TEMPO.CO, Jakarta - Pegunungan Huangshan di Cina yang sempat dibuka kembali untuk menerima pelancong, terpaksa harus ditutup pada akhir pekan lalu, Minggu, 5 April 2020.
Objek wisata di Anhui, yang juga dikenal sebagai Gunung Kuning itu mengalami lonjakan pengunjung. Ketika karantina wilayah mulai dikurangi, kunjungan ke Pegunungan Huangshan melampaui batas 20 ribu pengunjung, sebagaimana dikutip South China Morning Post.
“Saya pikir Cina terus mengawasi Covid-19. Mungkin perlu menyesuaikan langkah-langkah pembatasan jarak fisik yang diperlukan untuk mengendalikan Covid-19," kata Benjamin Cowling, profesor epidemiologi dan biostatistika di Universitas Hong Kong.
Ketika pelancong berbondong-bondong ke Huangshan, menimbulkan kekhawatiran, meski kasus virus corona (Covid-19) diklaim telah berkurang di Cina. Karena, Cina masih berusaha menekan agar kasus virus corona terus turun menuju situasi normal.
"Untuk saat ini, mungkin diperbolehkan mengendurkan beberapa tindakan. Tetapi tindakan itu harus diperketat jika jumlah kasus bertambah," ujar Cowling. Ia menambahkan, pemeriksaan suhu di pintu masuk adalah ide yang baik. "Tetapi mungkin tidak cukup untuk melindungi pengunjung," katanya.
Pemerintah Anhui menawarkan gratis biaya masuk untuk mengunjungi 29 kawasan wisata, termasuk Huangshan, pada Sabtu, pekan lalu. Pengunjung pun diminta untuk menunjukkan status kesehatan pada aplikasi. Kemudian, memakai masker bedah dan suhu tubuh mereka harus diperiksa sebelum memasuki kawasan wisata.
Tetapi pada Minggu, pihak pengelola harus menutup lagi kawasan wisata Pegunungan Huangshan, sebagaimana dilaporkan pula oleh Daily Mail. Alasannya jumlah pengunjung telah melebihi batas harian, yakni 20 ribu -- bahkan sebelum pukul 9 pagi. Kemudian, pelancong disarankan untuk mengunjungi tempat lain atau datang ke gunung itu pada lain waktu.
SOUTH CHINA MORNING POST | DAILY MAIL