TEMPO.CO, Yogyakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, dan PT Taman Wisata Candi atau TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko mulai membahas rencana agar kawasan Candi Prambanan mampu mendulang kunjungan wisatawan setelah pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid menytakan, Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memaksimalkan potensi wisata di kawasan Candi Prambanan. "Potensi yang dikembangkan seluruhnya harus tetap berbasis kegiatan kebudayaan," kata Hilmar seusai bertemu Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Yogyakarta Jumat, 23 April 2021.
Hilmar Farid menuturkan, salah satu upaya yang digagas dalam meningkatkan daya tarik wisata di kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi itu dengan menggarap konten yang ada di dalamnya. Misalkan dengan menambah atraksi di sana. Dia berharap rencana tersebut terlaksana tahun ini seiring dengan kian meluasnya vaksinasi Covid-19.
Foto suasana Taman Wisata Candi Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat 20 Maret 2020. Pihak PT Taman Wisata Candi (TWC) menutup sementara Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko menutup sementara dari hari Jumat (20/3/2020) hingga Minggu (29/3/2020) untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19 di destinasi pariwisata. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Sekretaris DI Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan pengembangan potensi wisata di kawasan Candi Prambanan dapat ditingkatkan dengan menambah variansi kesenian tradisional yang ditampilkan. "Rencana pengembangan jangka pendeknya adalah mengisi kekosongan, terutama di panggung terbuka," katanya.
Aji memberi gambaran, jika saat ini pertunjukan yang ada di Candi Prambanan cenderung atraksi dengan warna yang sarat tradisional, maka peminatnya hanya kalangan tertentu. Yang bakal dikembangkan ke depan adalah atraksi yang menyasar generasi muda, yang selama ini sudah bolak-balik menikmati pementasan Ramayana atau Rara Jonggrang.
Dalam rencana jangka pendek akan dilakukan kajian untuk memaksimalkan seluruh potensi di kawasan Candi Prambanan. "Yang utama, pengembangan itu mencakup kawasan Candi Prambanan, Candi Ijo, dan Nglanggeran supaya bisa terhubung," kata dia.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono menambahkan rencana pengembangan Candi Prambanan tak lepas dari ruang lingkup programnya. "Rencana pengembangan itu melalui integrated tourism masterplan," kata Edy. Dengan begitu, Candi Prambanan mampu menguatkan destinasi wisata di sekitarnya.
Baca juga:
Ngabuburit Temple, Menunggu Waktu Berbuka dan Menikmati Senja di Candi Prambanan