Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Destinasi Wisata Tanaman Herbal di Yogyakarta, Ketenangan yang Bermanfaat

image-gnews
Dialog virtual dari Wisdom Park, UGM, Yogyakarta, Kamis 30 Desember 2021. Dok. Istimewa
Dialog virtual dari Wisdom Park, UGM, Yogyakarta, Kamis 30 Desember 2021. Dok. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Jika berwisata ke Yogyakarta, jangan hanya terpaku pada Malioboro, Gunung Merapi, pantai, dan desa wisata. Dari semua sudut alam di Yogyakarta, wisatawan dapat merasakan aktivitas yang menarik, yakni wisata tanaman herbal.

Kegiatan wisata ini bisa dimulai dari dari perbukitan Menoreh di Kabupaten Kulon Progo, lereng Gunung Merapi, taman hutan Gunungkidul, hingga perbukitan hijau di Kabupaten Bantul. Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada atau UGM, Djoko Santosa mengatakan, kekayaan tanaman herbal ini merupakan kegiatan wisata yang potensial.

"Sebab, Indonesia termasuk negara dengan megabiodiversity kedua dunia setelah Brasil," kata Djoko Santosa dalam dialog daring dari Wisdom Park, UGM, Yogyakarta, Kamis 30 Desember 2021. "Dan Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang kaya potensi tanaman herbal sebagai bagian dari megabiodiversity itu."

Djoko mencontohkan tanaman herbal yang terus diteliti dari laboratorium tanaman Fakultas Farmasi UGM, yaitu tanaman sambiloto (Andrographis paniculata) dan tanaman pegagan (Cantella asiatica). Tanaman ini mudah didapatkan di berbagai destinasi wisata di Yogyayakarta, khususnya yang bernuansa desa maupun hutan.

"Manfaat dua tanaman ini sudah teruji dan banyak digunakan dalam produk herbal terkini hingga kosmetik," kata Djoko Santosa dalam diskusi bertajuk "Indonesian Herbs for Longevity, Panjang Umur Bisa Kok!" yang diikuti 104 peserta itu. Misalkan saat wisatawan datang ke perbukitan Menoreh di Kabupaten Kulon Progo, mereka bisa menemukan beragam tanaman herbal berkhasiat jika belajar mengenalinya dengan baik.

Tanaman yang ada di kawasan Menoreh itu mulai dari pegagan (Centella asiatica) yang membantu mengatasi stroke. Ada pula Kenanga (Cananga odorata) jika bunganya sudah memar dapat membantu memberi efek menenangkan. Tanaman Sidaguri (Sida rhombifolia) membantu mengatasi asam urat dan Sintrong (Gynura crepidioides) dengan daun muda kaya antioksidan untuk meluluhkan batu ginjal.

Tak hanya perbukitan Menoreh, kawasan Bukit Turgo di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, juga banyak tanaman herman, seperti teh, kotokan, dan sintrong. "Tanaman dengan warna yang cantik dan beragam ini dapat menjadi salah satu parameter bahwa tumbuhan tersebut kaya antioksidan," kata Djoko Santosa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia melanjutkan, wisata sehat di masa pandemi menjadi kebutuhan karena sebagian besar orang menuntut segal sesuatu yang serba instan, terutama soal makanan, pekerjaan, dan kurang istirahat. Gaya hidup seperti itu, menurut dia, dapat memicu berbagai penyakit. "Semestinya sesekali orang juga meluangkan waktu untuk mencari ketenangan," katanya.

Moderator dialog daring itu, Ison Satriyo menuturkan, tren aktivitas berlibur masyarakat di masa pandemi sepanjang 2020 hingga akhir 2021 ini mengalami perubahan. Ison mengacu data organisasi kesehatan dunia atau WHO yang menunjukkan jumlah pelayanan kesehatan herbal di Indonesia terus meningkat. Pada 1999 sebanyak 23 layanan, 2005 bertambah menjadi 40 pelayanan. Di 2012 sebanyak 58 pelayanan dan 79 pelayanan kesehatan herbal pada 2018.

"Masyarakat lebih antusias memakai referensi kesehatan dalam beraktivitas, termasuk saat wisata," kata Ison yang juga sebagai Chief Operating Officer start-up Widya Herbal itu. Para wisatawan antusias mendalami pengetahuan tentang tanaman obat untuk menjaga dan memulihkan kesehatan secara alami.

Pegiat olahraga yoga yang juga pengelola sanggar Organic Omah Bening Yogyakarta, Nur Eka Widayati mengatakan, banyaknya tuntutan pekerjaan pada masa ini tanpa disadari telah mengacaukan pola hidup dan pikiran manusia. Akibatnya, mereka lupa berlibur, kurang istirahat, dan mengabaikan gaya hidup sehat. "Yang semestinya membutuhkan ketenangan pikiran, terpaksa terus berpacu beraktivitas berat meski fisik perlu istirahat," ujar Nur Eka.

Baca juga:
Wisata Tanaman Obat di Pegunungan Menoreh Kulon Progo Yogyakarta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

1 jam lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


5 Destinasi Wisata Akhir Pekan di Kabupaten Wonosobo: Kebun Teh hingga Air Terjun

16 jam lalu

Sejumlah pekerja memetik daun teh di petak 8 kebun teh Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juni 2024. Sebanyak 70 persen produk teh Tambi yang merupakan peninggalan Belanda dijual ke pasar Eropa dan sisanya dipasarkan di Jawa. Tempo/Budi Purwanto
5 Destinasi Wisata Akhir Pekan di Kabupaten Wonosobo: Kebun Teh hingga Air Terjun

Dikelilingi oleh pegunungan dan dataran tinggi, Wonosobo memiliki banyak tempat wisata yang siap memanjakan mata dan memberikan pengalaman eksotis.


Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

1 hari lalu

Laguna Pengklik Pantai Samas Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

Wisata Laguna Pengklik tercatat sebagai obyek wisata air dan konservasi pantai selatan Yogyakarta.


Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

Polisi mengungkap dugaan pemicu kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas pada Sabtu dini hari di Jalan Kusumanegara.


Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

1 hari lalu

Kampung Alien di Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta. Dok. Istimewa
Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

Kampung Alien di Kembang Nanggulan Kulon Progo itu terinspirasi dari cerita warga turun-temurun yang pernah melihat fenomena langit di daerah itu.


Alasan Diadakan Lomba Emak-emak Menangis di Tegal

1 hari lalu

Sejumlah emak-emak mengikuti lomba menangis di Tegal. Mereka mengingat masalah hidup untuk menangis dengan mantap (dok. Taman Wisata Purbawahana)
Alasan Diadakan Lomba Emak-emak Menangis di Tegal

Pengelola sebuah tempat wisata di Tegal menggelar lomba menangis sebagai sarana promosi. Peserta menangis sambil mengingat masalah hidup mereka.


Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

1 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. all-free-download.com
Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

Polres Kota Yogyakarta tengah menyelidiki viralnya kasus kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas Sabtu dini hari 20 Juli 2024.


Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

1 hari lalu

Partai Golkar resmi memberikan surat tugas kepada Afnan Hadikusumo (kanan) sebagai calon Wali Kota Yogyakarta untuk berlaga di Pilkada Kota Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

Afnan, cucu pendiri Muhammadiyah, sebelumnya bersaing ketat dengan sejumlah kandidat dalam memperebutkan rekomendasi Golkar.


Dishub Bali Usul Helikopter Juga Diatur, Bukan Hanya Layangan. Ini Sebabnya....

1 hari lalu

Kondidi baling-baling helikopter Bell-505 yang dioperasikan PT. Whitesky Aviation dalam kondisi terlilit tali layangan setelah jatuh di kawasan Suluban, Badung, Bali, Jumat 19 Juli 2024. Helikopter tur wisata dengan nomor registrasi PK-WSP tersebut melakukan upaya pendaratan darurat dan mengalami kecelakaan karena terlilit tali layangan yang mengakibatkan seorang pilot dan empat penumpangnya terluka. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Dishub Bali Usul Helikopter Juga Diatur, Bukan Hanya Layangan. Ini Sebabnya....

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali IGW Samsi Gunarta mengusulkan ke pemerintah pusat agar helikopter wisata yang terbang rendah juga diatur.


5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

2 hari lalu

Festival Layang-layang Internasional atau Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Yogyakarta. Dok.istimewa
5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

Festival Layang Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) 2024 bakal digelar Sabtu-Minggu, 27-28 Juli di Pantai Parangkusumo, Bantul Yogyakarta.