TEMPO.CO, Mataram - Bukan tanpa alasan kawasan Mandalika ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata. Bentang alam di sekitar Lombok membuat Mandalika memiliki sejumlah pantai indah yang memesona, salah satunya pantai Gerupuk.
Kini, pantai di bagian selatan Mandalika itu menjadi spot favorit para peselancar. Pantai itu memiliki ombak tinggi yang berhadapan dengan Samudera Indonesia, yang membuatnya cocok untuk tempat bersepancar, baik bagi peselancar pemula maupun profesional.
''Di sana ada ombak inside dan ombak outside. Ombaknya ke kiri dan ke kanan,'' kata Ketua Masyarakat Sadar Wisata Lombok Tengah Lalu Sandika Irwan yang juga Humas Mandalika Hotel Association kepada Tempo, Rabu, 31 Maret 2021.
Menurut Sandika, peselancar di sana tidak akan khawatir terkena karang karena berada di kejauhan dari pinggir pantai. Peselancar biasanya harus menggunakan perahu ke tengah untuk memulai berselancar.
Selain sebagai spot berselancar, di sekitar pantai Gerupuk ada desa wisata bahari. Di sana ada kampung nelayan yang melakukan budi daya rumput laut.
Dengan potensinya itu, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) tengah membangun jalan akses sepanjang 2,35 kilometer menuju pantai Gerupuk. Pekerjaan jalan itu telah dimulai pertengahan 2020 dan memasuki proses pengaspalan lapis satu dan dua telah mencapai 84,9 persen.
Targetnya pada kuartal III tahun ini jalan tersebut selesai dibangun. ''Spot surfing di Gerupuk ini merupakan satu lokasi surfing terbaik di dunia ini," kata Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro.
Jalan akses ke kawasan Gerupuk tersebut merupakan bagian dari jalan utama kawasan yang menghubungkan jalan provinsi dari area Sunggung menuju Pantai Gerupuk dan Tanjung Aan yang berada di sisi timur kawasan The Mandalika. Jalan tersebut diawali dari East Gate sepanjang 650 meter yang selanjutnya terbagi menjadi dua jalur.
Satu jalur dengan panjang 950 meter yang merupakan jalan akses menuju Pantai Tanjung Aan dan Bukit Merese, serta satu jalur dengan panjang 2,35 kilometer menuju Dusun Gerupuk.
Secara keseluruhan pembangunan jalan akses ke zona timur tersebut menggunakan anggaran yang diperoleh ITDC dari Penyertaan Modal Negara (PMN) pada 2015 dan paket pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema National Interest Account (NIA) yang diterima ITDC pada 2020.
Dalam pembangunan jalan akses tersebut, dilakukan juga pembangunan retention pond sepanjang 400 meter. Retention pond berfungsi mengatur dan menampung aliran air, baik air hujan, sungai, ataupun laut serta untuk meningkatkan kualitas badan air yang terkait. Kolam ini juga digunakan untuk menjaga kualitas tanah serta mendukung fungsi drainase untuk mencegah banjir.
Selain itu, untuk semakin mempercantik kawasan, jalan ini akan dibangun dengan tiga roundabout (bundaran) yang berfungsi untuk melakukan perubahan arah lalu lintas agar lebih tertib dan rapi. “Pembangunan jalan akses ini merupakan salah satu bentuk komitmen ITDC dalam mempercepat pengembangan The Mandalika,'' kata Bram.
Kepala Desa Sengkol Lalu Satria menyampaikan rasa syukurnya atas inisiatif ITDC dalam membangun jalan akses ke pantai Gerupuk dan area Pantai Tanjung Aan serta Bukit Merese. Sebelumnya kawasan wisata yang sering dikunjungi wisatawan ini hanya didukung jalan eksisting. ''Yang kondisinya belum memadai,'' kata dia.
Baca juga: 191 Makam Warga Direlokasi untuk Area Sirkuit MotoGP Mandalika