Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

image-gnews
Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika
Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika
Iklan

TEMPO.CO, Mataram - Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Lombok Utara bisa mampir ke Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Destinasi wisata kebun binatang ini terletak di Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park berada di daratan seberang Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air yang menjadi destinasi wisata utama wisatawan yang datang dari arah Bali. Sebelum pandemi Covid-19, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke sana mencapai 70 orang setiap hari.

Di kebun binatang seluas empat hektare tersebut berisi 420 ekor dari 62 jenis satwa. Mulai dari binatang mamalia besar seperti gajah sampai burung, reptil, primata dan ikan, buaya, beruang, madu dan kuda nil. "Wisatawan bisa memandikan gajah di sini," kata Suadika, pemilik Kebun Binatang Lombok Wildlife Park kepada Tempo, Jumat malam, 18 Juni 2021.

Dengan tiket masuk Rp 50 ribu per orang, pengunjung dapat bercengkerama dengan satwa atau sekadar menikmati kesejukan di bawah pohon rindang di hutan buatan. Di sana terdapat pohon trembesi, mahoni, kelapa sawit, mete, dan palem.

Adalah pasangan suami istri, I Ketut Suadika dan Felicia yang mendirikan Kebun Binatang Lombok Wildlife Park pada 2011. Kebun binatang ini resmi beroperasi enam tahun kemudian. Suadika berasal dari Buleleng, Bali. Di tanah kelahirannya, dia juga memiliki Bali Bird Park seluas tiga hektare di Desa Singapadu Batu Bulan Bali sejak 1992.

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika

Pada 6 Juni 2021, Suadika baru membuka Tasta Wild di Tabanan Bali. Tasta Wild berdiri di atas lahan seluas tujuh hektare. Saat ini, Suadika dan Felicia tengah pengembangan hutan dan savana seluas 25 hektare yang akan menjadi Taman Wisata Kunang-kunang.

Di Kebun Binatang Lombok Wildlife Park, wisatawan hanya perlu dua jam saja untuk berkeliling. Selain mematuhi protokol kesehatan, yakni mewajibkan pengunjung dan petugas agar memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan, dan mengatur jarak, Suadika juga membuat alur searah agar tidak ada wisatawan yang berpapasan guna mencegah penyebaran Covid-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satwa di Kebun Binatang Lombok Wildlife Park tidak dikerangkeng di dalam kandang. Satwa-satwa itu lepas bebas agar benar-benar seperti di habitat aslinya. "Terkadang ada yang hilang, tapi kemudian muncul lagi," ujar Suadika. Dia mengelola kebun binatang ini karena hobi. Semua anggota keluarga mengelola dengan sepenuh hati.

"Ini bukan semata bisnis, tapi kecintaan terhadap satwa dan hobi," kata pria yang juga Kordinator Wilayah Perkumpulan Kebun Binatang Seluruh Indonesia. Organisasi tersebut beranggotakan 60 kebun binatang di Bali, Nusa Tenggara Barat atau NTB, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.

Pemilik Kebun Binatang Lombok Wildlife Park, I Ketut Suadika bersama istri, Felicia. Dok. Felicia Suadika

Suadika menjelaskan investasi kebun binatang ini mencapai Rp 40 miliar. Angka itu belum termasuk pengadaan lahan, gaji 80 karyawan, dua dokter hewan, dan dua tenaga medis lain. Dia mengkalkulasi, Kebun Binatang Lombok Wildlife membutuhkan sekitar 400 wisatawan setiap hari agar biaya operasional tercukupi. Namun selama pandemi Covid-19, jumlah pengunjung sekitar 30 sampai 40 orang di hari kerja dan seratusan wisatawan di hari libur.

Sebagian besar satwa di Kebun Binatang Lombok Wildlife Park berasal dari sejumlah kebun binatang di Indonesia dan ada yang dari Australia. Salah satu koleksi yang membanggakan, menurut Suadika, adalah enam ekor Pelikan Australia yang harganya mencapai Euro 5.800 per ekor atau mencapai Rp 99,7 juta per ekor.

Di sana juga terdapat burung Rangkong khas jenis Sumbawa, Kakatua Raja dari Papua, dan dua ekor kuda nil yang saat dibeli seharga Euro 100 ribu. "Sekarang harganya mencapai Euro 350 ribu," katanya. Koleksi gajah berasal dari Riau dan Lampung.

Baca juga:
Ribuan Wisatawan Serbu Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Etika yang Sering Diabaikan Wisatawan saat Traveling ke Luar Negeri

22 jam lalu

Perempuan solo traveling. Freepik
8 Etika yang Sering Diabaikan Wisatawan saat Traveling ke Luar Negeri

Pariwisata bertanggung jawab juga berarti mengikuti etika traveling yang terkadang tidak tertulis dalam aturan.


KLHK Selidiki Tambang Emas Ilegal di Hutan Produksi NTB yang Beromzet Rp 1 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Foto udara salah satu tambang emas ilegal di wilayah Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yang ditertibkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Jumat, 4 Oktober, 2024. Foto: Sheto Risky/Humas KPK
KLHK Selidiki Tambang Emas Ilegal di Hutan Produksi NTB yang Beromzet Rp 1 Triliun per Tahun

Tim Gakkum KLHK masih di lokasi tambang emas ilegal di wilayah Sekotong, NTB untuk mengumpulkan bahan dan keterangan


KLHK Punya Buku Panduan Khusus untuk Survei Tumbuhan dan Satwa Liar, Apa Isinya?

1 hari lalu

Petugas membawa seekor landak Jawa (Hystrix javanica) dalam kurungan ke mobil milik BKSDA Jawa Barat di halaman Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Fikom Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, 17 September 2024. Satwa endemik yang dilindungi ini ditemukan berkeliaran di Jalan Pajajaran, Kota Bandung, diduga peliharaan lalu dibuang, lalu dievakuasi oleh petugas dinas kebakaran sebelum diserahkan ke pihak Unpad, yang akhirnya diserahkan ke BKSDA Jawa Barat untuk dievaluasi sebelum dilepas liar ke habitatnya. TEMPO/Prima Mulia
KLHK Punya Buku Panduan Khusus untuk Survei Tumbuhan dan Satwa Liar, Apa Isinya?

KLHK menyusun metode survei satwa dan tumbuhan yang tepat dalam Panduan Inventarisasi Keanekaragaman Hayati. Cara menangkal masalah pendataan.


Mengenal Working Holiday Visa Australia, Bekerja sambil Liburan di Negeri Kanguru

1 hari lalu

Ilustrasi pemetik buah di perkebunan. REUTERS
Mengenal Working Holiday Visa Australia, Bekerja sambil Liburan di Negeri Kanguru

Warga Indonesia yang berusia antara 18 hingga 30 tahun bisa mengajukan visa jenis ini.


Pasangan Suami Istri Asal Australia Jadi Tersangka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa

1 hari lalu

Ilustrasi prostitusi online. Pexels/Ron Lach
Pasangan Suami Istri Asal Australia Jadi Tersangka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa

Pasangan suami istri asal Australia itu telah setahun di Bali dan menjalankan bisnis prostitusi secara terang-terangan.


Pelatih Timnas Australia Tony Popovic Melihat Peluang Menang atas Jepang, Tak Takut Rekor Samurai Biru

2 hari lalu

Timnas Australia berfoto sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia AFC Grup C, Indonesia vs Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia, 10 September 2024. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Pelatih Timnas Australia Tony Popovic Melihat Peluang Menang atas Jepang, Tak Takut Rekor Samurai Biru

Pelatih Australia Tony Popovic mengaku tak sabar menyambut pertandingan melawan Jepang pada laga keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.


Awak Kapal Pesiar Ungkap 6 Hal yang Harus Diingat Wisatawan saat Berpesiar

2 hari lalu

Ilustrasi kapal pesiar. (Istimewa)
Awak Kapal Pesiar Ungkap 6 Hal yang Harus Diingat Wisatawan saat Berpesiar

Pakar perjalanan kapal pesiar, menetapkan enam hal yang perlu diingat emua penumpang setelah ia berbicara dengan anggota kru.


Restorasi Air Mancur Trevi, Wisatawan Lihat Prosesnya dari Jalan Setapak Sementara

2 hari lalu

Seseorang memegang payung saat berlindung dari matahari di dekat Air Mancur Trevi selama gelombang panas di Roma, Italia, 20 Juli 2023. Ilmuwan iklim di Badan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan suhu bisa mencapai 48 derajat Celcius di pulau Sisilia dan Sardinia, Italia. REUTERS/Remo Casilli
Restorasi Air Mancur Trevi, Wisatawan Lihat Prosesnya dari Jalan Setapak Sementara

Air Mancur Trevi merupakan landmark ikonik yang kerap dipenuhi wisatawan yang mengunjungi Roma


Memoria, Perjumpaan Seni, Olahraga dan Komunitas di Ex Bandara Selaparang

2 hari lalu

Event Memoria di ex Bandara Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat akan digelar pada 17-19 Desember 2024. Tempo/Supriyanto Khafid
Memoria, Perjumpaan Seni, Olahraga dan Komunitas di Ex Bandara Selaparang

Menjelang akhir tahun 2024, 17 - 19 Desember 2024 berbagai atraksi untuk meramaikan kota Mataram akan diselenggarakan Memoria di ex Bandara Selaparang Mataram Lombok. Event Memoria yang menggabungkan musik, seni rupa, olahraga, dan komunitas,


Pengadilan Malaysia Ubah Hukuman Mati Pembunuh Altantuya Shaariibuu Jadi 40 Tahun Penjara

3 hari lalu

PM Malaysia, Mahathir Mohamad (kiri), Altantuya Shaariibuu (tengah), dan bekas PM Najib Razak (kanan). Bulletinmedia.blogspot
Pengadilan Malaysia Ubah Hukuman Mati Pembunuh Altantuya Shaariibuu Jadi 40 Tahun Penjara

Ayah mendiang Altantuya Shaariibuu mendukung upaya terpidana yang juga mantan polisi Malaysia Azilah Hadri untuk mengurangi hukuman matinya.