Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Punya Laut, Sleman Kini Miliki Sentra Kuliner Terapung

image-gnews
Floating Resto di Kabupaten Sleman Yogyakarta Rabu 7 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Floating Resto di Kabupaten Sleman Yogyakarta Rabu 7 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kabupaten Sleman memang tak memiliki pantai-pantai menggoda seperti kabupaten lain di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selama ini, Sleman memang lebih terkenal dengan wisata lereng Merapi, desa wisata, candi-candi dan menjadi daerah di Yogya yang paling banyak sebaran kampusnya.

Tak kurang akal, Sleman pun menggarap destinasi-destinasi wisata baru, termasuk yang bernuansa laut dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki seperti sungai dan danau buatan.

Pada Rabu, 7 Oktober 2020, Sleman mulai mengoperasikan satu pusat kuliner bertema bahari yang dinamai Floating Resto di Padukuhan Beran Desa Tridadi Kecamatab Sleman.

"Konsep floating resto ini unik. Pengunjung tidak hanya disuguhkan dengan aneka kuliner tema laut yang menggoda lidah, tapi juga dapat menikmati pemandangan yang dapat memanjakan mata," ujar Bupati Sleman, Sri Purnomo.

Pendiri Floating Resto Sleman, Nur Zubaidi mengatakan pembangunan resto ini telah dimulai sejak September tahun lalu menggunakan lahan kas Desa Tridadi. Seluruh kontruksi resto dibuat secara terapung dengan memanfaatkan ribuan drum plastik. Di bawahnya terdapat lebih 1500 drum plastik rapat, bukan hanya di pinggir.

Untuk membuat bangunan terapung ini, pihaknya bekerjasama dengan tim yang sudah berpengalaman selama 50 tahun membuat bangunan terapung. "Kami melibatkan tim nelayan dari Rawa Pening yang telah berpengalaman 50 tahun membuat rumah apung yang luasnya sampai 2.700 hektar," kata Zubaidi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan bahwa di tempat tersebut disediakan dua buah bangunan restoran utama, yakni Nakula dan Sadewa.

Untuk mencapai restoran terapung yang  menyajikan aneka sea food nusantara itu disediakan dua perahu kecil yang ditarik oleh petugas. Resto itu juga bisa dicapai melalui jembatan bagi mereka yang takut naik perahu. Perahu kecil ini dapat menampung kurang lebih 10 orang sekali perjalanan.

Di sisi utara resto ada replika kapal Pinisi besar yang disiapkan sebagai cafe dan menjadi tempat instragramable. Sedangkan di sisi timur juga disediakan lahan untuk sebuah pasar apung yang akan digunakan untuk lapak usaha mikro kecil menengah yang ada di Kabupaten Sleman.

Resto ini rencananya masih akan terus dikembangkan untuk wisata air seperti perahu, kano dan perahu bebek. Selain itu, rencananya akan dihadirkan konsep Bebakaran Kampung Nelayan sebagai opsi lain untuk pengunjung. Konsepnya, ikan-ikan segar akan ditampilkan dan selanjutnya pengunjung dapat memilih kemudian menikmati sajian ikan itu di atas replika kapal.

Resto ini buka setiap hari pukul 10.00-21.00 WIB.

Bupati Sleman berharap kegiatan pariwisata di Kabupaten Sleman dapat semakin bergeliat lagi dengan makin banyaknya destinasi pendukung seperti Floating Resto ini. "Harapan saya ini nanti dapat menyerap tenaga kerja dari warga sekitar, sehingga dapat mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan warga”, ujarnya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

4 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

22 jam lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

1 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

2 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

2 hari lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.


Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

3 hari lalu

Suasana arus puncak mudik lebaran di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.


Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

3 hari lalu

Petani dan forum adat di Cangkringan Sleman lereng Gunung Merapi melakukan penanaman komoditas sorgum untuk pertama kalinya pada Senin (22/4). Tempo/Pribadi Wicaksono
Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.


Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

4 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

7 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

7 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.