Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Transformasi Desa Burai: Dulu Kumuh, Kini Jadi Ekowisata Terpopuler

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wisata alam. Dok.Antara
Ilustrasi wisata alam. Dok.Antara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta Dulu, desa di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan itu kondisinya kumuh dan terpencil. Tapi dalam waktu tiga tahun, Desa Burai mampu bertransformasi menjadi desa yang indah dan menarik minat wisatawan, bahkan hingga meraih juara II Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2020 sebagai Ekowisata Terpopuler.

Pengembangan Desa Burai diinisiasi oleh warga setempat dengan bantuan dari pemerintah dan pihak swasta. Di sana, dibangun Kampung Warna Warni yang indah.

Desa wisata itu juga kini memiliki fasilitas pendukung wisata air seperti jembatan, saung tempat makan, rumah tradisional/bangunan khas daerah pesisir, perahu, alat penangkap ikan dan fasilitas lainnya kini menjadi tempat wisata alam. Pengunjung dapat menikmati pemandangan hijau lahan rawa yang dikelilingi pohon perkebunan karet sambil memancing, bermain perahu serta menikmati aneka kuliner khas daerah setempat.

Kemudian keberadaan bangunan tradisional khas pesisir seperti rumah bari atau rumah panggung yang dibangun di atas air berusia dari 200 tahun, tarian tradisional bumme dan kerajinan tenun songket menambah daya tarik masyarakat dan wisatawan mengunjungi Desa Burai.

Untuk mendorong pengembangan ekowisata, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi dan Dinas Pariwisata kabupaten/kota melakukan edukasi dan pembinaan kepada masyarakat, terutama pemuda desa. Menurut dia, desa-desa yang tersebar di 17 kabupaten/kota dalam provinsi ini memiliki banyak potensi wisata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika potensi wisata yang terdapat di masing-masing desa dikembangkan atau dikemas menjadi ekowisata bisa memiliki daya tarik yang kuat bagi wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara berkunjung ke desa," kata Herman.

Sebagai contoh, Kota Palembang memiliki banyak potensi wisata di wilayah desa yang dapat dikembangkan, seperti kawasan permukiman penduduk di daerah aliran Sungai Musi dengan keberadaan rumah adat dan perairan di sekitarnya. Kawasan itu dapat dikemas menjadi ekowisata yang nyaman untuk dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.

Baca juga: Tak Hanya Pengendali Banjir, Bendungan Sukamahi akan Jadi Tujuan Ekowisata

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

8 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

11 hari lalu

Pantai Minang Rua, Desa Kelawi, Bakauheni, Lampung Selatan (TEMPO/Mila Novita)
Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

Pantai Minang Rua letaknya tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, jarak tempuhnya tak sampai dengan 30 menit.


3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

15 hari lalu

Taman Nasional Berbak Sembilang, Banyuasin, termasuk salah satu destinasi wisata alam yang diunggulkan. Pada Oktober hingga Desember, wisatawan dapat menyaksikan ribuan burung migrasi. TEMPO/Parliza Hendrawan
3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.


Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

20 hari lalu

Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Tulungagung, Beni Agus Setiawan Foto: ANTARA/HO - Joko Pramono
Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tulungagung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi anggaran desa (APBDes) di sejumlah desa


Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

36 hari lalu

Rumah adat Mbaru di Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur. TEMPO
Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

Wae Rebo di Flores menempati di urutan kedua setelah Rothenburg ob der Tauber di Jerman sebagai kota kecil terindah di dunia.


Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

42 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

Sandiaga Uno menyatakan ada lima desa wisata di sekitar IKN yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf.


Tradisi Unik di Desa Piplantri India, Tanam 111 Pohon setiap Anak Perempuan Lahir

49 hari lalu

Ilustrasi menanam pohon (Pixabay)
Tradisi Unik di Desa Piplantri India, Tanam 111 Pohon setiap Anak Perempuan Lahir

Tradisi di Desa Piplantri India menjadi simbol perayaan kehidupan sekaligus ikrar untuk menjaga lingkungan.


Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

19 Februari 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. TEMPO/Riri Rahayu
Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

Menparekraf RI Sandiaga Uno menargetkan pembentukan sebanyak 6.000 desa wisata selama tahun 2024.


Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

9 Februari 2024

Deretan lapak penjual ikan bandeng menjelang Imlek di kawasan Rawa Belong, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020. Ikan bandeng dijual mulai dari harga Rp. 70.000 per kilo. TEMPO/Fajar Januarta
Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

Menjelang imlek pedagang ikan bandeng musiman penuhi Pasar Rawa Belong. Berikut profil daerah Rawa Belong, disebut tempat kelahiran Si Pitung.


Kenalkan Wisata, Sleman Ajak Ratusan Pemuda Kemah di Lereng Merapi

8 Februari 2024

Salah satu kegiatan kemah wisata yang digelar di lereng Gunung Merapi untuk peserta berbagai daerah Indonesia oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Yogyakarta. Dok. Dinas Pariwisata Sleman
Kenalkan Wisata, Sleman Ajak Ratusan Pemuda Kemah di Lereng Merapi

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Yogyakarta memiliki cara tersendiri untuk terus mendulang pasar wisata domestik berkunjung di wilayahnya.