TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang yang bepergian harus menyertakan tes Covid-19 dengan hasil negatif atau non-reaktif. Namun jika terpaksa bepergian selama beberapa kali dalam waktu singkat, apakah orang tersebut harus selalu menjalani tes Covid-19?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat atau Centers for Disease Control (CDC) merekomendasikan orang yang hendak bepergian melakukan tes Covid-19 selama satu sampai tiga hari sebelum berangkat. Batasi mobilitas selama menunggu hasil tes Covid-19 keluar dan simpan hasil tes tersebut selama bepergian.
Melakukan tes Covid-19 sebelum dan sesudah perjalanan dapat mengurangi risiko penyebaran virus corona. Jika perjalanan yang ditempuh membutuhkan waktu sampai lima hari, maka disarankan lakukan tes Covid-19 lagi untuk memastikan kondisi tubuhmu sehat.
Ilustrasi rapid test atau tes cepat Covid-19. TEMPO/Subekti.
Baca juga:
Wajib Tahu 3 Ekstra Saat Travelling di Masa Pandemi Covid-19
Jika tes Covid-19 menunjukkan haasil negatif, kurangi aktivitas yang tidak penting selama tujuh hari. Jika tidak melakukan tes Covid-19 dalam lima hari tadi, maka kurangi aktivitas yang tidak perlu selama sepuluh hari. Apabila hasil tes Covid-19 menunjukkan positif, maka tetaplah di rumah. Isolasi diri dan ikuti panduan dari petugas kesehatan.
Mengutip laman Mayoclinic, sebaiknya lakukan lagi tes Covid-19 setelah kembali ke rumah. Upaya ini untuk memastikan kamu dalam kondisi sehat dan tidak menularkan virus ke oranag di rumah. Kalaupun kamu tidak melakukan tes Covid-19 sebelum pulang, langsung isolasi diri setibanya di rumah.
Yang juga penting sebelum melakukan perjalanan di masa pandemi Covid-19 adalah mengecek zona tujuan. Apabila masuk zona merah Covid-19, maka kamu harus ekstra waspada sebelum dan sekembalinya ke rumah, misalkan dengan menjalani tes Covid-19 sebelum dan sesudah bepergian. Tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.