TEMPO.CO, Jakarta - Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur masuk dalam sepuluh destinasi wisata prioritas. Sebab itu pemerintah gencar membenahi berbagai infrastruktur di sana agar memudahkan akses dan membuat nyaman wisatawan.
Salah satu area di Labuan Bajo yang masuk dalam pembenahan adalah kawasan Pantai Marina - Bukit Pramuka. Nantinya tempat itu akan menjadi kota tepian air atau waterfront city kelas dunia. Senior Project Manager PT Brantas Abipraya (Persero), BUMN yang membangun kota tepian air, Syafriandy mengatakan pengerjaan proyek itu mulai Selasa, 29 September 2020.
"Kami menargetkan penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN ini rampung pada akhir 2021 dengan total pelaksanaan pengerjaan selama 15 bulan," kata Syafriandy dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat 25 September 2020. Tuntutan dalam pembangunan kota tepian air Pantai Marina - Bukit Pramuka ini, menurut dia, bukan hanya kekuatan namun juga mengedepankan unsur artistik.
Zona 5 Pantai Marina - Bukit Pramuka di Labuan Bajo yang akan diubah menjadi sentra perdagangan dan kuliner. Foto: Brantas Abipraya
Syafriandy menjelaskan Brantas Abipraya akan menggarap Zona 3 dan Zona 5. Pengerjaan pada Zona 3 meliputi pembangunan terminal penumpang, pusat informasi wisata, kantor, dan ruang tunggu. Di Zona 3 ini akan dilengkapi amphitheater atau gelanggang terbuka. Di sana wisatawan dapat menikmati berbagai hiburan dan pergelaran.
Sementara di Zona 5, Brantas Abipraya akan membangun kios-kios untuk kenyamanan wisatawan, termasuk saat berwisata kuliner. Selain Pantai Marina - Bukit Pramuka, Brantas Abipraya juga membangun Terminal Multipurpose Wae Kelambu, Labuan Bajo.
"Kami mendorong program pengembangan Labuan Bajo menjadi destinasi wisata premium," kata Syafriandy. "Dengan begitu, semakin banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke Labuan Bajo."