TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, menukil Insider, sepertiga dari populasi dunia sedang menjalani karantina wilayah, dan 93 persen orang tinggal di negara-negara dengan larangan perjalanan akibat wabah virus corona. Meskipun sedang menjalani karantina, para pelancong secara aktif merencanakan perjalanan mereka berikutnya.
Jajak pendapat yang dilakukan The Harris Poll yang dilakukan antara 28 dan 30 Maret menunjukkan hampir 24 persen responden, berencana pergi berlibur begitu keadaan kembali normal. Bahkan, banyak ahli perjalanan memperkirakan semacam "demam kabin pesawat" akibat lonjakan permintaan untuk perjalanan pasca-pandemi -- sebagai akibat dari karantina.
Saat ini, tarif penerbangan berada pada titik terendah sepanjang sejarah. Merujuk data Administrasi Keamanan Transportasi (TSA), pada Selasa, 14 Maret 2020, hanya ada 100.000 penumpang di seluruh dunia – yang merupakan rekor terendah jumah penumpang dalam bisnis penerbangan. Perjalanan udara turun 95 persen dari 2,1 juta pelancong yang terbang pada hari kerja yang sama tahun lalu.
Menurut Insider, saat ini adalah waktu yang tepat membeli tiket pesawat. Pasalnya, maskapai menurunkan harga tiket besar-besaran. Mereka juga menawarkan perubahan yang lebih fleksibel dan kebijakan pembatalan yang diadopsi banyak maskapai selama pandemi.
Meskipun saat ini belum ada kejelasan sebarapa lama efek dari virus corona, namun akan ada perbedaan dalam beberapa bulan atau bahkan satu tahun ke depan.
Seperti diwartakan Business Insider, CEO Insider Henry Blodget memperkirakan beberapa destinasi kembali normal lebih cepat daripada yang lain – meskipun secara total belum bakal pulih sama sekali sampai 2021.
Jadi, saat inilah waktu yang tepat untuk merencanakan perjalanan pada masa depan. Menurut penasihat perjalanan mewah di Manhattan Jeffrey Traugot yang telah berkecimpung di industri perjalanan selama 26 tahun, baru saja memesan liburan ke Jamaika untuk dirinya, yang ia gunakan pada bulan November.
"Saya percaya orang harus membeli penerbangan sekarang jika mereka berencana bepergian. Saya baru saja membeli tiket ke Jamaika untuk perjalanan pada bulan November karena harganya bagus," katanya kepada Insider. Ia menambahkan bahwa harga berfluktuasi. Menurutnya tarif murah harus dimanfaatkan secepat mungkin, karena tidak akan tetap seperti itu.
Peter Vlitas, wakil presiden senior hubungan maskapai penerbangan di Travel Leaders Group, komunitas penasihat perjalanan mewah, rekreasi dan korporat, sepakat dengan Traugot.
Beli tiket saat ini bisa berhemat untuk wisata setelah wabah virus corona berlalu. Foto: Istimewa
"Setiap maskapai di seluruh dunia telah memodifikasi kebijakan mereka dan akan terus melakukannya. Sekarang adalah saat yang tepat bagi siapa pun yang berpikir untuk melakukan perjalanan tahun ini atau tahun depan, dengan membeli tiket yang terjangkau," katanya kepada Insider.
"Saya, misalnya, sudah pasti memesan liburan pada bulan September dan Desember sebelum akhir bulan ini," kata Andrea Crome, kepala pemasaran agen perjalanan SN Travel kepada Reader's digest pada bulan Maret. "Banyak acara olahraga besar dan karnaval telah dipindahkan ke bulan Oktober, jadi saya pikir perjalanan pada Oktober ke depan seharusnya, secara teori, baik-baik saja."
Jadi, merujuk para konsultan perjalanan, saat ini merupakan saat yang tepat untuk memesan tiket pesawat dan tentu saja kamar hotel. Untuk mendapatkan harga yang terbaik. Selamat mencoba.