TEMPO.CO, Yogyakarta - Maskapai Garuda Indonesia menambah frekuensi penerbangan dari Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA ke Jakarta mulai Oktober 2020.
Semula frekuensi penerbangan dari Yogyakarta ke Jakarta hanya dua kali sehari, yakni pada pukul 09.25 dan 18.30 WIB. Dan mulai Oktober 2020 akan ditambah menjadi tiga kali sehari.
Direktur Layanan Bisnis, Pengembangan Usaha, dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia, Ade Ruchyat Susardi mengatakan selama masa pandemi Covid-19, maskapai pelat merah ini lebih banyak melayani penerbangan domestik ke hampir seluruh kota di Indonesia. Dari Bandara YIA, setiap haari Garuda Indonesia melayani tujuh penerbangan ke sejumlah kota, antara lain Jakarta, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, dan Denpasar.
"Tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Ade Ruchyat seusai bertemu Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, Yogyakarta, Rabu 30 September 2020. Selama pandemi Covid-19, manajemen Garuda Indonesia menerapkan protokol kesehatan, seperti physical distancing dengan mengatur jarak antar-penumpang, memastikan awak dan penumpang dalam kondisi sehat, dan wajib memakai masker.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri BUMN, Erick Thohir (kiri) dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X (kanan) meresmikan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat 28 Agustus 2020. Peresmian bandara ditandai penekanan sirine dan penandatanganan prasasti di depan Plengkung Gading di bawah atap batik kawung terminal kedatangan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Ade Ruchyat menjelaskan tingkat keterisian penumpang belum mencapai kuota maksimal dari ketentuan physical distancing tadi. "Jumlah okupansi rata-rata masih di angka 40 sampai 50 persen dari kuota masikmal yang disediakan sebesar 62 sampai 65 persen untuk setiap pesawat," ujarnya.
Mengenai rute Internasional, Ade Ruchyat mengatakan Garuda Indonesia melayani penerbangan ke Amsterdam, Belanda; Tokyo dan Osaka, Jepang; Perth, Melbourne, dan Sydney, Australia; Singapura; dan Hongkong. Hanya saja, di masa pandemi Covid-19 ini, frekuensi penerbangan untuk rute-rute internasional itu disesuaikan dengan kebutuhan.
Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta Singgih Raharjo menuturkan sekarang adalah momentum yang tepat untuk menggairahkan industri wisata melalui konsep paket wisata sehat. Dia mengingatkan agar jaminan penerapan protokol kesehatan diterapkan secara menyeluruh, mulai dari transportasi, hotel, hingga destinasi wisata yang dituju.