TEMPO.CO, Jakarta - James Cook adalah seorang tentara Angkatan Laut Inggris pada abad ke-18. Dia juga anggota Royal Society yang merupakan komunitas ilmuwan Inggris terbaik pada masa itu.
Pada 1769, Letnan James Cook dengan Kapal Endeavour kembali ke Inggris melalui Samudera Hindia. Pada pelayaran itu, ia berhasil memetakan Pulau New Zealand. James Cook kemudian memberi nama semua pantai, teluk, dan tanjung di New Zealand. Nama-nama itu masih digunakan sampai sekarang.
Baca juga:
Mengutip buku Cook, James, Journal of the HMS Endeavour, 1768–1771, National Library of Australia, Manuscripts Collection, MS 1, 22 August 1770, sebelum 1774, para ilmuwan masih menganut teori lama yang percaya bahwa di ujung selatan Bumi terdapat sebuah benua yang disebut Terra Australis Incognita.
"Pada masa itu, para ilmuwan percaya benua di ujung selatan Bumi berfungsi mengimbangi benua yang ada di sebelah utara Bumi," kata Hari Suroto, dosen arkeologi Universitas Cenderawasih, Papua. "Sebab jika tidak, menurut mereka, bumi ini menjadi berat sebelah."
Untuk membuktikannya, Royal Society yang berpusat di London, Inggris, mengutus James Cook untuk berlayar menuju Bumi paling selatan guna mencari Terra Australis Incognita. Pada 1772, James Cook dengan 108 anak buah kapal berlayar naik Kapal Endeavour sejauh 20.000 mil melalui Samudera Hindia.
Dia tiba di Antartika pada 28 Januari 1774 dan tidak menemukan benua. "Yang dijumpainya hanyalah laut dengan ombak setinggi gunung, salju, dan gunung es," kata Hari Suroto. "Sejak saat itu, Terra Australis Incognita dianggap mitos belaka."
Kendati tidak menemukan benua paling ujung selatan Bumi, James Cook tetap berjasa. Dia menemukan cara mencegah penyakit skorbut atau scurvy yang ketika itu menghantui para pelaut. Dalam ilmu kedokteran modern, penyakit skorbut adalah gangguan kesehatan yang disebabkan kekurangan vitamin C akut.
Skorbut atau The Plague of The Sea menjadi penyakit yang memicu kematian tertinggi bagi para pelaut saat berlayar. Terkadang setengah hingga tiga perempat jumlah anak buah kapal tewas karena terkena scurvy. James Cook menduga penyakit skorbut itu muncul karena asupan makanan para pelaut yang tidak higienis selama berlayar.
Saat berada di atas kapal, para pelaut juga hampir tidak pernah makan sayur. Pada masa itu, makanan para pelaut berupa daging kotor yang dimasak dengan air kotor, roti lapuk dimakan tikus, ikan kering dan keras bagai kayu. Mereka juga tidak pernah menyantap buah-buahan ketika mengarungi lautan.
Untuk mencegah penyakit skorbut menjangkiti awak kapal, James Cook menyiapkan perbekalan, terutama logistik sebaik mungkin sebelum kapal melepas sauh. Semua anak buah kapal harus makan sayur dan buah sebelum berangkat dan setiap kali mencapai daratan. Mereka juga wajib minum air perasan jeruk limau selama berlayar.
Dalam pelayaran yang berlangsung tiga tahun dengan 108 anak buah kapal, hanya empat orang yang meninggal. "Itu pun bukan karena penyakit skorbut," kata Hari Suroto mengutip buku tadi. Ketika kembali ke Inggris, masyarakat kagum dengan pencapaian James Cook.
Lupakan James Cook yang tidak menemukan Terra Australis Incognita karena memang itu hanya mitos. Kerajaan Inggris menganugerahkan bintang emas kepada James Cook sebagai penghargaan atas jasanya. James Cook kemudian naik pangkat menjadi kapten. Dia dikenal dengan Kapten James Cook atau Captain Cook.
Baca juga:
Polisi Sydney Tangkap 2 Wanita Perusak Patung Kapten James Cook