Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tren Pariwisata Dark Tourism, Apakah itu?

Reporter

image-gnews
Warga mengarak peti jenazah saat ritual Ma`Palao di Kecamatan Kesu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, 25 Agustus 2015. Ma`palo merupakan proses mengarak jasad dari rumah adat Tongkonan ke komplek pemakaman yang disebut Lakkian pada ritual pemakaman masyarakat Toraja atau Rambu Solo. TEMPO/Hariandi Hafid
Warga mengarak peti jenazah saat ritual Ma`Palao di Kecamatan Kesu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, 25 Agustus 2015. Ma`palo merupakan proses mengarak jasad dari rumah adat Tongkonan ke komplek pemakaman yang disebut Lakkian pada ritual pemakaman masyarakat Toraja atau Rambu Solo. TEMPO/Hariandi Hafid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Satu lagi tren di dunia pariwisata yang juga tidak kalah menarik, yaitu dark tourism. Dalam bahasa Inggris, dark tourism diterjemahkan sebagai wisata gelap. Namun, bukan berarti gelap dalam makna sesungguhnya. Gelap di sini merupakan sebuah kata kiasan yang bermakna kelam. Dengan demikian, dark tourism adalah sebuah konsep wisata kelam dengan melakukan wisata ke tempat-tempat terjadinya tragedi di masa lampau.

Fenomena dark tourism memiliki tradisi yang panjang. Dalam artian, dark tourism merupakan kunjungan ke suatu tempat kejadian beberapa peristiwa tergelap dalam sejarah manusia. Adapun yang termasuk dark tourism, mulai dari lokasi terjadinya genosida, pembunuhan, perang, hingga bencana baik disengaja maupun tidak disengaja.

Kelahiran tren dark tourism dicetuskan pertama kali pada era 1990-an, mengutip dari kemenparekraf.go.id. Tepatnya, istilah ini dikemukakakn oleh seorang profesor pariwisata di Glaslow Caledonian University, di Skotlandia, bernama J. John Lennon bersama rekannya pada 1996. Pada dekade tersebut, dark tourism dianggap sebagai hal yang tabu.

Meskipun tidak ada data statistik resmi mengenai jumlah pengunjung yang berpartisipasi dalam tren dark tourism setiap tahunnya, tetapi jumlah tersebut terus mengalami peningkatan. Melansir dari Dark-Tourism.com, setidaknya terdapat 900 tempat yang tergolong dark tourism dalam 112 negara di dunia.

Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang lokasi untuk dark tourism cukup banyak. Tidak sedikit daerah-daerah di Indonesia menjadi bagian sejarah kelam dan peristiwa penting yang sarat akan tragedi di masa lalu. Dilansir dari kemenparekraf.go.id., pada 2012, perusahaan penyedia layananstreaming Netflix, meliput acara Rambu Solo, sebuah acara pemakaman khas di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, di salah satu episode serial dokumenter bertajuk Dark Tourist.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi cukup besar untuk turut serta menarik wisatawan dalam hal dark tourism. Bagi generasi milenial, keberadaan dark tourism sangatlah penting. Sebab, melalui dark tourism sekaligus mempelajari latar belakang dan mengenang proses kejadian terbentuknya sejarah di tempat tersebut.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Destinasi Dark Tourism di Indonesia Tempat Mengenang Tragedi Masa Lalu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Tipe Turis dari Si Tepat Waktu hingga Pemburu Makan, Kamu Termasuk yang Mana?

18 jam lalu

Ilustrasi Turis Milenial
10 Tipe Turis dari Si Tepat Waktu hingga Pemburu Makan, Kamu Termasuk yang Mana?

Selalu ada sifat-sifat tertentu yang diwarisi turis ketika mereka pergi berlibur ke kota, bergantung pada tipe kepribadian mereka.


Kawasan Bromo Ditutup, PHRI Sebut Wisata Dialihkan ke Perkotaan: Tidak Berpengaruh

1 hari lalu

Pengunjung memotret kondisi padang rumput pasca kebakaran di Blok Watugede Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kamis, 21 September 2023. Kebakaran besar terjadi sejak 6 September hingga berhasil padam pada 14 September 2023. TEMPO/Abdi Purmono
Kawasan Bromo Ditutup, PHRI Sebut Wisata Dialihkan ke Perkotaan: Tidak Berpengaruh

PHRI mencatat penutupan kawasan Gunung Bromo tidak mengganggu kunjungan wisata di Kota Malang.


8 Objek Wisata Paling Random di Dunia, Ada Dinding Dipenuhi Permen Karet Bekas

2 hari lalu

Carhenge di Nebraska, Amerika Serikat (Instagram/@carhenge)
8 Objek Wisata Paling Random di Dunia, Ada Dinding Dipenuhi Permen Karet Bekas

Siapa sangka, ternyata di dunia ini ada objek wisata random yang menarik perhatian wisatawan.


Dwikorita Karnawati Panel di Markas PBB New York, Bicara Sistem Peringatan Dini Bencana

2 hari lalu

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Dwikorita Karnawati Panel di Markas PBB New York, Bicara Sistem Peringatan Dini Bencana

Warga, pemerintah daerah serta swasta harus turut berpartisipasi belajar sistem peringatan dini demi mengurangi akibat bencana.


Batik Air Terbang Langsung dari Bandara Soekarno-Hatta ke Malang Mulai 28 September 2023

3 hari lalu

Batik Air. Dok. Lion Group
Batik Air Terbang Langsung dari Bandara Soekarno-Hatta ke Malang Mulai 28 September 2023

Maskapai penerbangan Batik Air mengumumkan peluncuran layanan penerbangan langsung dari Bandara Soekarno-Hatta ke Malang, Jawa Timur.


Perlunya Ajarkan Anak Hadapi Bencana, dari Gempa sampai Kebakaran

4 hari lalu

Ilustrasi gempa. freepik.com
Perlunya Ajarkan Anak Hadapi Bencana, dari Gempa sampai Kebakaran

Anak perlu diajarkan mengambil keputusan tepat sejak dini dan dilatih mandiri sehingga tahu harus melakukan apa pada situasi kritis seperti bencana.


Kunjungan Wisatawan Indonesia ke Sarawak Naik 4 Kali Lipat

4 hari lalu

Para turis melakukan snorkeling di Pulau Satang di Negaea Bagian Sarawak, Malaysia. Foto: @ooohaatourskuching
Kunjungan Wisatawan Indonesia ke Sarawak Naik 4 Kali Lipat

Dewan Pariwisata Sarawak, Malaysia, mencatat lebih dari 200.000 orang Indonesia atau WNI melancong ke negara bagian tersebut selama semester I 2023


Kemenparekraf Sebut Kebakaran Bromo Bisa Turunkan PNBP hingga 40 Persen

6 hari lalu

Foto udara kondisi lahan pasca kebakaran di Pos Watu Gede, kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat 15 September 2023. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memastikan bahwa kebakaran yang terjadi sejak Rabu (6/9) di kawasan hutan dan lahan Gunung Bromo telah berhasil dipadamkan, diperkirakan luas area yang terbakar mencapai 500 hektare. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Kemenparekraf Sebut Kebakaran Bromo Bisa Turunkan PNBP hingga 40 Persen

Kemenparekraf mengungkapkan potensi penurunan pendapatan negara bukan pajak atau PNBP atas insiden kebakaran Bromo mencapai 40 persen.


Tokyo Dinilai sebagai Destinasi Wisata Paling Aman di Dunia

8 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Tokyo Dinilai sebagai Destinasi Wisata Paling Aman di Dunia

Tim ahli di Planet Cruise mencari destinasi wisata teraman di seluruh dunia dengan melihat faktor-faktor utama termasuk tingkat keramahan dan hotel.


DLH DKI: Sulit Tetapkan Polusi Udara Jakarta sebagai Bencana

9 hari lalu

Gedung bertingkat terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023. Dikutip dari laman resmi IQAir per 2 September 2023 pukul 13.00 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 154 yang menunjukkan ketegori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
DLH DKI: Sulit Tetapkan Polusi Udara Jakarta sebagai Bencana

Dinas Lingkungan Hidup menyatakan tak mudah menetapkan polusi udara Jakarta sebagai bencana atau tanggap darurat.