TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Tourism Malaysia di Sumatera Utara tetap beroperasi dan mempromosikan pariwisata mereka, meski saat ini pemerintah Malaysia belum mengizinkan Warga Negara Indonesia datang.
Direktur Tourism Malaysia untuk Medan, Hishamuddin Mustafa mengatakan, promosi wisata tetap berjalan karena potensi wisatawan dari Sumatera Utara ke Malaysia cukup banyak. "Kami juga melakukan promosi wisata ke Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung," ujar Hishamuddin Mustafa di Medan, Minggu 27 September 2020.
Menurut Hishamuddin Mustafa yang juga Konsul Pelancongan Malaysia, pertumbuhan ekonomi di Sumtera Utara yang cukup baik membuat jumlah wisatawan yang pergi ke Malaysia meningkat setiap tahun. Wisatawan asal Sumatera Utara itu bukan hanya berwisata, tapi juga berobat dan bersekolah.
Sebab itu Tourism Malaysia tetap menggelar kegiatan promosi wisata, seperti 'Let’s go Explore Malaysia Virtual Travel Fair 2020' untuk menarik wisatawan. "Kalau tidak ada Cvovid-19, kunjungan wisatawan dari Sumatera Utara maupun Indonesia secara keseluruhan ke Malaysia pasti tetap banyak," ujarnya.
Tourism Malaysia sempat menargetkan pencapaian transaksi sampai Rp 1 miliar pada penjualan paket wisata dalam acara Malaysia Travel Fair di Medan pada 13 - 15 Maret 2020. Namun karena pandemi Covid-19 mulai menyebar pada bulan Maret lalu, maka sebagian besar perjalanan wisata dibatalkan.
Hishamuddin Mustafa mengakui saat ini Pemerintah Malaysia masih melarang warga negaranya bepergian ke beberapa negara dan melarang warga negara asing, termasuk Indonesia ke Malaysia hingga 31 Desember 2020. "Dengan larangan masuk itu, kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia tinggal sekitar 500 ribu selama Januari hingga 18 Maret 2020," katanya.
Saat ini Tourism Malaysia fokus memperkenalkan wisata kesehatan, edukasi, olahraga, berbelanja, bulan madu, thempark, dan leisure. "Jadi ketika pandemi Covid-19 ini tertangani, masyarakat bisa langsung melancong kembali," ucapnya.