TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta resmi membuka pasar sore Kampung Ramadhan Jogokariyan (KRJ) pada Sabtu, 2 April 2022.
Wisatawan dan warga yang berkunjung di pasar tiban yang terletak di Jalan Jogokariyan Kota Yogyakarta itu bisa sepuasnya berbelanja aneka takjil yang dijajakan tak kurang 270 usaha mikro kecil menengah (UMKM) binaan Masjid Jogokariyan.
"Masjid Jogokariyan selama ini dikenal konsisten sebagai model pengelolaan masjid yang mampu membangkitkan ekonomi warga sekitar dan jaringan yang dibina masjid," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat membuka Kampoeng Ramadhan Jogokariyan itu.
Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta itu menuturkan pasar sore Ramadan di Kampung Jogokariyan itu menjadi pemicu semangat para UMKM untuk membangkitkan lagi perekonomiannya pasca dua tahun pandemi Covid-19. "Di kota Yogyakarta beberapa tempat juga sudah kembali menggelar pasar Ramadan, tujuannya selain makin khusyuk beribadah juga membangkitkan pelaku UMKM yang sempat terpuruk," kata dia.
Hanya saja dengan situasi Yogyakarta yang masih dalam status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, Heroe menekankan protokol kesehatan di semua sisi termasuk aktivitas pasar Ramadan jadi perhatian. Misalnya soal transaksi, ia mendorong sebisa mungkin nontunai atau cashless.
Dalam pasar Ramadan di Jogokariyan itu, Pemkot Yogyakarta pun melibatkan bank pelat merah Pemda DI Yogyakarta, yaitu Bank BPD DIY Syariah agar memfasilitasi pembayaran nontunai para UMKM binaan Masjid Jogokariyan. "Jadi masyarakat yang belanja takjil di pasar sore ini bisa melakukan pembelian hanya dengan telepon genggamnya, karena semua stand UMKM sudah dilengkapi sistem QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) BPD DIY," kata Heroe.
Ketua Umum Takmir Masjid Jogokariyan Agus Abadi mengatakan seiring melandainya kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta, pada Ramadan ini pihak masjid mulai kembali menyediakan menu berbuka puasa kepada umat dengan menggunakan piring. "Kalau dua tahun lalu menu berbuka puasa disuguhkan dengan nasi kotak dan harus dibagikan ke beberapa titik seperti perempatan jalan, kantor kantor, polsek, pelayanan umum, karena Covid-19 tinggi," kata dia.
Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan pada pasar sore Jogokariyan itu, pihaknya melihat pergerakan ekonomi masyarakat mulai tampak sangat menggeliat lagi. "Jadi kami lengkapi para pelaku UMKM di sini dengan media transaksi berupa QRIS yang dapat diakses menggunakan berbagai e-wallet," kata dia.
Penggunaan QRIS di Kampung Ramadhan Jogokariyan, kata Santoso, akan memudahkan transaksi baik pembeli maupun pedagang karena cepat, aman, dan mudah serta pedagang tidak perlu repot menyediakan uang kembalian. "Uang transaksi bisa langsung masuk ke rekening pedagang secara real time," kata dia.
Baca juga: Kicak, Kudapan Ramadan Yogyakarta Hadapi Mahalnya Jadah dan Bungkus Koran
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.