TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia atau APKASI, Abdullah Azwar Anas mengatakan semua daerah harus membuat konsep menyambut new normal yang akan terjadi setelah Hari Raya Idul Fitri.
New normal ini merupakan situasi baru di mana masyarakat dalam batas usia di bawah 45 tahun dibolehkan beraktivitas seperti biasa. Geliat ekonomi berjalan kembali dan 'berdamai' dengan Covid-19 dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, di antaranya memakai masker saat keluar rumah, menerapkah physical distancing, dan rajin mencuci tangan.
Abdullah Azwar Anas mengatakan kondisi new normal membawa tatanan kehidupan baru untuk menghindari dampak buruk pandemi Covid-19 yang berlarut-larut. "Kita merasakan bagaimana wabah corona ini telah memukul sendi-sendi kehidupan masyarakat, mulai dari aspek kesehatan sampai sosial-ekonomi," kata Abdullah Azwar Anas yang juga Bupati Banyuwangi, itu, Senin 18 Mei 2020. "Sekarang waktunya kita bersiap menyambut new normal secara bertahap karena bagaimana pun daerah-daerah harus bangkit berbenah kembali membangun ekonomi masyarakatnya."
Abdullah Azwar Anas menjelaskan, prinsip tata kehidupan baru atau new normal mengacu pada tiga hal. Berikut rinciannya:
- Tetap memprioritaskan penanganan Covid-19
Prioritas penanganan wabah corona dapat dilakukan dengan terus memperbaiki mekanisme, mulai ketersediaan tempat tidur isolasi, alat-alat kesehatan, pendeteksian (tracing), hingga mendukung langkah pemerintah pusat memperluas pengetesan berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR). - Disiplin protokol kesehatan
Di mana pun berada, ingatkan terus kepada masyarakat agar disiplin menjalani protokol kesehatan, seperti mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak aman, memakai masker, dan sebagainya. Hal ini bisa ditindak lanjuti di daerah, misalnya, dengan peraturan semua pengunjung pasar tradisional dan modern harus memakai masker, yang tak pakai masker dilarang masuk.IklanScroll Untuk Melanjutkan - Bertahap memulihkan ekonomi
Secara bertahap kembali meningkatkan produktivitas ekonomi lokal. "Sesuai analisis para ahli, pandemi akan benar-benar berakhir ketika vaksin ditemukan," kata Abdullah Azwar Anas. "Prediksinya, vaksin ditemukan paling cepat pertengahan 2021. Secara bertahap kita harus gerakkan lagi ekonomi lokal dengan prinsip produktif dan aman dari Covid-19 sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri."
Dengan tiga acuan tadi, Abdullah Azwar Anas optimistis kehidupan masyarakat berangsur membaik. Mengenai kajian epidemiologi, menurut dia, tetap perlu menjadi rujukan agar tidak menimbulkan gelombang kedua wabah yang lebih mengkhawatirkan.
Mengenai new normal untuk sektor pariwisata, Abdullah Azwar Anas mengatakan mulai disiapkan konsep bersih (cleanliness), sehat (health), dan aman (safety).