TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah desa di Pulau Anglesey, Wales memiliki nama yang panjang, 58 huruf. Nama desa itu adalah Llanfairpwll-gwyngyllgogerychwyrndrob-wllllantysiliogogogoch.
Sekilas melihat nama tertulis itu, seperti tikan seseorang yang tertidur dengan jari yang masih menempel di papan ketik (keyboard). Namun tidak demikian. Menurut laman resmi desa tersebut, penamaan itu sejak abad ke-19. Ceritanya, waktu itu tahun 1850-an, tak lama setelah dibangun perusahaan kereta api Chester and Holyhead Railway.
Komite lokal dibentuk untuk mencoba rute kereta api agar pelancong singgah di desa itu. Tujuannya agar kehadiran pelancong bisa menunjang perkembangan desa, sebagai pusat komersial dan wisata.
Dikabarkan desa dinamai sedemikian banyak huruf itu oleh tukang sepatu dari Menai Bridge. Ia tidak tahu, bahwa penamaan itu memikat perhatian. Maka tak disangka, nama desa itu justru dianggap menjadi pemasaran wisata paling sukses.
Saat ini desa itu juga diketahui dengan nama Llanfairpwllgwyngyll untuk sebutan singkat. Tapi lebih dikenal dengan sebutan Llanfairpwll atau Llanfair. P.G. oleh penduduk setempat.
Llanfairpwll-gwyngyllgogerychwyrndrob-wllllantysiliogogogoch termasuk nama desa maupun kota yang paling panjang di Eropa, menurut laporan Business Insider.
Nama yang memutar lidah itu sebenarnya hanya memiliki 51 huruf dalam bahasa Wales. Karena ch dan ll dianggap sebagai huruf tunggal dalam bahasa tersebut.
Nama itu dalam bahasa asli setempat, bermaksud menjelaskan letak desa itu. Artinya, Gereja Santa Maria di hamparan yang ditumbuhi pohon hazel putih dekat pusaran air deras dan Gereja Santo Tysilio dari gua merah.
Aktris Naomi Watts pernah berkunjung ke desa itu. Watts juga sempat mencoba mengucapkan nama tempat itu dengan sempurna.
LLANFAIRPWLL | BUSINESS INSIDER