TEMPO.CO, Jakarta - Selandia Baru tidak akan membuka perbatasannya untuk pengunjung internasional hingga 2022. Rencana itu disampaikan Perdana Menteri Jacinda Ardern pada Kamis, 12 Agustus lalu.
Ardern mengatakan Selandia Baru tidak akan dibuka untuk perjalanan internasional sampai menyelesaikan seluruh vaksinasi Covid-19 untuk semua warganya. Pemerintah menargetkan vaksinasi itu baru selesai hingga akhir tahun.
Ketika pelancong diizinkan untuk kembali, negara itu berencana menerapkan karantina di fasilitas militer. “Sementara pandemi terus mengamuk di luar negeri, dan virus terus berubah dan bermutasi, hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah mengunci perbatasan yang dicapai hingga saat ini sambil tetap membuka pilihan kita,” kata Ardern menurut Travel and Leisure.
Pelancong yang divaksinasi penuh dari negara-negara yang dianggap berisiko rendah tidak akan diharuskan untuk dikarantina dalam rencana itu. Sementara itu, pelancong yang tidak divaksinasi dari negara-negara berisiko tinggi tidak hanya perlu dikarantina selama 14 hari, tetapi juga di hotel yang dikelola militer.
Kebijakan perbatasan ketat Selandia Baru telah membantu mereka memgatasi pandemi lebih baik daripada banyak negara lain di seluruh dunia selama pandemi. Mereka juga telah menutup sementara kebijakan travel bubble dengan Australia untuk mencegah penularan.
"Varian Delta adalah game changer dalam perhitungan risiko kami. Ini bisa menghancurkan jika terjadi di Selandia Baru sebelum kami memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi," kata Ardern.
Negara berpenduduk sekitar lima juta itu telah melaporkan kurang dari 2.600 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan 26 kematian sejak awal pandemi, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Namun, Associated Press mencatat peluncuran vaksin Selandia Baru lebih lambat daripada rekan-rekan internasionalnya.
Sekitar 29 persen warga Selandia Baru telah menerima satu dosis vaksin Covid-19 dan sekitar 17 persen telah divaksinasi penuh. Jumlah orang yang divaksinasi lengkap kemungkinan akan tumbuh lebih lambat dalam beberapa bulan mendatang. Sebab, Ardern juga mengatakan Selandia Baru akan memperpanjang masa tunggu antara dosis vaksin Pfizer menjadi enam minggu dari tiga minggu. "Dari basis populasi, masuk akal untuk mendapatkan sebanyak mungkin warga Selandia Baru setidaknya sebagian divaksinasi dengan cepat," katanya.
TRAVEL AND LEISURE
Baca juga: Kasus Covid-19 di Australia Naik, Selandia Baru Setop Sementara Travel Bubble