TEMPO.CO, Jakarta - Kepulauan Fiji berencana untuk membuat gelembung perjalanan (travel bubble) dengan tetangganya, Australia dan Selandia Baru. Fiji yang terkenal dengan terumbu karang dan laut berwarna pirus, merupakan destinasi klasik pelancong Australia dan Selandia Baru.
Dinukil dari Travel and Leisure, Fiji menyebut gelembung perjalanan itu sebagai "Bula Bubble", secara khusus memungkinkan warga Australia dan Selandia Baru untuk mengunjungi Fiji karena jumlah kasus COVID-19 mereka menurun.
Menurut Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama, negerinya mampu menurunkan Covid-19 ke titik nol, "Karena kasus Covid-19 di Fiji telah hilang, dan kasus berkurang di Australia dan Selandia Baru, kami telah terlibat dalam diskusi serius tentang memacu pemulihan ekonomi melalui pembukaan kembali perjalanan regional," kata Bainimarama.
Baca: Kunjungi 5 Pulau Tropis nan Lengang, Salah Satunya di Indonesia
Untuk datang ke Fiji, pengunjung dari Australia atau Selandia Baru harus terlebih dahulu menjalani karantina selama dua minggu di negara asal mereka - lengkap dengan sertifikat yang memverifikasi isolasi mereka - dan menunjukkan bukti tes Covid-19 negatif dari dalam 48 jam keberangkatan.
Atau, pengunjung dapat memilih untuk karantina selama 14 hari di hotel Fiji dan diuji di sana. Turis yang dinyatakan "bersih" akan diminta untuk tinggal di resor atau hotel selama masa tinggal mereka.
Fiji telah melarang kapal pesiar tetapi akan berupaya mengizinkan orang untuk datang ke pulau-pulau di atas kapal pribadi berdasarkan kasus per kasus, yang memungkinkan mereka untuk menyelesaikan karantina dua minggu di kapal mereka.
Selain mereka yang berasal dari Australia dan Selandia Baru, Fiji ingin membuat program "Jalur Pasifik" dengan pelancong dari Tuvalu, Kiribati, dan Tonga dan berpotensi mengembangkannya ke Samoa, Kepulauan Solomon, dan Vanuatu.
Fiji memiliki 18 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, menurut pemerintahnya, yang semuanya telah pulih. Sudah 58 hari sejak kasus terakhir tercatat.
Pada 22 Juni, negara itu membuka kolam renang, termasuk di hotel-hotel, dan mulai mengizinkan kelompok hingga 100 orang di kafe dan restoran serta untuk pernikahan, pemakaman, konferensi, dan pertemuan komunitas. Namun Jam malam tetap berlaku.
Cloud 9 sebuah resort yang terapung di lepas pantai Fiji, resort ini menawarkan sensasi liburan yang tidak biasa. Para pengunjung dapat menikmati sajian makanan pizza dan wine, selain itu pengunjung dimanjakan dengan beragam aktivitas seperti snorkel, bermain jet ski dan bermain kite surfing. Fiji, 19 Mei 2015. Dailymail
Pada 8 Juni, Selandia Baru mencabut semua pembatasan setelah secara efektif menekan virus hingga tuntas. Namun, beberapa hari kemudian, sepasang warga negara Inggris yang bepergian ke Selandia Baru dinyatakan positif virus tersebut, menjadi kasus positif pertama di negara itu sejak peristiwa itu.
Sementara Australia mengatakan tidak mungkin membuka kembali perbatasan internasionalnya untuk sebagian besar perjalanan hingga 2021. Namun Selandia Baru dan Australia telah mempertimbangkan untuk membuka gelembung perjalanan antara kedua negara.
