Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tjong A Fie Bantu Pembangunan Masjid Raya Medan, Siapa Dia?

Reporter

image-gnews
Tjong A Fie. wikipedia.org
Tjong A Fie. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTjong A Fie merupakan pengusaha sukses berdarah Tionghoa yang hidup sekitar abad ke-19 sampai awal abad 20 di Medan, Sumatera Utara. Perantau asal Tiongkok ini berhasil membangun bisnis skala besar, dan memiliki lebih dari 10 ribu karyawan.

Tjong A Fie dikenal sebagai dermawan yang turut andil dalam mengembangkan kota Medan. Sosoknya terlibat dalam pendanaan pembangunan Masjid Raya Medan, Masjid Gang Bengkok, Istana Maimoon, Gereja Uskup Agung Sugiopranoto, Kuil Buddha di Brayan, Kuil Hindu untuk warga India, Batavia Bank, Deli Bank, Jembatan Kebajikan di Jalan Zainul Arifin, mendirikan rumah sakit Tionghoa pertama di Medan bernama Tjie On Jie Jan, dan menyumbangkan menara lonceng untuk Gedung Balai Kota Medan lama.

Sosoknya juga dikenal sebagai pelopor industri perkebunan dan transportasi kereta api pertama di Sumatra Utara, yakni Deli Spoorweg Maatschappij (DSM), yang menghubungkan kota Medan dengan pelabuhan Belawan.

Sosok Tjong A Fie

Mengutip tionghoa.info, Tjong A Fie  merupakan seorang kapitan, pengusaha perkebunan dan bankir keturunan Hakka. Dirinya lahir di Sungkow, Meixian, Guangdong, Tiongkok pada 1860. Sebelum sukses di Medan, Tjong A Fei merupakan anak dari keluarga sederhana.

Di masa kecil, Tjong A Fie diketahui sudah meninggalkan bangku sekolah dan memilih membantu sang ayah menjaga toko. Walau berpendidikan rendah, Tjong A Fei merupakan anak yang cerdas, terutama dalam berdagang.

Merantau ke Medan

Pada 1875, saat masih berumur 18 tahun, Tjong A Fie pergi ke Medan, Sumatera Utara untuk mengadu nasib. Ia menyusul kakaknya, Tjong Yong Hian yang lebih dulu bekerja dan menjadi salah satu pemimpin Tionghoa di Medan.

Melansir indonesia.go.id, setibanya di Medan, Tjong A Fie bekerja di salah satu toko buku milik kerabat kakaknya, dan bertugas menjual buku dan menagih hutang konsumen. Berkat keuletan dan kepiawaiannya dalam bekerja, pemerintah kolonial Belanda tertarik pada sosok Tjong A Fie. Dan memintanya menjadi mediator berbagai masalah di Medan, khususnya ketika harus berhadapan dengan orang-orang keturunan Cina.

Sosok Tjong A Fie bukan hanya dikenal sebagai orang Cina yang gigih bekerja, tak kenal menyerah dalam mencapai keberhasilan usaha dan fokus menekuni tanggung jawab tugasnya. Ia  juga dikenal banyak orang sebagai karakter yang pandai bergaul, ramah, toleran dan penolong.

Sikap yang melekat pada diri Tjong A Fie itulah yang membuatnya mampu berkawan dengan siapa saja, dari suku, ras, agama dan kasta apapun. Banyak kawan Tjong A Fie adalah orang-orang keturunan India, suku Melayu, Batak, Arab, Belanda, Eropa dan lainnya yang berbeda bahasa, agama dan strata.

Binis-binis yang Dimiliki Tjong A Fie

Di Medan, Tjong A Fie mulai bergerak pada sektor perkebunan tembakau. Berkat sikap ramahnya, Tjong A Fei kala itu akrab dengan Sultan Deli, yang kemudian membantunya dalam memenuhi keperluan-keperluan perkebunan tembakau. Sukses mengembangkan usaha perkebunan tembakau Deli, Tjong A Fei kemudian mengembangkan sayap ke perkebunan teh di daerah Bandar Baru, dan perkebunan kelapa di Sumatera Barat.

Bisnisnya lain Tjong A Fie meliputi pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, bank (yakni Bank Kesawan, sebagai cikal bakal keamanan finansial di Medan), dan sebagainya. Tjong A Fie juga mendirikan perusahaan kereta api dengan nama The Chow-Chow & Swatow Railyway Co.Ltd di Provinsi Guangdong, Tiongkok Selatan, dengan bantuan kakaknya, Tjong Yong Hian.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Tjong A Fie adalah sosok yang setia, jujur dan bersatu dengan lingkungannya. Ia selalu berprinsip “di mana langit dijunjung di situ bumi dipijak”. Tjong A Fie juga membagikan 5 persen keuntungan (diluar upah) dalam bentuk bonus kepada para pekerjanya, sebagai dedikasi karena telah bersama-sama membangun bisnis yang ia rintis di Medan.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Apa Hubungan Masjid Raya Medan dan Istana Maimun?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

21 jam lalu

Warga berolahraga di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu 14 April 2024. Hari bebas kendaraan bermotor atau cara free day (CFD) masih ditiadakan di DKI Jakarta usai Lebaran 2024. Namun, sejumlah warga masih terlihat meramaikan kawasan Bundaran HI. TEMPO/Subekti.
IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.


Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

1 hari lalu

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

Bambang Soesatyo mendukung rencana para pengusaha muda China yang tergabung dalam China International Youth Exchange Center dalam membangun kerjasama wirausahawan muda Indonesia - Tiongkok.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

2 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

7 hari lalu

Ilustrasi Bus ALS. Wikipedia/Mujiono Ma'ruf
Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

Bus ALS alami kecelakaan di Malalak Selatan, Agam, Sumatera Barat pada Senin 15 April 2024. Berikut profil PO bus ALS yang beroperasi sejak 1966.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

7 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Saat Presiden Jokowi Salat Jumat dan Sapa Warga di Medan

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo melaksanakan ibadah salat jumat di Masjid Agung, Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, pada Jumat, 12 April 2024. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Saat Presiden Jokowi Salat Jumat dan Sapa Warga di Medan

Istana mengatakan Jokowi menggunakan suasana Idul Fitri ke Medan, Sumatra Utara, untuk berkunjung, berkumpul, bersilaturahmi bersama keluarga, sahabat, hingga masyarakat umum.


Pengamat Nilai Jokowi ke Medan untuk Bereskan Seteru Bobby dan Ijeck

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution saat Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Pengamat Nilai Jokowi ke Medan untuk Bereskan Seteru Bobby dan Ijeck

Pengamat politik Ujang Komarudin melihat silaturahmi hari Lebaran Jokowi ke Medan, Sumatera Utara, bukan merupakan lawatan biasa.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

18 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


400 Warga Medan Dapat Tiket Mudik Gratis Pulang-Pergi dari Pelindo Multi Terminal

19 hari lalu

Pemudik siap berangkat saat Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 4 April 2024. Mudik yang diadakan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas tersebut menyediakan 75 bus gratis untuk 7500 pemudik tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur. TEMPO/Tony Hartawan
400 Warga Medan Dapat Tiket Mudik Gratis Pulang-Pergi dari Pelindo Multi Terminal

Tahun ini, Pelindo Group melepas 159 bus secara pulang-pergi, total 7.950 orang diberangkatkan menuju 13 kota tujuan di program mudik gratis.


Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

22 hari lalu

Wem Pratama, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, diamankan usai mengaku telah membunuh ibu kandungnya. TEMPO/Istimewa
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.