TEMPO.CO, Jakarta - Rusia berencana untuk mengakhiri pembatasan penerbangan ke dan dari 52 negara setelah 9 April 2022. Langkah itu merupakan bagian dari rencana pelonggaran pembatasan Covid-19.
Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengatakan Rusia akan melanjutkan penerbangan ke dan dari Argentina, Afrika Selatan dan "negara-negara sahabat" lainnya. Negara-negara yang dimaksud adalah mereka yang belum bergabung dengan gelombang terbaru sanksi Barat terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina.
Rusia memberlakukan pembatasan perjalanan pada awal pandemi Covid-19 pada Maret 2020. Namun secara bertahap, jumlah negara yang dianggap aman terus bertambah.
Negara-negara yang rencananya melanjutkan penerbangan dengan Rusia setelah 9 April termasuk Aljazair, Cina, Lebanon, Peru dan Pakistan, menurut satuan tugas virus corona Rusia. Mishustin juga mengatakan Rusia akan mencabut pembatasan perjalanan melintasi perbatasan darat antara Rusia dan Cina.
Rusia telah menutup wilayah udaranya untuk maskapai dari 36 negara, termasuk semua 27 anggota Uni Eropa, sebagai tanggapan atas sanksi terkait Ukraina yang menargetkan sektor penerbangannya. Tindakan hukuman yang diberlakukan oleh kekuatan Barat juga telah memaksa perusahaan Barat untuk mengakhiri kontrak sewa dengan maskapai Rusia untuk lebih dari 500 pesawat.
Sanksi tersebut juga mencegah maskapai Rusia membeli suku cadang pesawat atau layanan perawatan dari Eropa atau Amerika Serikat sehingga menambah tekanan pada pasar penerbangan terbesar ke-11 dunia itu dari larangan menggunakan wilayah udara Amerika Utara dan Eropa.
REUTERS
Baca juga: Demi Tingkatkan Kunjungan Turis, Penerbangan Komersil ke India Kembali Dibuka
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.