TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang wisatawan yang menyambangi Yogyakarta masih terpantau padat sepekan setelah Tahun Baru 2022. Kepadatan khususnya di kawasan objek wisata dan pusat kota seperti Tugu Yogya, Malioboro hingga Alun-Alun Utara.
Padatnya wisatawan yang sudah berlangsung sejak pertengahan Desember 2021 itu, sejauh ini belum tampak berimbas pada kenaikan kasus baru Covid-19. Gugus Tugas Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat sejak 1-9 Januari 2022, total kasus baru Covid-19 di DIY pertambahannya masih di bawah 50 kasus atau persisnya 37 kasus saja.
"Hari ini kasus baru yang ditemukan ada 10 kasus yang seluruhnya hasil tracing kontak kasus positif. Sedangkan secara keseluruhan total kasus aktif tersisa di DIY ada 96 kasus," ujar Juru Bicara Gugus Penanganan Covid-19 DIY Berty Murtiningsih, Ahad, 9 Januari 2022.
Berty menuturkan temuan kasus baru itu masih tersebar di berbagai kabupaten/kota di DIY, artinya belum ada satu wilayah pun yang bebas penularan. "Untuk hari ini temuan penularan terbanyak dari Kabupaten Kulon Progo sebanyak 8 kasus dan Sleman dua kasus," kata dia.
Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan perkembangan varian Omicron memang jadi fokus pemerintah DIY tahun ini agar wilayah itu terhindar ledakan kasus seperti saat varian Delta masuk wilayah itu pada 2021. "Semua pemerintah kabupaten/kota harus memberikan perhatian khusus jika menemukan klaster yang kecepatan penularannya tinggi," kata dia.
Aji mengatakan varian Omicron yang dikenal lebih cepat menular dari varian Delta jelas tak bisa lamban penanganannya. Selain sarana seperti shelter dan rumah sakit yang bersiaga, testing dan tracing diinstruksikan harus cepat.
"Jadi jika menemukan ada penularan yang tergolong cepat, sampelnya langsung dikirim ke laboratorium UGM untuk diuji," kata Aji.
Seperti contoh ditemukannya penularan atau transmisi lokal Covid-19 di Kota Yogyakarta awal tahun ini, di mana ada sebuah keluarga yang seluruh anggotanya terpapar. Pemkot Yogyakarta langsung mengirimkan hasil tes menuju laboratorium untuk memeriksa kemungkinan varian baru apakah Omicron atau bukan.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam rapat koordinasi daring bersama kepala daerah pekan ini turut menyoroti keberadaan varian Omicron yang saat ini telah mengalami transmisi lokal.
Luhut mengatakan guna mewaspadai varian Omicron yang telah mencapai lebih dari 500 kasus di Indonesia, Gubernur, Pangdam dan Kapolda, termasuk di Yogyakarta perlu kembali menegakkan langkah-langkah strategis yang hingga kini sudah mampu mengendalikan kondisi tetap terkendali. "Omicron telah menyebar luas dan cepat menimbulkan gelombang baru di berbagai negara di dunia. Indonesia bukan tidak mungkin seperti itu, tergantung kita semua,” kata Luhut dalam rapat koordinasi itu.
Baca juga: Langkah Pemerintah Yogyakarta Jika Ada Wisatawan yang Positif Omicron
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.