TEMPO.CO, Jakarta - Angka infeksi Covid-19 di Kamboja, secara resmi mencapai 141 kasus, dan tidak ada kematian. Negeri itu berupaya keras mencegah penyebaran virus corona, dengan menyeleksi, meminta uang jaminan, hingga mengkarantina turis.
Dinukil dari Tourism Revie News, aturan itu membuat pariwisata Kamboja menderita kerugian besar. Untuk memasuki Kamboja hari ini, warga negara asing harus memiliki sertifikat asuransi yang mencakup US$50.000 dan memiliki sertifikat atau surat keterangan bebas Covid-19, yang ditulis dalam bahasa Inggris. Surat itu dibuat kurang dari 72 jam sebelum kedatangan.
Di bandara, dokumen-dokumen ini diperiksa dan pelancong diperiksa lagi dengan biaya sendiri (US$100). Pelancong kemudian dibawa ke hotel untuk menunggu hasilnya. Jika semua penumpang pada tes penerbangan negatif, mereka dapat meninggalkan hotel.
Mereka belum boleh pelesiran, tapi harus menjalani karantina wajib selama 14 hari. Jika turis dinyatakan positif, karantina ini dilakukan di hotel di bawah pengawasan pihak berwenang dan dengan biaya dari para pelancong.
Sejak 15 Juni, orang asing juga diharuskan membayar uang muka US$3.000 untuk menutup biaya karantina tambahan, jika dilakukan di bawah pengawasan pihak berwenang, serta biaya perawatan jika pengunjung terjangkit virus. Bahkan biaya kremasi jika terjadi kematian.
Kamboja masih bisa diakses, namun dengan beberapa penerbangan dari Korea Selatan atau Cina. Selain itu, pihak berwenang Kamboja mengkonfirmasi bahwa mereka tidak mengeluarkan visa turis. Prosedur untuk mengeluarkan visa secara online atau pada saat kedatangan juga tetap ditangguhkan.
Karena itu, warga asing dan pengunjung lokal adalah satu-satunya yang dapat melakukan perjalanan ke Siem Reap, sebuah kota yang terkenal dengan kuil-kuil Angkor di dekatnya. Mereka datang untuk menikmati pengalaman unik, berjalan di sekitar kuil yang kosong.
Pariwisata Kamboja sedang terpukul. Setidaknya 45.000 sekarang menganggur, mereka adalah pegawai hotel, restoran, toko, dan pemandu. Aktivitas mereka ditangguhkan terutama di Siem Reap, dan beberapa berhenti secara permanen.
Kota penuh dengan peninggalan sejarah, Siem Riep, Kamboja berada di urutan kedua tempat wisata pilihan versi TripAdvisor.com. Suasana saat matahari terbit menjadi favorit para wisatawan saat menjelajahi kompleks Angkor Wat yang dibangun di abad ke-12 ini. Artur Debat/Getty Images
Industri berharap untuk relaksasi pembatasan wisatawan, dengan penerapan protokol pencegahan Covid-19 yang diperketat. Beberapa hotel memiliki beberapa pemesanan untuk Agustus, tetapi para turis membatalkan pesanan karena langkah-langkah baru dari pemerintah yang sangat ketat juga mahal.