TEMPO.CO, Jakarta - Destinasi wisata Air Panas Banjar di Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, mulai menerapkan tiket elektronik atau e-ticket bagi wisatawan yang hendak masuk. Objek wisata Air Panas Banjar menjadi yang pertama dari sepuluh destinasi wisata unggulan di Kabupaten Buleleng yang menerapkan e-ticketing.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan program tiket elektronik ini merupakan salah satu upaya optimalisasi dan transparansi demi meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata sekaligus mematuhi protokol kesehatan.
"Destinasi wisata di Buleleng mesti menerapkan metode seperti ini," kata Putu Agus saat menandatangani perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan Bank Pembangunan Daerah Bali tentang penerapan tiket elektronik di destinsi wisata Air Panas Desa Banjar, Kecamatan Banjar.
Tak hanya mengurangi menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 dengan meminimalisir sentuhan, tiket elektronik juga lebih efisien karena pengelola destinasi wisata tak perlu mencetak tiket manual dan laporan retribusinya langsung masuk ke bank. Tidak perlu lagi proses rekonsiliasi dalam menghitung karcis.
Air Panas Banjar menjadi destinasi wisata pertama yang menerapkan tiket elektronik karena merupakan penyumbang retribusi terbesar dari sepuluh destinasi wisata unggulan di Kabupaten Buleleng. Pada 2019, wisata Air Panas Banjar menyumbangkan bagi hasil retribusi sebesar Rp 1,9 miliar dan sampai Oktober 2020 menyetorkan terealisasi Rp 373 juta.
Setelah mekanisme pembelian dan pembayaran tiket masuk ke suatu destinasi wisata menjadi lebih ringkas, begitu juga transparansi pemasukannya, yang perlu dicermati kemudan adalah sistem bagi hasil retribusi. Sebab pengelola destinasi wisata juga harus membenahi dan memperbaiki fasilitas di destinasi wisata tersebut.