TEMPO.CO, Yogyakarta - Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta sama-sama mengusulkan pengembangan kereta bandara. Kereta bandara yang menghubungkan Bandara Yogyakarta International Airport dan Stasiun Tugu di Kota Yogyakarta resmi beroperasi pada Jumat, 27 Agustus 2021.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan pengembangan kereta bandara menyasar sisi barat Stasiun Tugu karena memiliki pemandangan yang menarik. Sedangkan dari Dinas Perhubungan DI Yogyakarta mengusulkan pengembangan ke sisi timur Stasiun Tugu, tepatnya Stasiun Maguwo di Kabupaten Sleman, agar masyarakat tak perlu ke Kota Yogyakarta jika hendak ke Bandara YIA.
"Kami mengusulkan kereta bandara tak hanya berhenti di Stasiun Tugu. Kalau bisa transit sampai ke timur, yaitu di Stasiun Maguwo karena pasar penumpangnya juga potensial selain masyarakat dari timur Yogyakarta tak harus sampai Stasiun Tugu," kata Kepala Dinas Perhubungan DI Yogyakarta, Ni Made Dwi Panti Indrayanti kepada Tempo, Sabtu 28 Agustus.
Made mengatakan, sejak layanan penerbangan komersial dipusatkan di Bandara YIA di Kabupaten Kulon Progo yang terletak di sisi paling barat Yogyakarta, sebenarnya Bandara Adisutjipto juga tidak berhenti beroperasi sepenuhnya. Bandara Adisutjipto masih melayani penerbangan pesawat propeller atau baling-baling atau untuk penerbangan jarak dekat.
Stasiun Maguwo diharapkan bisa terjangkau kereta bandara karena berada di depan Bandara Adisutjipto. "Maksud kami, kalau kereta bandara berhenti sampai Stasiun Maguwo, maka bisa melayani penumpang di sisi timur dan tak perlu masuk Kota Yogyakarta," kata Made.
Sementara usul Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi agar pengembangan kereta bandara ke sisi barat, Made mengungkapkan tujuannya memudahkan aksesbilitas masyarakat dan wisatawan yang ingin mendapatkan pemandangan menarik sepanjang perjalanan. "Di sisi barat itu juga bagus untuk pengembangan dengan menambah atau membenahi stasiunnya," kata Made. Musababnya, pemandangan dari Stasiun Tugu Kota Yogyakarta ke Bandara YIA melewati hamparan sawah yang masih hijau, belum banyak permukiman.
Made menjelaskan, jarak antara Stasiun Tugu di Kota Yogyakarta hingga Stasiun Bandara YIA di Kabupaten Kulon Progo sekitar 28 kilometer. Namun titik transit dari Stasiun Tugu ke Bandara YIA hanya satu, yakni di Stasiun Wates. "Pak Menteri berharap ada tambahan satu titik stasiun lagi untuk memudahkan penumpang agar tidak terlalu jauh ke Stasiun Tugu atau ke Stasiun Wates," kata Made.
Antara Stasiun Tugu sampai Stasiun Wates setidaknya melewati empat stasiun, yakni Stasiun Sentolo, Stasiun Sedayu, Stasiun Rewulu, dan Stasiun Patukan. Di antara empat stasiun itulah salah satunya sedang digodok untuk pengembangan stasiun penunjang kereta bandara.
Dari empat stasiun itu, Made mengatakan, Stasiun Rewulu yang tak masuk daftar pengembangan sebagai stasiun penumpang karena berfungsi sebagai stasiun distribusi bahan bakar. Stasiun Patukan berjarak empat kilometer di barat Stasiun Tugu. Dari sisi aksesibilitas, sangat bagus dikembangkan karena berdekatan dengan jalan nasional, dekat dengan jalur lingkar (ring road) barat Yogyakarta.
"Stasiun Patukan potensial dikembangkan dan dalam tata ruang masuk dalam target oriented development," katanya seraya menambahkan stasiun tersebut bisa lebih dari sekadar stasiun penumpang. Sedangkan kondisi Stasiun Sedayu sekarang tidak berfungsi dan aksesnya kurang bagus. Namun demikian, dari stasiun ini terlihat pemandangan ke empat sampai lima destinasi wisata yang asri dan dekat dengan akses alternatif menuju Candi Borobudur.
Made melanjutkan, potensi Stasiun Sedayu memang sangat bagus, tetap butuh investasi yang tak sedikit. Adapun Stasiun Sentolo yang berjarak 10 kilometer di timur Stasiun Wates, dari sisi pengembangan juga potensial meskipun suasana di sekitarnya relatif padat.
Baca juga:
Kereta Bandara YIA Yogyakarta Gratis Selama Agustus 2021, Lalu Promo Rp 20 Ribu