TEMPO.CO, Jakarta - Thai Airways siap meluncurkan penerbangan tak biasa. Maskapai asal Thailand ini menawarkan penerbangan bagi penumpang yang ingin melantunkan mantra Budha di 99 situs suci di kerajaan pada 30 November.
Wiwat Piyawiroj, Wakil Presiden Eksekutif Operasi Komersial Thai Airways, mengatakan penerbangan khusus tersebut merupakan bagian dari program yang bertujuan untuk memperkuat sektor pariwisata yang sejalan dengan kebijakan pemerintah. Menurut dia, konsep penerbangan itu adalah untuk memberikan pengalaman perjalanan baru sebagai bagian dari kampanye Magical Flying Experience.
Wiwat mengatakan penumpang akan terbang di atas 99 situs suci Budha di ibu kota dan 31 provinsi, termasuk Chon Buri, Rayong, Surat Thani, Prachuap Khiri Khan, Nakhon Pathom, Suphan Buri, Ayutthaya, Phitsanulok, Sukhothai, Chaiyaphum dan Nakhon Ratchasima, saat mereka melantunkan mantra. "Tidak akan ada pendaratan selama penerbangan dan penumpang akan mendapat energi positif dari chanting selama di dalam pesawat," kata dia seperti dikutip dari Bangkok Post.
Jemaah Budha berdoa kepada biarawan di dalam pekarangan kuil Wat Dhammakaya di provinsi Pathum Thani, Thailand, 16 Februari 2017. Kuil yang bangunanya mirip piring terbang ini dianggap sebagai tempat suci bagi penganutnya. AP/Sakchai Lalit
Penerbangan tiga jam akan lepas landas dari bandara Suvarnabhumi pada pukul 13:30 dan kembali pada pukul 16:30 pada 30 November. Para jemaah yang tertarik untuk memesan tempat duduk dikenai biaya sekitar 10.000 baht (Rp 4,6 juta) untuk kelas bisnis dan sekitar 6.000 baht (Rp 2,7 juta) untuk ekonomi. Pemesanan kursi tersedia hingga 25 November.
Dalam berita terkait, Srisuwan Janya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perlindungan Konstitusi Thailand, mengatakan dia akan memimpin anggota serikat pekerja Thai Airways untuk mengajukan pengaduan terhadap perusahaan atas rencana rehabilitasinya di Gedung Pemerintah. Dia mengatakan para pekerja ingin mengungkap ketidakberesan dalam rencana rehabilitasi kepada Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha.
Hingga akhir Juni, maskapai Thai Airways mencatatkan utang sebesar 332,2 miliar baht (Rp 154 triliun). Rencana rehabilitasi tersebut disetujui oleh Pengadilan Kepailitan Sentral pada 14 September.
BANGKOK POST