danamon sekarang. Lalu, Kedai Kopi Segar dipindah ke lokasi dekat gerbang Pelabuhan Pelindo I dan kian lama nama usahanya lebih populer dengan sebutan Kedai Kopi Kim Teng. 

Usaha kedai kopi Kim Teng berkembang pesat hingga akhirnya ia memindahkan kedai kopinya ke Jalan Senapelan (lokasi sekarang) sejak 13 Januari 2002. Kim Teng membeli dua rumah toko yang direnovasi jadi satu yang berwujud berlantai dua. Lantai satu jadi kedai kopi dan lantai dua jadi tempat tinggal keluarga.

Kim Teng wafat pada 6 Mei 2003 di Pekanbaru. Ia dimakamkan di Pekuburan Warga Tionghoa di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, dengan memakai upacara militer. Usaha Kedai Kopi Kim Teng diteruskan oleh Mulyadi Tenggana alias Awai, cucu Kim Teng yang enam tahun kuliah di Kanada. Awai piawai mengembangkan kedai kopi warisan kakeknya hingga punya banyak cabang. 

Kaliono mengatakan, Kedai Kopi Kim Teng sempat ditutup sementara pada Juli 2017 oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Penutupan dilakukan setelah Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengalami keracunan sehabis menyantap roti srikaya. Firdaus kemudian menyampaikan Kedai Kopi Kim Teng sebagai kedai kopi legendaris yang sudah menjadi aset daerah sehingga layak beroperasi kembali. Alhasil, dinas kesehatan mengizinkan Kedai Kopi Kim Teng beroperasi kembali pada 31 Juli di tahun yang sama. 

Baca juga:
Kampung Gladiator dan Warung Arema, Saksi Para Transmigran Ubah Nasib

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

5 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

9 hari lalu

MA diamankan Polda Riau karena diduga memanipulasi suara hakim MK soal sengketa hasil pilpres. ANTARA/HO-Polda Riau
Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

Polda Riau menciduk seorang pria di Rokan Hilir Riau karena mengedit suara hakim MK soal putusan sengketa pilpres. Ada narasi jogetin aja.


Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

11 hari lalu

Pengunjung berfoto dengan latar belakang Istana Siak Sri Inderapura ketika mengisi libur akhir tahun di Kabupaten Siak, Riau, Minggu 30 Desember 2018. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

Pekanbaru dan sekitarnya menawarkan pengalamanbaru bagi para wisatawan libur Lebaran 2024. Antara lain Istana Siak dan Asia Farm Pekanbaru.


Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

18 hari lalu

Potret anak Gajah Sumatera yang baru lahir. ANTARA
Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

Satu anak Gajah Sumatera lahir di Pusat Konservasi Gajah Provinsi Riau, Sabtu 6 April 2024.


Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

26 hari lalu

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.


Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

32 hari lalu

Ilustrasi pemerkosaan anak.. hindustantimes.com
Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

Mahasiswa yang menyetubuhi anak di bawah umur diciduk polisi Riau. Terungkap setelah korban cerita ke orang tua.


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

32 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

35 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


BMKG Deteksi 139 Titik Panas di Pulau Sumatra, Riau dan Sumbar Terbanyak

37 hari lalu

Ilustrasi - Petugas gabungan dari Direktorat Sabhara Polda Sumatera Utara, KPH XIII Dolok Sanggul, KPH XIV Dairi dan KPH IV Toba berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Simulop, Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/WS/wsj.
BMKG Deteksi 139 Titik Panas di Pulau Sumatra, Riau dan Sumbar Terbanyak

Provinsi Riau menjadi lokasi terbanyak, yakni 40 titik panas, diikuti Sumatra Barat 32 titik.


BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Sumatera, Terbanyak di Riau

39 hari lalu

Peta sebaran titik api di Indonesia, 23 Oktober 2015. satelit.bmkg.go.id
BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Sumatera, Terbanyak di Riau

BMKG mendeteksi 119 titik panas di Sumatera. Provinsi Riau menjadi lokasi terbanyak, yakni 51 titik panas.