Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lereng Gunung Merapi Bopeng Tak Lestari, Sultan Yogyakarta: Bukti Keserakahan

image-gnews
Warga melintas di jalur evakuasi Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, 22 Mei 2018. Sejumlah jalur evakuasi di kawasan Gunung Merapi mengalami kerusakan cukup parah akibat lalu lalang truk penambangan pasir yang bermuatan melebihi tonase. ANTARA
Warga melintas di jalur evakuasi Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, 22 Mei 2018. Sejumlah jalur evakuasi di kawasan Gunung Merapi mengalami kerusakan cukup parah akibat lalu lalang truk penambangan pasir yang bermuatan melebihi tonase. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pedih melihat kondisi sekitar lereng Gunung Merapi yang kini tak elok lagi. Sultan berkunjung ke kawasan lereng Gunung Merapi pada akhir pekan lalu bersama permaisuri, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas.

Pada kesempatan itu, Sultan terkejut karena bongkahan tanah masuk ke area Sultan Ground atau wilayah milik Kesultanan Yogyakarta di kaki Merapi, terutama di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Kondisi ini merupakan cermin kian parahnya penambangan pasir liar secara membabi buta.

Selama sekitar empat jam, Sultan menginspeksi wilayah terdampak pertambangan dan lokasi-lokasi yang selama ini dinilai cukup tersembunyi. Di antaranya di Sungai Gendol, Sungai Opak, Sungai Kuning, serta wilayah Umbulharjo, Argomulyo, Glagaharjo, Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan. "Saya terkejut dan tak membayangkan kerusakan di lereng Gunung Merapi ini begitu parah," kata Sultan di Yogyakarta, Senin 13 September 2021.

Dari pengamatannya, menurut Sultan, bekas-bekas tambang ilegal itu dibiarkan menganga tanpa reklamasi. Penambangan pasir berlangsung setiap hari oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab dan menyisakan lubang-lubang besar dengan kedalamanan 50 sampai 80 meter. "Penambang itu hanya mencari duitnya saja, bentuk keserakahan yang saya maksud, tanpa upaya reklamasi, iki nambang opo, golek pasir opo golek opo (ini menambang apa, cari pasir atau mencari apa?)," ujar Sultan.

Petugas Satpol PP merazia truk pengangkut pasir di kawasan Kali Gendol, Sleman, Yogyakarta, (4/12). Bagi pengendara truk yang tidak memiliki surat lengkap harus menjalani sidang di tempat. ANTARA/ Wahyu Putro

Sultan menolak jika alasan penambangan karena hanya ingin memanfaatkan material muntahan erupsi Merapi yang terus terjadi. "Kalaupun digali sedalam 100 meter, ya tetap akan bertemu karena di Yogyakarta ini lava semua," kata Sultan yang sudah menginstruksikan aksi penambangan liar di tanah Sultan Ground itu disetop.

Selama ini Keraton Yogyakarta dan Pemerintah DI Yogyakarta tak pernah mengeluarkan izin penambangan pasir liar di kaki Gunung Merapi. "Saya tutup semua, ada 14 titik penambangan di situ," ujar Sultan yang merinci dari 14 titik itu, sebanyak delapan titik di area Sultan Ground dan sisanya di luar tanah Sultan Ground.

"Yang di luar tanah Sultan Ground juga tak ada izin. Jadi yang menutup Dinas Dinas Energi Sumber Daya Mineral," ujarnya. Sultan juga telah mengumpulkan dan memberi titah kepada warga di lereng Gunung Merapi, khususnya kelompok tani Desa Hargobinangun Pakem hingga Pemerintah Kabupaten Sleman di Desa Hargobinangun, Pakem Sleman, pada Sabtu, 11 September 2021.

"Ingsun kagungan kersa. Gunung bali gunung. Kuwi opo sing bisa tak andhareke marang sliramu kabeh, muga-muga bisa kelaksanan," demikian titah Sultah kepada warga di lereng Gunung Merapi. Jika diterjemahkan, "Saya punya keinginan. Gunung harus kembali ke gunung. Itu yang aku pesankan kepadamu semua, semoga bisa dilaksanakan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Puluhan warga bantaran Kali Code yang merupakan hilir dari Sungai Boyong di lereng Gunung Merapi panen pasir yang terbawa arus sungai di Krikilan, SInduharjo, Ngaglik, Sleman. TEMPO/Arif Wibowo

Sultan pun memerintahkan agar Kawasan Gunung Merapi harus dijaga kelestariannya seperti sedia kala dan tidak diperkenankan mengeksploitasi sumber daya alam di sekitarnya. Ini sesuai semboyan Hamemayu Hayuning Bawana atau turut memperindah keindahan dunia, yang menjadi falsafah atau pegangan hidup masyarakat Jawa sebagaimana diajarkan pendiri Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Menurut Sultan, alam tidak butuh manusia, melainkan manusia yang butuh alam. Untuk itu, manusia sejatinya harus memperlakukan alam dengan baik. Sri Sultan juga menegaskan kepada masyarakat yang terdampak penambangan pasir liar berupaya mengembalikan kelestarian lingkungan di lereng Gunung Merapi setelah pemerintah menutup seluruh praktik tambang pasir ilegal.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DI Yogyakarta, Biwara Yuswantana menuturkan, hingga kini Gunung Merapi belum berhenti mengeluarkan lava pijar. Sebagai langkah antisipasi, pemerintah telah menutup 14 tambang ilegal di hulu sungai Gunung Merapi. "Penutupan itu atas permintaan penduduk Kecamatan Cangkringan," kata Biwara.

Penutupan 14 tambang pasir ilegal tersebut berada di kawasan rawan bencana. Kondisi tambang juga mengkhawatirkan karena menyisakan lubang-lubang yang begitu dalam sehingga rentan runtuh. Penutupan tambang ilegal dengan cara memasang portal setinggi dua meter dan lebar empat meter. Dengan begitu, tiada alat berat dan truk pengangkut pasir yang bisa masuk.

"Penutupan tambang ilegal tersebut mengurangi bahaya ancaman erupsi Gunung Merapi," kata Biwara. "Setidaknya akses penyelamatan masyarakat lebih lancar karena selama ini truk-truk pasir tersebut lalu lalang melewati jalur evakuasi."

Baca juga:
Rekomendasi Uji Coba Buka Destinasi Wisata Yogyakarta PPKM Level 3 Berubah Semua

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

18 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

1 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

1 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

3 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

3 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.


10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

3 hari lalu

Pemandangan udara sejumlah poton kayu saat mengeruk dasar laut untuk deposit bijih timah di lepas pantai Toboali, di pantai selatan pulau Bangka, 1 Mei 2021. Pulau Bangka telah dieksploitasi secara besar-besaran di darat, dan meninggalkan bagian-bagian pulau. REUTERS/Willy Kurniawan
10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

3 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.