TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melaksanakan tradisi mandi balimau di Sungai Selagan pada Sabtu sore, 2 April 2022. Kegiatan ini rutin berlangsung setiap tahun untuk menyambut Ramadan.
"Bagi masyarakat setempat, ini tradisi yang wajib mereka laksanakan setiap menjelang Ramadan," kata Wakil Ketua II DPRD Mukomuko, Nopiyanto yang hadir dalam tradisi mandi balimau di Mukomuko. Ribuan orang memenuhi Sungai Selagan di Desa Teras Terunjam untuk mandi balimau dengan maksud mensucikan diri sebelum masuk Ramadan.
Yang terbiasa mandi balimau sebelum Ramadan, menurut Nopiyanto, biasanya akan merasa ada yang kurang apabila tidak melakukannya. Bukan warga Desa Teras Terunjam saja yang mandi balimau di Sungai Selagan. Ada pula pendatang dari desa lain di Kecamatan Teras Terunjam, Bengkulu.
Bernama mandi balimau tersebab pada masa lampau, masyarakat mandi dengan menggunakan limau atau jeruk. Tujuannya, sebagai kegiatan simbolik membersihkan diri sebelum menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mukomuko, Widodo mempersilahkan penduduk setempat menggelar tradisi mandi balimau, asalkan jangan menjurus ke perbuatan syirik. "Yang penting tidak menjurus ke syirik, seperti kalau tidak mandi balimau dipercaya akan mendatangkan sesuatu yang tidak baik," katanya.
Dia juga berpesan agar tradisi mandi balimau tidak melanggar syariat agama. Misalkan, jangan bercampur saat mandi antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom. Dan terakhir, menurut dia, jangan pula menghubungkan tradisi mandi balimau dengan agama.
Baca juga:
Sambut Ramadan, Masyarakat Temanggung Gelar Tradisi Padusan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.