TEMPO.CO, Yogyakarta - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti meminta para pecinta dan peminat wisata sepeda di Yogyakarta berpikir dewasa agar kegiatan bersepeda dapat menjadi ikon menarik untuk promosi.
"Tren wisata sepeda di Yogyakarta saat ini semakin tinggi karena banyak penggeraknya," kata Haryadi di sela gowes bersama Padmanaba, keluarga besar SMA Negeri 3 Yogyakarta, Sabtu, 8 Januari 2022. Bukan hanya pelaku usaha pariwisata, berbagai kalangan, seperti pengelola sekolah mengkoordinasi alumnusnya dari berbagai kota untuk datang ke Yogyakarta.
Dalam rute yang dimulai dari SMA Negeri 3 Yogyakarta melintasi Tugu Jogja - Malioboro - Pojok Beteng Keraton, hingga kembali ke sekolah di kawasan Kota Baru itu, Haryadi mengatakan wisata sepeda jangan sekadar dimaknai berkeliling kota dan menerabas aturan. Baik yang aturan tertulis dan tak tertulis. "Selama bersepeda yang melibatkan banyak peserta atau tidak, tetaplah memegang prinsip share the road, berbagi jalan," kata dia.
Berbagi jalan ini, Haryadi menjelaskan, dalam pengertian sederhana adalah berbagi dan mengatur kelompok peserta bersepeda agar tak mengganggu kepentingan pengguna jalan lain. Musababnya, rute wisata sepeda di Yogyakarta tak melulu jalan besar, tetapi juga jalan di perkampungan penduduk.
Ketika bersepeda di jalan besar misalkan, menurut Hariyadi, bersepedalah dengan formasi dua dua. Sedangkan saat melintasi jalan di perkumiman penduduk yang sempit, pilih satu alur memanjang. "Jadi, jangan sampai menguasai jalan. Wisata sepeda akan nyaman jika seperti itu," kata Haryadi.
Ilustrasi wisata sepeda. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Sampai saat ini, Haryadi melanjutkan, Kota Yogyakarta mengandalkan lima rute wisata sepeda agar berbagai informasi potensi kampung benar-benar sampai ke wisatawan dan kian populer. Wisatawan dalam kelompok atau komunitas maupun tidak dibidik untuk memanfaatkan rute itu. "Setiap kampung dapat menyediakan persewaan sepeda kalau pasarnya sudah terbentuk," kata dia.
Ketua penyelenggara wisata sepeda yang juga pendiri komunitas Jogjabike, Trianto mengatakan, Kota Yogyakarta sudah memiliki lima rute wisata sepeda dengan konsep menyusuri kampung. Hanya saja, lima rute ini belum benar-benar dikenal wisatawan. "Karena wisatawan yang mau gowes masih menyasar jalur-jalur yang melintasi destinasi wisata populer, seperti Malioboro," kata Trianto.
Yang bisa disiasati untuk mengenalkan rute-rute wisata sepeda susur kampung yang relatif baru ini, menurut dia, dengan mengkombinasikannya dengan rute yang diminati wisatawan tadi. "Jadi dalam satu rute baru juga dimasukkan jalur yang mainstream, agar wisatawan tidak kaget," kata dia. Misalkan, mengambil rute yang kurang familiar bagi wisatawan, seperti Taman Siswa - MT. Haryono - Lempuyangan lalu menyisipkan titik Malioboro dan Tugu Jogja.
Baca juga:
Yogyakarta Punya 5 Jalur Wisata Sepeda, Cek ke Mana Saja Rutenya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.