TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Austria Sebastian Kurz bersama Kementerian Kesehatan menetapkan kebijakan baru untuk keamanan di supermarket atau toko serba ada, dalam situasi pandemi virus corona (Covid-19). Pemerintah Austria akan menyalurkan masker ke seluruh toko untuk dipakai oleh pengunjung.
"Wajib untuk memakai (masker) di supermarket," kata Kurz, sebagaimana dilaporkan CBS News, belum lama ini. Kebijakan wajib memakai masker di toko itu, untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain melalui batuk atau bersin dekat makanan.
Kepala Departemen Influenza Medical University of Vienna, Monika Redlberger-Fritz menjelaskan, bahwa masker akan membantu menghambat penyebaran virus.
"Cara itu diperkenalkan di Austria sekarang. Masker mulut dan hidung ini adalah cara bagi semua orang untuk melindungi orang di sebelahnya," katanya, dikutip dari Independent.
Namun ia mengingatkan, agar tidak menggunakan masker DIY (buatan sendiri) yang terbuat dari kain. "Banyak tetesan masih bisa menembus, jadi harus memiliki setidaknya satu lapisan fleece liner," katanya.
Kebijakan baru Austria yang mewajibkan memakai masker itu ditunjang pula dengan aktivitas berbelanja sendiri. Artinya, tidak pergi berbelanja bersama anggota keluarga, atau dalam kelompok. Pihak toko juga harus melakukan desinfeksi keranjang belanja setiap kali digunakan.
Ada pula arahan untuk menjaga jarak yang aman. Sebagian besar toko serba ada telah menandai lantai di depan kasir dengan garis 1,5 meter. Kemudian, meminta pelanggan untuk membayar dengan kartu, tidak dengan uang tunai.
Pada Selasa, 31 Maret 2020, dikabarkan bahwa Austria memiliki hampir 10.000 kasus Covid-19. Ada sekitar 100 pasien meninggal dunia. Sebagian Austria telah melakukan karantina wilayah sejak 16 Maret 2020. Tetapi toko untuk kebutuhan penting yang dibiarkan tetap buka. Polisi pun ikut memantau kebijakan itu.
CBS NEWS | INDEPENDENT